PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum.
Pertanyaan nya : apa hukum orang yang mahar nya lebih dari Rp 5 juta ??
[Arini
Tirasta Ajach].
JAWABAN
:
Wa'alaikumsalam. Tidak ada
ketentuan syara' dalam ukuran maksimal atau minimal jumlah mahar, yang menjadi
pertimbangan dalam kadarnya adalah kerelaan dan kesepakatan sepasang calon suami
istri meski kadarnya kemudian dianggap lebih rendah atau lebih tinggi dari kadar
mahar mitsil namun yang paling baik ukurannya adalah yang sewajarnya.
فَصْلٌ
: فَإِذَا ثَبَتَ أَنَّ أَقَلَّ الْمَهْرِ وَأَكْثَرَهُ غَيْرُ مُقَدَّرٍ ، فَهُوَ
مُعْتَبَرٌ بِمَا تَرَاضَى عَلَيْهِ الزَّوْجَانِ مِنْ قَلِيلٍ وَكَثِيرٍ ،
وَسَوَاءٌ كَانَ أَكْثَرَ مِنْ مَهْرِ الْمِثْلِ أَوْ أَقَلَّ ، إِذَا كَانَتِ
الزَّوْجَةُ جَائِزَةَ الْأَمْرِ . فَإِنْ كَانَتْ صَغِيرَةً زَوَّجَهَا أَبُوهَا
هل يجوز أَنْ يُزَوِّجَهَا بِأَقَلَّ مِنْ مَهْرِ مِثْلِهَا ، لَمْ يَجُزْ أَنْ
يُزَوِّجَهَا بِأَقَلَّ مِنْ مَهْرِ مِثْلِهَا : لِأَنَّهُ مُعَاوِضٌ فِي حَقِّ
غَيْرِهِ فَرُوعِيَ فِيهِ عِوَضُ الْمِثْلِ كَمَا يُرَاعَى فِي بَيْعِهِ لِمَالِهَا
ثَمَنُ الْمِثْلِ ، وَإِنْ لَمْ يُرَاعِ ذَلِكَ فِي بَيْعِهَا لِنَفْسِهَا .
وَالْأَوْلَى أَنْ يَعْدِلَ الزَّوْجَانِ عَنِ التَّنَاهِي فِي الزِّيَادَةِ
الَّتِي يَقْصُرُ الْعُمُرُ عَنْهَا ، وَعَنِ التَّنَاهِي فِي النُّقْصَانِ الَّذِي
لَا يَكُونُ لَهُ فِي النُّفُوسِ مَوْقِعٌ ، وَخَيْرُ الْأُمُورِ أَوْسَاطُهَا .
وَأَنْ يُقْتَدَى بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مُهُورِ
نِسَائِهِ طَلَبًا لِلْبَرَكَةِ فِي مُوَافَقَتِهِ ، وَهُوَ خَمْسُمِائَةِ دِرْهَمٍ
عَلَى مَا رَوَتْهُ السَّيِّدَةُ عَائِشَةُ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا . وَقَدْ
جَعَلَ عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ مَرْوَانَ مُهُورَ الشَّرِيفَاتِ مِنْ نِسَاءِ
قَوْمِهِ أَرْبَعَةَ آلَافِ دِرْهَمٍ : اقْتِدَاءً بِصَدَاقِ أُمِّ حَبِيبَةَ .
وَقَدْ رَوَى مُجَاهِدٌ عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : خَيْرُهُنَّ أَيَسَرُهُنَّ صَدَاقًا . وَرُوِيَ عَنْهُ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ : " أَعْظَمُ النِّسَاءِ بَرَكَةً
أَحْسَنُهُنَّ وَجْهًا وَأَقَلُّهُنَّ مَهْرًا " .
[PASAL] Tidak terdapat
ketentuan pada kadar minamal dan maksimal pada mahar, yang menjadi pertimbangan
dalam kadarnya adalah kerelaan dan kesepakatan sepasang calon suami istri meski
kadarnya kemudian lebih rendah atau tinggi dari kadar mahar mitsil (mahar yang
menjadi ukuran keluarga mempelai wanita yang dijadikan standar dalam akad
nikah).
Yang demikian bila memang
calon istri termasuk orang yang mendapatkan kewenangan dalam mengurusi
perkaranya, sedang bila ia masih kecil dan dinikahkan oleh walinya maka tidak
diperkenankan walinya menikahkannya dengan menggunakan mahar yang paling rendah
dari mahar mitsil...
Yang lebih utama dalam
penentuan mahar hendaknya dengan berbagai pertimbangan berikut :
1.Tidak terlampau tinggi
hingga tidak mungkin mahar tersebut terwujud meskipun dengan usaha semaksimal
mungkin dan menghabiskan masa hidup
2.Tidak terlampau rendah
hingga tidak akan pernah terjadi kadar mahar yang ditentukan selain pada
pernikahan mereka, tentukan mahar dengan ukuran sewajarnya dan kadar yang sedang
karena paling utamanya sesuatu adalah yang paling sedang
3.Mengikuti kadar mahar
rasulullah SAW saat menikahi ‘Aisyah Ra, yaitu 500 Dirham (1 Dirham = -+ Rp
2.462,37)
4.Adalah Abdul malik Bin
Marwan menentukan 4000 Dirham saat berkeinginan menikahi wanita-wanita Syarifah
dikalangannya dengan mengikuti maharnya Umi Habibah
5.Diriwayatkan dari Mujahid
dari Ibn Abbas ra, Rasulullah SAW bersabda “Paling baiknya mereka (kaum wanita)
adalah yang paling ringan mas kawinnya”, beliau juga bersabda “Paling agungnya
keberkahan pada diri kaum wanita adalah yang elok parasnya dan sedikit mas
kawinnya”. [ Al-Haawy Fi Fiqh as-Syaafi’i IX/400 ].
وَيُسْتَحَبُّ
أَنْ لَا يَنْقُصَ عَنْ عَشَرَةِ دَرَاهِمَ خَالِصَةٍ، لِأَنَّ أَبَا حَنِيفَةَ -
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ - لَا يُجَوِّزُ أَقَلَّ مِنْهَا، وَأَنْ لَا يُزَادَ عَلَى
خَمْسِمِائَةِ دِرْهَمٍ خَالِصَةٍ صَدَاقِ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - لِأَزْوَاجِهِ رَوَاهُ مُسْلِمٌ عَنْ عَائِشَةَ
Dalam memberikan mahar itu
di sunahkan tidak kurang dari 10 dirham murni (1 dirham = 2,7 gram perak),
karena menurut abu hanifah mahar tdak boleh kurang dari 10 dirham itu, dan
disunahkan tdak melebihi 500 dirham murni, yaitu mahar rosululloh untuk
istri-istrinya sebagaimana yang ada dalam haditsnya imam Muslim dari Sayyidah
'Aisyah.
Itu ibarot dari al-mahalli
3/277, sebelum ibarot itu dikatakan, apa saja yang boleh di jual belikan maka
boleh di jadikan sebagai mahar. Ibarot yang saya tulis di atas itu tertulisnya
adalah buat laki-laki yang hendak memberi mahar ke istrinya. Dan menurut
pemahamanku, ibarot tersebut juga berlaku buat istri yang hendak meminta mahar
dari suaminya, dalam arti, apa yang boleh dijual belikan maka boleh diminta
sebagai mahar dan meminta mahar itu disunnahkan tidak kurang dari 10 dirham dan
tidak lebih dari 500 dirham. Wallaahu A'lamu Bis showaab. [Masaji
Antoro, Ibnu Abihi].
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/381303975225750/
www.fb.com/groups/piss.ktb/429363913753089/