Oleh Mbah
Jenggot
Pembagian waktu shalat
fardu, diangkat dari kitab I’anathuth-Thalibin, sebagai berikut :
وَلِلظُّهْرِ
سِتَّةُ أَوْقاَتٍ ؛ وَقْتُ فَضِيْلَةٍ : وَهُوَ أَوَّلُ الوَقْتِ بِمِقْدَارِ ماَ
يُؤَذِنُ وَيَتَوَضَأُ وَيَسْتَرُ العَوْرَةَ وَيُصَلِّيْهاَ مَعَ رَاتِبَتِهاَ
وَيَأْكُلُ لَقِيْماَتٍ , وَوَقْتُ اِخْتِياَرٍ: وَهُوَ يَسْتَمِرُ بَعْدَ فِرَاغِ
وَقْتِ الفَضِيْلَةِ وَإِنْ دَخَلَ مَعَهُ إِلىَ أَنْ يَبْقَى مِنَ الوَقْتِ ماَ
يَسَعُهاَ فَيَكُوْنُ مُسَاوِياً لِوَقْتِ الجَوَازِ الآَتِى وَقِيْلَ يَسْتَمِرُ
إِلىَ رُبْعِهِ أَوْنِصْفِهِ , وَوَقْتُ جَوَازٍ: وَهُوَ إِلىَ أَنْ يَبْقَى مِنَ
الوَقْتِ ماَ يَسَعُهاَ , وَوَقْتُ حُرْمَةٍ : وَهُوَ إِلىَ أَنْ يَبْقَى ماَ لاَ
يَسَعُهاَ , وَوَقْتُ ضَرُوْرَةٍ : وَهُوَ آَخِرُ الوَقْتِ إِذاَ زَالَتْ
المَوَانِعُ وَالباَقِيْ مِنَ الوَقْتِ قَدْرَ التَّكْبِيْرَةِ فَأَكْثَرَ ,
وَوَقْتُ عُذْرٍ: وَهُوَ وَقْتُ العَصْرِ لِمَنْ يَجْمَعُ جَمْعَ
تَأْخِيْرٍ
Dzuhur ada enam bagian
waktu ;
1.Waktu FADILAH(UTAMA), yaitu
awal waktu kira-kira selama melakukan adzan, wudlu, berpakaian, shalat
qobliyah-nya dan makan.
2.Waktu IKHTIAR, yaitu dari
selesai waktu padilah meskipun masuk bersamanya sampai tersisa waktu untuk
melakukan shalat, hal ini menyamai Waktu Jawaz yang nanti dijelaskan. Dari
pendapat lain Waktu Ikhtiar ialah sampai seperempat atau separuh waktu
dzuhur.
3.Waktu JAWAZ, yaitu tersisa
waktu cukup melaksanakan shalat.
4.Waktu HARAM, yaitu tersisa
waktu tidak cukup melaksanakan shalat.
5.Waktu DARURAT, yaitu akhir
waktu yang jika telah hilang larangan shalat dan waktu masih tersisa kira-kira
untuk Takbiratul-ikhram atau lebih.
6.Waktu UDZUR, yaitu waktu
'Ashar, ini bagi orang yang melakukan jama’ takhir.
وَلِلْعَصْرِ
سَبْعَةُ أَوْقاَتٍ ؛ وَقْتُ فَضِيْلَةٍ : وَهُوَ أَوَّلُ الوَقْتِ , وَوَقْتُ
اِخْتِياَرٍ: وَهُوَ وَقْتُ الفَضِيْلَةِ وَيَسْتَمِرُ إِلىَ مَصِيْرِ الظِّلِّ
مِثْلَيْنِ بَعْدَ ظِلِّ الاِسْتِوَاءِ , وَوَقْتُ جَوَازٍ بِلاَ كَرَاهَةٍ :
وَهُوَ إِلىَ الاِصْفِرَارِ , ثُمَّ بِهاَ إِلىَ أَنْ يَبْقَى مِنَ الوَقْتِ ماَ
يَسَّعُهاَ , وَوَقْتُ حُرْمَةٍ : وَهُوَ إِلىَ أَنْ يَبْقَى مِنَ الوَقْتِ ماَ لاَ
يَسَّعُهاَ , وَوَقْتُ ضَرُوْرَةٍ : وَهُوَ آَخِرُ الوَقْتِ بِحَيْثُ تَزُوْلُ
المَوَانِعُ وَالباَقِيْ مِنْهُ قَدْرَ التَّكْبِيْرَةِ فَأَكْثَرَ ، فَتَجِبُ هِيَ
وَماَ قَبْلَهاَ ِلاَنَّهاَ تَجْمَعُ مَعَهاَ , وَوَقْتُ عُذْرٍ: وَهُوَ وَقْتُ
الظُّهْرِ لِمَنْ يَجْمَعُ جَمْعَ تَقْدِيْمٍ
'Ashar ada tujuh bagian
waktu ;
1.Waktu FADILAH(UTAMA), yaitu
awal waktu.
2.Waktu IKHTIAR, yaitu waktu
padilah sampai terjadi bayang-bayang dua kali lipat dari bendanya setelah tengah
hari.
3.Waktu JAWAZ TIDAK MAKRUH,
yaitu sampai terjadi mega kuning.
4.Waktu JAWAZ MAKRUH, sampai
tersisa waktu cukup melaksanaan shalat.
5.Waktu HARAM, yaitu tersisa
waktu tidak cukup untuk melaksanakan shalat.
6.Waktu DARURAT, yaitu akhir
waktu yang ketika hilang larangan shalat dan waktu masih tersisa kira-kira untuk
Takbiratul-ikhram atau lebih, maka wajib shalat termasuk hal yang dilakukan
sebelum shalat, karena itu satu paket shalat.
7.Waktu UDZUR, yaitu waktu
dzuhur, ini bagi orang yang melakukan jama’ taqdim.
وَلِلْمَغْرِبِ
خَمْسَةُ أَوْقاَتٍ ؛ وَقْتُ فَضِيْلَةٍ وَاِخْتِياَرٍ وَجَوَازٍ بِلاَ كَرَاهَةٍ :
وَهُوَ أَوَّلُ الوَقْتِ , وَوَقْتُ جَوَازٍ بِكَرَاهَةٍ : وَهُوَ إِلىَ أَنْ
يَبْقَى ماَ يَسَعُهاَ , وَوَقْتُ حُرْمَةٍ : وَهُوَ إِلىَ أَنْ يَبْقَى ماَلاَ
يَسَّعُهاَ , وَوَقْتُ ضَرُوْرَةٍ : وَهُوَ لِمَنْ زَالَتْ مِنْهُ المَوَانِعُ ,
وَوَقْتُ عُذْرٍ: وَهُوَ وَقْتُ العِشاَءِ لِمَنْ يَجْمَعُ جَمْعَ
تَأْخِيْرٍ
Magrib ada lima bagian
waktu ;
1.AWAL WAKTU, yaitu mencakup
Waktu Fadilah, Waktu ikhtiar dan Waktu jawaz yang tidak makruh
2.Waktu JAWAZ MAKRUH, yaitu
tersisa waktu cukup untuk melaksanakan shalat.
3.Waktu HARAM, yaitu tersisa
waktu yang tidak cukup untuk melaksanakan shalat.
4.Waktu DARURAT, yaitu bagi
orang yang hilang larangan shalat.
5.Waktu UDZUR, yaitu waktu
Isya, ini bagi orang yang melaksanakan jama’ takhir.
وَلِلْعِشاَءِ
سَبْعَةُ أَوْقاَتٍ كاَلعَصْرِ ؛ وَقْتُ فَضِيْلَةٍ : وَهُوَ بِمِقْداَرِ ماَ
يَسَّعُهاَ وَماَ يَتَعَلَّقُ بِهاَ , وَوَقْتُ اِخْتِياَرٍ : وَهُوَ إِلىَ ثُلُثِ
اللَّيْلِ , وَوَقْتُ جَوَازٍ بِلاَ كَرَاهَةٍ : وَهُوَ إِلىَ الفَجْرِ الكاَذِبِ ,
وَوَقْتُ جَوَازٍ بِكَرَاهَةٍ ، وَهُوَ ماَ بَعْدَ الفَجْرِ الاَوَّلِ حَتَّى
يَبْقَى مِنَ الوَقْتِ مَا يَسَّعُهاَ , وَوَقْتُ حُرْمَةٍ : وَهُوَ إِلىَ أَنْ
يَبْقَى ماَ لاَ يَسَّعُهاَ , وَوَقْتُ ضَرُوْرَةٍ : وَهُوَ وَقْتُ زَوَالِ
الماَنِعِ , وَوَقْتُ عُذْرٍ : وَهُوَ وَقْتُ المَغْرِبِ لِمَنْ يَجْمَعُ جَمْعَ
تَقْدِيْمٍ
Isya ada tujuh bagian
waktu, sama seperti Asar ;
1.Waktu PADILAH, yaitu waktu
sekedar cukup melaksanakan shalat dan hal yang terkait dengan shalat.
2.Waktu IKHTIAR, yaitu sampai
sepertiga malam.
3.Waktu JAWAZ TIDAK MAKRUH,
yaitu sampai terbit fajar kadzib (dusta).
4.Waktu JAWAZ MAKRUH, yaitu
setelah terbit fajar awal (fajar kadzib) sampai waktu cukup untuk melaksanakan
shalat.
5.Waktu HARAM, yaitu sampai
tersisa waktu yang tidak cukup untuk melaksanakan shalat.
6.Waktu DARURAT, yaitu waktu
yang pada saat hilang larangan shalat.
7.Waktu UDZUR, yaitu waktu
magrib, ini bagi orang yang melaksanakan jama’ taqdim.
وَلِلصُّبْحِ
سِتَّةُ أَوْقاَتٍ ؛ وَقْتُ فَضِيْلَةٍ : وَهُوَ أَوَّلُ الوَقْتِ , وَوَقْتُ
اِخْتِياَرٍ : وَهُوَ يَبْقَى إِلىَ الاَسْفاَرِ , وَوَقْتُ جَوَازٍ بِلاَ
كَرَاهَةٍ : وَهُوَ يَبْقَى إِلىَ طُلُوْعِ الحَمْرَةِ الَّتِيْ تَظْهَرُ قَبْلَ
الشَّمْسِ , وَوَقْتُ جَوَازٍ بِكَرَاهَةٍ : وَهُوَ إِلىَ أَنْ يَبْقَي مِنَ
الوَقْتِ ماَ يَسَّعُهاَ , وَوَقْتُ تَحْرِيْمٍ : وَهُوَ إِلىَ أَنْ يَبْقَى مِنَ
الوَقْتِ ماَ لاَ يَسَّعُهاَ , وَوَقْتُ ضَرُوْرَةٍ لِمَنْ زَالَتْ مِنْهُ
المَوَانِعُ
Subuh ada enam bagian waktu
;
1.Waktu FADILAH, yaitu awal
waktu.
2.Waktu IKHTIAR, yaitu sampai
terjadi mega kuning.
3.Waktu JAWAZ TIDAK MAKRUH,
yaitu tersisa waktu sampai terbit mega merah, sebelum terbit Matahari.
4.Waktu JAWAZ MAKRUH, yaitu
sampai tersisa waktu cukup melaksanakan shalat.
5.Waktu HARAM, yaitu sampai
tersisa waktu yang tidak cukup melaksanakan shalat.
6.Waktu DARURAT, yaitu waktu
bagi orang yang hilang larangan shalat. Wallohu a'lam. [Ghufron
Bkl].