NASHOIHUL IBAD Karya SYEIKH NAWAWI AL-BANTANIE yang merupakan syarah atas kitab
AS-SYAIKH SYIHABUDDIN AHMAD BIN HAJAR AL-ASQOLANI (IBNU HAJAR AL-ASQOLANI)
(3)
Maqolah ke sebelas: (DARI SEBAGIAN ORANG BIJAK) yakni
para wali,merek a berkata:
(JANGANLAH KALIAN
MEREMEHKAN DOSA-DOSA KECIL)
yakni janganlah kalian menghitung nya sebagai dosa kecil (KARNA
SESUNGGUHN YA DARI DOSA KECIL ITU
AKAN BERCABANG- CABANG DOSA-DOSA YANG
BESAR) dan terkadang murka Allah pada dosa-dosa kecil tersebut.
Maqolah ke 12: (DARI NABI SAW: BUKAN DOSA
KECIL,MAKS IAT YANG DISERTAI
DENGAN TERUS DIKERJAKAN )
Karna dosa kecil yg terus menerus dilakukan menjadi besar sehingga
menjadi dosa besar, dan juga sesungguhn ya dosa kecil yang diniatkan untuk
senantiasa
dikerjakan akan menjadi dosa
besar.
Karna niat seseorang dalam melakukan maksiat adalah perbuatan maksiat.
(DAN BUKAN DOSA BESAR MAKSIAT YANG DISERTAI DENGAN
PERMOHONAN AMPUN)
Yakni bertaubat dengan syarat-sya ratnya, karna sesungguhn ya taubat dapat menghapus pengaruh perbuatan salah
meskipun kesalahan itu besar.
Maqolah ketiga belas: (DIKATAKA N: CITA2 'ARIF ADALAH PUJIAN)
Yakni keinginan orang2 Ahli ma'rifat kepada Allah adalah memuji Allah
ta'ala dengan keindahan sifat-sifa tNya.
(DAN CITA2 ORANG ZUHUD IALAH DO'A)
Yakni keinginan orang yang berpaling dari sesuatu yg melebihi ukuran yg
dibutuhkan dari urusan dunia
dengan hatinya adalah do'a, yaitu merendahka n diri kepada Allah ta'ala dengan memohon segala
yg ada disisi-Nya .
(KARNA SESUNGGUHN YA CITA2
ORANG 'ARIF ADALAH TUHANNYA) bukan pahala dan bukan surga
(SEDANGKAN CITA2 ORANG ZUHUD
ADALAH DIRINYA SENDIRI)
Yakni manfa'at dirinya sendiri berupa pahala dan surga.
Maka bedakanlah antara
orang yang cita2nya memperoleh
bidadari dan orang yang cita2nya menyingkap satir (rahasia Allah)
Maqolah ke empat belas: (DARI SEBAGIAN
AL-HUKAMA/ ORANG BIJAK: ''SIAPA
SAJA MENYANGKA BAHWA IA MEMPUNYAI PENOLONG YANG LEBIH UTAMA DARI ALLAH, MAKA
SANGAT SEDIKIT PENGETAHUA NNYA TENTANG
ALLAH).
maknanya siapa saja yang menyangka bahwa ia memiliki penolong yg lebih
dekat daripada Allah, dan lebih banyak menolong daripada-N ya,maka orang itu belum mengenal Allah Ta'ala.
(DAN SIAPA SAJA YANG MENYANGKA BAHWA IA MEMPUNYAI MUSUH YANG LEBIH
MENGANCAM DARI NAFSUNYA, MAKA SANGAT SEDIKIT PENGETAHUA NNYA TENTANG DIRINYA)
maksudnya adalah siapa saja yang menyangka bahwa ia memiliki musuh yang
lebih kuat dari nafsu amarahnya dan nafsu tercela, maka
sesungguhn ya orang itu belum mengenal
dirinya.
maqola kelima belas : (DARI SAYYIDINA ABUBAKAR
ASH-SHIDDI Q RA. MENGENAI FIRMAN
ALLAH TA'ALA ''TELAH NAMPAK KERUSAKAN DI DARAT DAN DI
LAUT...(QS :AR-RUM:41 )'' BELIAU BERKATA:) yakni sayyidina Abubakar
dalam menafsirka n ayat tersebut:
(DARAT ADALAH LISAN, SEDANGKAN LAUT ADALA HATI, APABILA LISAN ITU RUSAK) dengan
mencaci maki umpamanya (MAKA MENANGISLA H JIWA-JIWA MANUSIA) yakni orang2 dari keturunan
Nabi Adam AS. (DAN APABILA HATI RUSAK) dengan riya' umpamanya (MAKA
MENANGISLA H PARA MALAIKAT)
sebagian ulama mengatakan : ''hikma adanya lisan itu satu adalah:
peringatan awal bagi seorang
hamba, bahwasanny a ia tidak
sepatutnya berbicara kecuali
dalam hal yang penting atau berbicara tentang kebaikan'' dan pendapat lain mengatakan :''hikma adanya lisan itu satu adalah: "karna
sesungguhn ya lisan
mengucapka n segala bahasa yang
diucapkan kepada Dzat yang maha Esa yaitu Allah ta'ala demikian juga hati.
berbeda halnya dengan mata dan telinga, karna sesuatu yang dilihat dan didengar
itu berbilanga n. sebagian lain
mengatakan : kebutuhan mendengar dan
melihat lebih banyak daripada kebutuhan berbicara.
sesungguhn ya sayyidina
Abubakar menyerupak an hati dengan
laut, karna sangat dalam dan luasnya. intaha
Maqolah ke enam belas: (DIKATAKAN :''SESUNGG UHNYA HAWA NAFSU ITU DAPAT
MENJADIKAN RAJA-RAJA SEBAGAI
BUDAK)
Karna sesungguhn ya orang yang
mencintai sesuatu, maka jadilah orang itu budaknya.
(SEDANGKAN SABAR
MENJADIKAN BUDAK SEBAGAI RAJA)
karna sesungguhn ya seorang budak
dengan kesabarann ya akan meraih apa
yang ia inginkan.
(TIDAKKAH ENGKAU MELIHAT) yakni tidak sampaikah
pengetahua nmu
(TERHADAP) kisah baginda kita
yang mulia,putr a orang
mulia,putr a orang
mulia,putr a orang mulia, yaitu
(NABI YUSUF) Ash-Shiddi q putra
Nabi Ya'kub yang sabar, putra Nabi Ishaq yang murah hati, Putra Nabi Ibrohim
sang kekasih yang banyak berdo'a (DAN SITI ZULAIKHA'' )
Karna sesungguhn ya siti
Zulaikha mencintai Baginda kita Nabi Yusuf, dengan cinta yang
bergelora, sementara Nabi Yusuf
tetap bersabar menghadapi tipu daya
dari gangguan Siti Zulaikha.
maqola ke tujuh belas: (DIKATAKA N: ''BERUNTUN GLAH) yakni mendapatka n kebaikan yg banyak (BAGI ORANG YANG AKALNYA JADI
PIMPINAN), dengan jalan ia
mengikuti akalnya yg sempurna, (SEDANG NAFSUNYA) yakni
kecenderun gan nafsunya kepada sesuatu
yang tidak ia inginkan tanpa ada ajakan syariat (MENJADI TAWANAN) yakni terhalan
dari melakukan hal itu.
(DAN CELAKALAH) yakni
sangat binasa (BAGI ORANG YANG NAFSUNYA JADI PIMPINAN) dengan melepas hawa
nafsunya kepada hal yang diinginkan , (SEDANG AKALNYA MENJADI
TAWANAN'') yakni terhalang dari
berfikir tentang nikmat-nik mat Allah
ta'ala dan tentang keagungan Allah ta'ala.
Maqola ke 18: (DIKATAKAN :''SIAPA SAJA YANG MENINGGALK AN DOSA, MAKA AKAN LEMBUT HATINYA) sehingga ia
akan dapat menerima nasehat dan khusyu/ penuh perhatian pada nasehat tersebut.
(DAN SIAPA SAJA YG MENINGGALK AN SEGALA YANG HARAM) dalam makanan, pakaian, dan
lain2 (DAN MEMAKAN SEGALAH YG HALAL, MAKA AKAN JERNIH
FIKIRANNYA '') terhadap ciptaan2
Allah ta'ala, yang menunjukan
atas kekuasaan Allah ta'ala menghidupk an makhluk setelah mati dan atas ke-Esaan Allah
ta'ala, keMaha kuasaan-Ny a dan
keMaha tahuan-Nya .
maqola ke 19: (TELAH DIRIWAYATK AN KEPADA SEBAGIAN PARA NABI:
''TAATILAH AKU DI DALAM SEGALA
HAL YANG TELAH AKU PERINTAHKA N
KEPADAMU,D AN JANGAN ENGKAU
DURHAKA KEPADAKU PADA SEGALAH HAL YANG TELAH AKU NASEHATKAN KEPADAMU) maksudnya adalah: dalam segala hal yang
telah Aku serukan kepadamu menuju hal2 yg didalamnya terdapat kebaikan dan Aku
melarangmu dari segala hal yg
didalamnya terdapat kerusakan.
Maqola ke 20: (DIKATAKA N: '' SEMPURNANY A AKAL ITU ADALAH MENGIKUTI KERIDHOAN ALLAH TA'ALA
DAN MENJAUHI MURKA-NYA) maka yg
menyelisih i dari kedua perkara
tersebut adalah perbuatan gila. (tidak sempurna akalnya)