PERTANYAAN
:
Makna dari kalimat
"Romadhon" mohon diuraikan ya ? [Aldy
Maula].
JAWABAN
:
Maknanya adalah cuaca yang
sangatlah panas.
- Tuhfah alMuhtaaj XIII/178
:
(
يَجِبُ صَوْمُ رَمَضَانَ ) إجْمَاعًا وَهُوَ مَعْلُومٌ مِنْ الدِّينِ
بِالضَّرُورَةِ مِنْ الرَّمْضِ وَهُوَ شِدَّةُ الْحَرِّ ؛ لِأَنَّ وَضْعَ اسْمِهِ
عَلَى مُسَمَّاهُ وَافَقَ ذَلِكَ وَكَذَا فِي بَقِيَّةِ الشُّهُورِ كَذَا قَالُوهُ
وَهُوَ إنَّمَا يَأْتِي عَلَى الضَّعِيفِ أَنَّ اللُّغَاتِ اصْطِلَاحِيَّةٌ .
أَمَّا عَلَى أَنَّهَا تَوْقِيفِيَّةٌ أَيْ أَنَّ الْوَاضِعَ لَهَا هُوَ اللَّهُ
تَعَالَى وَعَلَّمَهَا جَمِيعًا لِآدَمَ عِنْدَ قَوْلِ الْمَلَائِكَةِ لَا عِلْمَ
لَنَا فَلَا يَأْتِي ذَلِكَ وَهُوَ أَفْضَلُ الْأَشْهُرِ حَتَّى مِنْ عَشْرِ
الْحِجَّةِ لِلْخَبَرِ الصَّحِيحِ
(Wajib puasa ramadhan)
menurut kesepakatan ulama, puasa ramadhan merupakan perkara yang diketahui
secara pasti oleh masyarakat umum. Ramadhan berasal dari kata ar-romadh yaitu
panas yang terik hal ini karena kebiasaan penamaan oleh orang-orang arab atas
nama-nama bulan dalam setahun. Sedang pendapat lain menyatakan penamaan ramadhan
bersifat tauqify yang menamainya langsung Allah sendiri dan diajarkan pada
Adam.
- Hawaasyi as-syarwaany
III/371 :
(
لأن وضع اسمه الخ ) عبارة المغني والنهاية لأن العرب لما أرادت أن تضع أسماء الشهور
وافق أن الشهر المذكور كان في شدة الحر فسمي بذلك كما سمي الربيعان لموافقتهما زمن
الربيع اه قوله ( وكذا في بقية الشهور ) عبارة المصباح في مادة ج م د ويحكى أن
العرب حين وضعت الشهور وافق الوضع الأزمنة فاشتق للشهور معان من تلك الأزمنة ثم كثر
حتى استعملوها في الأهلة وإن لم توافق ذلك الزمان فقالوا رمضان لما ارمضت الأرض من
شدة الحر وشوال لما شالت الإبل بأذنابها للظروف وذو القعدة لما ذللوا القعدان
للركوب وذو الحجة لما حجوا والمحرم لما حرموا القتال أو التجارة والصفر لما غزوا
وتركوا ديار القوم صفرا وشهر ربيع لما أربعت الأرض وأمرعت وجمادى لما جمد الماء
ورجب لما رجبوا الشجر وشعبان لما أشعبوا مثل العود انتهت اه ع ش
Keterangan dalam kitab
alMughni dan an-Nihaayah “karena kebiasaan orang arab saat menamai bulan
disesuaikan dengan keadaan zamannya, mereka menamai ramadhan karena bulan ini
bertepatan dengan masa terik panas seperti mereka menamai dua bulan robii’
(robiiul awal dan robii’us tsani) karena bertepatan dengan musim semi, begitu
juga bulan-bulan lain meskipun kenyataannya pada musim-musim tertentu tidak
sesuai dengan apa yang mereka namai :
1. Ramadhan = saat bumi
terbakar karena panas yang terik
2. Syawwal = saat unta
menaikkan ekornya pada wadah
3. Dzul Qa’dah = saat
merendahkan kendaran untuk dinaiki
4. Dzul hijjah = saat
menjalani haji
5. Muharram = saat
diharamkan peperangan atau niaga
6. Shofar = saat orang arab
meninggalkan rumah mereka dalam keadaan kosong
7. dan 8. Robii’ (awal dan
tsani) = saat musim semi
9. dan 10. Jumada (ula dan
tsani) = saat air membeku
11. Rojab = saat pepohonan
berduri
12. Sya’ban = saat mereka
meninggalkan untuk selama-lamanya seperti kembali
[ Masaji
Antoro, Hakam Trunojoyo ElChudrie ].