GOSIP
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum
yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari
mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita
(mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokk an)
lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela
dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar
yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah
iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah
orang-orang yang lalim. 12 Hai orang-orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah
dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang
di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah
kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya
Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.(Al-H ujurat 11-12)
Tak penting PAS asal laku” ungkapan sederhana tapi banyak di peminat.
Ngerasani wong salah satu yang dianggap seru, apalagi waktu ngumpul dan
tak ada kerjaan dan dikala ada yang negur, jawabnya pasti ”eh ini
kenyataan”. Namun perlu di ingat, seru bukan berarti halal.
مرقاه صعود التصديق/ص ٦٨
ومن معاص اللسان الغيبة بكسر الغين وهى ذكرك اخاك المسلم بما يكرهه اى ولو
بلغه سواء ذكرته بنقص فى بدنه اوسبه اوفى خلقه اوفى فعله اوفى قوله اودينه
الى ان قال وان كان اى المذكور بلسانك موجودا فيه اى اجيك المسلم لقوله
صلى الله عليه وسلم اغتبتم اخاكم قالوا يارسول الله قلنا ما فيه قال ان
قلتم ما ليس فيه فقد بهتموه.
Dan sebagian dari maksiatnya lisan adalah ghibah/ gosip(membicarak an
kejelekan orang lain) yang di maksud ghibah adalah penuturanmu tentang
kejelekan muslim yang lain yang ia(orang yang digosipi) tidak suka jika
kejelekannya itu disebut-sebut, sekalipun ia mendengar dengan apa yang
kamu tuturkan. Baik kejelekan itu terdapat pada badanya, nasabnya,
tingkah lakunya, perbuatanya, ucapanya, atau agamanya. Dan walaupun yang
kau tuturkan cocok dengan kenyataan yang sebenarnya, karena ada hadis
Rosul Saw ”Apakah kamu sekalian sedang membicarakan kejelekan orang lain
? Sohabat menjawab ”kenyataannya memang seperti itu ya rosul! Rosul
berkata ”jika bukan kenyataan itu namanya membuat-buat”.
اسعاد الرفيق/ج٢/ص٧٠
ومن الذى ذكره العلماء من معاصى اللسان الغيبة والسكوت عليها وضابها
اوتقريرا وهى الغيبة بمعنى حدها كمايوءخذ من الحديث مع ما صرح به الاءمة
ذكرك اخك المسلم وكذا الذمي على ماياتي المعين للسامع سواء الحي والميت.
Dan salah satu yang diterangkan Ulama’ bahwa gosip(membicara kan kejelekan orang lain) adalah maksiatnya lisan dan dosa pula mendengarkannya
dan ia(orang yang mendengarkan) menyetujuinya. Ghibah itu melalui yang
diterangkan Aimmah seperti dalam hadis adalah ”Apa yang kamu bicarakan
tentang saudaramu yang muslim, ataukah kafir dzmmi dan kamu jelaskan
kepada orang yang mendengarkan siapa yang kamu bicarakan, baik orang itu
masih hidup atau sudah mati.
Is’adur Rofiq/juz 2/hal 70 —