PERTANYAAN
:
Assalamua'alaikum,
pertanyaan : bagaimana hukumnya uang yang dihasilkan dari sebuah pekerjaan tapi
bekerjanya di perusahaan minuman keras (beralkohol) ?. [Rulli
Ramadhani].
JAWABAN
:
Wa'alaikumussalam. Lha dia
dapat upah dari pabrik yang bikin miras kan ? sedang pabrik mendapatkan uang
dari hasil menjual miras. Sedangkan uang yang dihasilkan dari pekerjaan untuk mensuburkan kemaksiatan haram hukumnya, disedekahkan juga tidak SAH.
Dalam Kitab Muraqiy al-Ubudiyah halaman 72 disebutkan : Adapun harta yang disangka haram dengan indikasi
adalah harta dari penguasa dan pegawai-pegawainya, harta dari orang yang sama
sekali tidak mempunyai pekerjaan kecuali dari hasil meratapi orang mati, atau
menjual arak, atau dari riba, atau dari hasil bermain seruling atau lainnya dari
alat-alat permainan yang diharamkan. Maka sesungguhnya orang yang telah anda
ketahui bahwa sebagian hartanya adalah haram secara pasti, maka apa yang anda
ambil dari tangannya, (meskipun kemungkinan harta tersebut terkadang halal) maka
hukumnya haram, karena harta yang haram itu adalah yang memang berdasarkan
sangkaan.
Sedang di kitab Is'aadurrofiq dijelaskan : “Di antara maksiat tubuh
adalah ikut menolong (terlibat) peristiwa maksiat-maksiat yang dimurkai Allah,
baik berupa ucapan, perbuatan dll. Bila maksiat tadi tergolong dalam dosa besar,
maka dosa yang didapat dari keterlibatannya pun juga besar, seperti dijelaskan
dalam kitab Zawajir. Di dalam kitab tersebut Ibn Hajar berkata :” (alasan) saya
menyebutkan dua hal diatas, yakni membiarkan maksiat terjadi (Ridlo bi Maksiah)
dan terlibat di dalamnya (Ianah alaiha) dengan berbagai macam ragamnya, sudah
cukup jelas dan maklum seperti yang akan dijelaskan dalam Bab Amr Ma’ruf –Nahy
Munkar”.
Diterangkan pula dalam Fawaidul Janiyyah : “Kaidah: Apapun yang haram
dilakukan maka haram untuk dicari. Kaidah dalam nadzam ini berbeda dengan kaidah
yang ada di dalam kitab Asybah Wa Nadzoir, justru kaidah yang ada adalah
sebaliknya, yaitu: Setiap hal yang yang haram dicari, haram pula untuk
dikerjakan. Dan dari keharaman ‘mengerjakan’ ini menyebabkan haramnya
‘mencari’nya, bukan sebaliknya. Seperti kasus suap, mengerjakannya haram,
mencarinya pun juga demikian”. Wallaahu A'lamu Bis showaab. [Mbah Jenggot II, Masaji Antoro, Abdurrahman As-syafi'i].
Referensi :
اسعاد الرفيق جزء 2 ص 127
ومنها أي من معاصى البدن الاعانة على المعصية أي على معصية من معاصى الله بقول او فعل او غيره ثم ان كانت المعصية كبيرة كانت الاعانة عليها كذالك كما في الزواجر قال فيها وذكري لهذين أي الرضا بها والاعانة عليها باي نوع كان ظاهر معلوم مما سيأتـي في الامر بالمعروف والنهي عن المنكر
فوائد
الجنية جزء 2 ص 302
قاعدة
وهي ما يحرم فعله حرم طلبه كذ الناظم وهو عكس ما في الاشباه والنظائر اذ الذي فيها
: ما حرم طلبه حرم فعله فحرمة الفعل مسببة عن حرمة الطلب لا العكس وذالك كالرشوة
فعلها حرام وطلبها حرام بشرطه (ايضا كما ذكر عنهم)
- Kitab Muraqiy al-Ubudiyah halaman 72 :
وَأَمَّا المَظْنُونُ بِعَلاَمَةٍ فَهُوَ مَالُ السُّلْطَانِ وَعُمَّالِهِ وَمَالُ مَنْ لاَ كَسَبَ لَهُ إلاَّ مِنَ النَّاحِيَةِ او بَيْعِ الخَمْرِ او الرِّبَا او المَزَامِيْرِ وَغَيْرِ ذَلِكَ مِنْ آلاَتِ اللَّهْوِ المُحَرَّمَةِ. فَإِنَّ مَنْ عَلِمَتْ أَنَّ كَثِيْرَمَالِهِ حَرَامٌ مُطْلَقًا فَمَا تَأخُذُهُ مِنْ يَدِهِ وَإِنْ أَمْكَنَ أَنْ يَكُونَ حَلاَلاً نَادِرًا, فَهُوَ حَرَامٌ, لأَنَّهُ الغَالِبُ عَلَى الظَّّنِّ.
- Bidayatul Hidayah :
من
أَعاَنَ عَلَى مَعْصِيَةٍ وَلَوْ بِشَطْرِ كَلِمَةٍ كاَنَ شَرِيْكاً فِيْهاَ
“Barang siapa yang menolong
kemaksiyatan walaupun hanya dengan setengah kalimat, maka ia telah terlibat
dalam maksiyat tersebut”. Sedangkan dalam kitab Ihya, redaksinya berbunyi :
والإعانة على المعصية معصية ولو بشطر كلمة
- Ihya Ulumiddin
:
قال
رسول الله صلى الله عليه و سلم من اصاب مالا من ماثم فوصل به رحما او تصدق به انفقه
في سبيل الله جمع الله جميعه ثم قذفه فى النار احياء ٢/٩١
Rosululloh bersabda :
barang siapa yang memperoleh harta dari pekerjaan dosa, kemudian ia pergunakan
untuk menyambung kerabat atau disedekahkan di jalan Allah SWT, maka Allah akan
mengumpulkan semuanya dan melemparkannya ke neraka.
- Ahkamul Fuqoha :
وفى نفس الكتاب اجرة العمل الذى يتعلق بالمعصية حرام والتصدق به منها لايجوز ولايصح إهـ.
"Upah dari pekerjaan yang
terkait dengan maksiat itu haram, dan tidak boleh serta tidak sah bersedekah
dengan upah itu".
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/385305111492303/