PERTANYAAN
:
Assalaamu'alaikum. Nderek
tanya kang, laki-laki pakai Emas apa hukum nya, dan bolehkah pake gigi palsu
dengan Emas ?. Terimakasih sebelumnya. [Danar
Khalafi].
JAWABAN
:
Wa'alaikumussalam. Diebutkan : Wa
yubaahu syaddu sinnin wa unmulatin bid dzahabi wa ittikhaadzu anfin wa unmulatin
minhu.Umdatussalik wa uddatunnasik. "Dan mubah mengikat gigi
dan ruas jari dengan emas, dan memakai hidung dan ruas jari dari emas. Dalam
syarahnya (fayd al-ilah al-malik), terkait bolehnya memakai hidung emas
dijelaskan kalau boleh memakai hidung emas maka "wa bil uulaa as-sinnu",
terlebih (boleh) lagi memakai gigi emas."
ويباح
شد سن وانملة بذهب واتخاذ انف وانملة منه (اي من الذهب وان امكن اتخاذهما من فضة
لان الذهب اصفي من الفضة لما روى ابو داود باسناد حسن ان عرفجة اصيب يوم الكلاب بضم
الكاف فاتخاذ انفا من ذهب وبالاولى السنفيض الإله المالك شرح عمدة السالك وعدة
الناسك
Dan mubah mengikat gigi dan
ruas jari dengan emas, dan memakai hidung dan ruas jari darinya. Maksudnya dari
emas meskipun mungkin menggunakan keduanya dari perak karena emas lebih murni
dari perak, dengan merujuk pada riwayat Imam Abu Dawud dengan sanad hasan,
bahwasanya shahabat 'Arfajah terluka (hidungnya) di hari peperangan kemudian
memakai hidung dari emas, dan terlebih lagi (bolehnya) untuk gigi. [ Faydl
Al-Ilah Al-Malik Kitab Shalat, Bab Maa Yahrumu Lubsuhu, hal 191 ].
Dalam kitab Al-Iqna' 220/1 diebutkan :
وحرم
على ذكورها إلا الأنف إذا جدع فإنه يجوز أن يتخذ من الذهب لأن بعض الصحابة قطع أنفه
في غزوة فاتخذ أنفا من فضة فأنتن عليه فأمره صلى الله عليه وسلم أن يتخذه من ذهب
وإلا الأنملة فإنه يجوز اتخاذها لمن قطعت منه ولو لكل أصبع من الذهب قياسا على
الأنف وإلا السن فإنه يجوز لمن قلعت سنه اتخاذ سن من ذهب وإن تعددت قياسا أيضا على
الأنف
Dan bahkan secara lugas
dinyatakan :
فإنه
يجوز لمن قلعت سنه اتخاذ سن من ذهب وإن تعددت قياسا أيضا على الأنف
Maka boleh bagi orang yang
copot giginya untuk memakai gigi dari emas meskipun jumlahnya banyak, diqiyaskan
juga pada hidung emas.
Memasang gigi palsu
meskipun memakai emas dalam keterangan dikitab Fawaaid al-Janiyyah hal 262
hukumnya boleh :
قوله
(وكالشد) الى ان قال .... ويدخل في الشد شد السن وربطه بما فانه يحل وان قدر على
غيرهما كما فعل عثمان وانس بن مالك رضي الله عنهما بالنسبة للذهب قيس به
الفضة.
Ucapan pengarang kitab (dan
menguatkan) sampai pada ucapan : Dan masuk dalam hal menguatkan yaitu menguatkan
gigi dan menyambungnya dengan menggunakan emas atau perak. Sesungguhnya hal ini
hukumnya adalah boleh, sekalipun mampu untuk menggunakan selain emas dan perak.
Sebagaimana yang telah dilakukan oleh Sayyidina Ustman dan Sahabat Anas bin
Malik semoga Allah meridhoi keduanya. Dan diqiyaskan dengan emas adalah perak. [
Fawaaid al-Janiyyah hal 262 ].
Bahkan bila orang yang
memasang gigi palsu tersebut dengan dipasangi memakai gigi emas atau perak dan
sampai ia meninggal belum dilepas maka apabila mencabut gigi emas tersebut
menodai kehormatan mayit, maka hukumnya haram dicabut. Dan apabila tidak, maka
bila itu seorang laki – laki yang dewasa maka wajib dicabut, bila seorang wanita
atau anak kecil maka terserah kerelaan ahli warisnya.
ولهذا
لو لبس الرجل حرير الحكة او القمل مثلا واستمر السبب المبيح له ذلك التي موته حرم
تكفينه فيه عملا بعموم النهي وانقضاء السبب الذي ابيح له من أجله.
Oleh karenanya jika
seseorang memakai kain sutera misalnya untuk menghindari gatal – gatal atau
kutu, dan sebab yang memperbolehkan pemakaian sutera tersebut sampai menjelang
ajalnya, maka haram mengkafani jenasahnya dengan kain sutera tersebut,
berdasarkan larangan pemakaian sutera secara umum dan hadisnya sebab yang
memperbolehkan dirinya memakai sutera. [ Nihaayah al-Muhtaaj VI/12 ].
Wallaahu
A'lamu Bis Showaab. [Dewan
Masjid Assalaam, Masaji Antoro, Mbah Jenggot II].
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/330413710314777/