PERTANYAAN
:
Assalamualaikum, mau tanya
kepada Admin: ada yang bilang bahwa sholat isya itu lebih baik dilaksanakan di
akhir waktu. Adakah ini bersumber dari Nabi ? Mohon penjelasan... terimakasih.
[Taufieq
Tennand].
JAWABAN
:
Waalaikumsalam wr wb.
Mayoritas Ulama Fuqoha (ahli fiqh) yang terdiri dari kalangan Hanafiyyah,
Hanabilah, dan satu pendapat dari Syafiiyah (pada qaul jadiid) mengakhirkan
sholat isya hingga sepertiga malam hukumnya disunahkan, berkata Az-Zaila’ii
banyak hadits menerangkan tentang kesunahannya, ini adalah pendapat paling
dominannya ahli ilmu dari para shahabat dan tabi’iin, diantara hadits yang
menunjukkannya adalah sabda Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wa sallam riwayat
Abu Hurairoh ra. : “Andaikan aku tidak menghawatirkan memberi kesulitan pada
umatku niscaya aku perintahkan pada mereka untuk mengakhirkan sholat isya hngga
sepertiga malam atau separuh malam”. (HR Turmudzi I/310-312, Ibnu Maajah I/226,
Ahmad Bin Hanbal II/250, Hakim dalam mustadaroknya I/146).
Kalangan Hanafiyyah memberi
batasan kesunahan mengakhirkan sholat isya diatas pada saat musim dingin sedang
saat musim panas justru disunahkan mengawalkan sholat isya’. (Ibnu ‘Abidiin
I/146).
Kalangan malikiyyah memilih
yang lebih utama bagi orang yang sholat sendirian atau berjamah bersama
orang-orang yang tidak bisa dinanti kedatangannya mengawalkan sholat walaupun
itu sholat isya setelah yakin masuk waktunya. (Syarh alKabiir maa Hasyiyah
ad-daasuqi I/180).
Dan tidak dianjurkan
mengakhirkan sholat isya hingga sepertiga malam terakhir kecuali bagi orang yang
memiliki kesibukan penting, seperti menjalankan pekerjaannya, atau karena ada
udzur (halangan) seperti sakit dll. Hanya saja menurut mereka (kalangan
malikiyyah) dianjurkan mengakhirkan sholat isya dalam tempo waktu sedikit guna
mengumpulkan orang yang hendak jamaah. (AlFawaakih ad-Dawaany I/197).
Keutamaan menjalankan
sholat di awal waktu meskipun sholat isya ini juga merupakan pendapat
syafi’iyyah pada Qaul lainnya (qaul qadiim), an-Nawaawy berkata “Yang lebih
utama dari dua qaul (pendapat syafi'i ini) menurut kalangan syafiiyah adalah
mengerjakan sholat isya di awal waktu hanya saja keutamaan mengakhirkan isya
memang memiliki dalil yang kuat. (Mughni alMuhtaaj I/125, 126 dan alMajmu li
an-Nawaawy III/57). Wallahu A’lamu Bis Showaab. [Masaji
Antoro].
- Al-Mausuu’ah Al-Fiqhiyyah
XXVII/317 :
تَأْخِيرُ
صَلاَةِ الْعِشَاءِ :
21
- ذَهَبَ جُمْهُورُ الْفُقَهَاءِ - الْحَنَفِيَّةُ ،
وَالْحَنَابِلَةُ
، وَهُوَ قَوْلٌ عِنْدَ الشَّافِعِيَّةِ - إِلَى أَنَّ تَأْخِيرَ الْعِشَاءِ
مُسْتَحَبٌّ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْل (1) ، قَال الزَّيْلَعِيُّ : قَدْ وَرَدَ فِي
تَأْخِيرِ الْعِشَاءِ أَخْبَارٌ كَثِيرَةٌ صِحَاحٌ . وَهُوَ مَذْهَبُ أَكْثَرِ
أَهْل الْعِلْمِ مِنَ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِينَ (2) ، وَمِنَ الأَْحَادِيثِ
الَّتِي يَسْتَدِلُّونَ بِهَا عَلَى اسْتِحْبَابِ تَأْخِيرِ الْعِشَاءِ قَوْلُهُ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَوْلاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي
لأََمَرْتُهُمْ أَنْ يُؤَخِّرُوا الْعِشَاءَ إِلَى ثُلُثِ اللَّيْل أَوْ نِصْفِهِ
(3) .
وَقَيَّدَ
بَعْضُ الْحَنَفِيَّةِ اسْتِحْبَابَ تَأْخِيرِ الْعِشَاءِ بِالشِّتَاءِ ، أَمَّا
الصَّيْفُ فَيُنْدَبُ تَعْجِيلُهَا عِنْدَهُمْ (4) .
وَذَهَبَ
الْمَالِكِيَّةُ إِلَى أَنَّ الأَْفْضَل لِلْفَذِّ وَالْجَمَاعَةِ الَّتِي لاَ
تُنْتَظَرُ غَيْرُهَا تَقْدِيمُ الصَّلَوَاتِ ، وَلَوْ عِشَاءً فِي أَوَّل
وَقْتِهَا الْمُخْتَارِ
بَعْدَ
تَحَقُّقِ دُخُولِهِ (1) ، وَلاَ يَنْبَغِي تَأْخِيرُ الْعِشَاءِ إِلَى ثُلُثِ
اللَّيْل إِلاَّ لِمَنْ يُرِيدُ تَأْخِيرَهَا لِشُغْلٍ مُهِمٍّ ، كَعَمَلِهِ فِي
حِرْفَتِهِ ، أَوْ لأَِجْل عُذْرٍ ، كَمَرَضٍ وَنَحْوِهِ . لَكِنْ يُسْتَحَبُّ أَنْ
يُؤَخِّرَهَا أَهْل الْمَسَاجِدِ قَلِيلاً لاِجْتِمَاعِ النَّاسِ (2) ،
وَأَفْضَلِيَّةُ تَقْدِيمِ الصَّلَوَاتِ لأَِوَّل وَقْتِهَا وَلَوْ عِشَاءً هُوَ -
أَيْضًا - قَوْلٌ آخَرُ لِلشَّافِعِيَّةِ . قَال النَّوَوِيُّ : وَالأَْصَحُّ مِنَ
الْقَوْلَيْنِ عِنْدَ أَصْحَابِنَا أَنَّ تَقْدِيمَهَا أَفْضَل ، ثُمَّ قَال :
وَتَفْضِيل التَّأْخِيرِ أَقْوَى دَلِيلاً (3) .
__________
(1)
ابن عابدين 1 / 246 والبدائع 1 / 124 ، ومغني المحتاج 1 / 126 ، والمجموع 3 / 40 ،
والمغني لابن قدامة 1 / 393 .
(2)
الزيلعي 1 / 84 .
(3)
حديث : " لولا أن أشق على أمتي لأمرتهم أن يؤخروا العشاء إلى ثلث الليل أونصفه " .
أخرجه الترمذي ( سنن الترمذي 1 / 310 - 312 ط دار الكتب العلمية ) وابن ماجه ( سنن
ابن ماجه 1 / 226 ط الحلبي ) من حديث أبي هريرة - رضي الله عنه - وقال الترمذي :
حديث أبي هريرة حديث حسن صحيح ، وأخرجه أحمد بن حنبل ( 2 / 250 ، ط الميمنية ) بلفظ
مقارب ورواه الحاكم في المستدرك ( 1 / 146 ط دار الكتاب العربي ) وفيه ( إلى نصف
الليل ) بغير شك وصححه وأقره الذهبي .
(4)
ابن عابدين 1 / 246 .
(1)
الشرح الكبير مع حاشية الدسوقي 1 / 180 .
(2)
الفواكه الدواني 1 / 197 .
(3)
مغني المحتاج 1 / 125 ، 126 ، والمجموع للنووي 3 / 57 .