PERTANYAAN
:
Assalamualaikum, maaf
sebelum nya, ana butuh penjelasan tentang kalau istilah di kampung sering
diadakan walimah tujuh bulanan /empat bulanan saya mau tahu tentang qoul ulama
yang menganjurkan ini. [Muhammad
Salman Al-farisi].
JAWABAN
:
Deskripsi masalah : Sudah
menjadi hal yang lumrah, bila kehadiran buah hati adalah sesuatu yang sangat
diharapkan oleh pasangan suami istri, sehingga ketika sang istri tercinta hamil
mereka mengadakan acara-acara tertentu demi kebaikan sang buah hati,
diantaranya: acara 3 bulanan (neloni; Jawa) 4 bulanan (ngupati:Jawa) dan 7
bulanan (mitoni: Jawa). [PP. LANGITAN Tuban].
Pertanyaan :
a. Adakah dasar dalam
syariat tentang hal-hal di atas (acara neloni, ngupati dan mitoni)?
Jawaban :
a. Secara khusus tidak
ditemukan dasar dalam syariat. Hanya saja, dalam fikih disampaikan bahwa apabila
dalam kegiatan tersebut tidak terdapat hal-hal yang dilarang agama bahkan
merupakan kebajikan seperti sodaqoh, qiro'atul qur'an dan sholawat kepada Nabi
serta tidak meyakini bahwa penentuan waktu itu adalah sunnah, maka hukumnya
diperbolehkan. REFERENSI :
- Qurrotul 'Ain hal.
158
- Tafsir Ibnu Katsir juz 3
hal. 525
- Fatawy al Fiqhiyyah al
Kubro juz 2 hal. 7
- I'anah al Thalibin juz 3
hal. 414
- Bughyah al Mustarsyidin
hal. 74
[ Sumber : HASIL KEPUTUSAN
BAHTSUL MASAIL FMPP ke-23 SE-JAWA MADURA di PP. Bahrul Ulum Tambakberas
Jombang, Rabu-Kamis, 25-26 Mei 2011 M. / 22-23 J. Akhir 1432 H. ].
Walimah al-Hamli bukan
tergolong walimah yang disyariatkan dalam Islam, namun selagi dalam
pelaksanaannya tidak disertai hal-hal yang tercela maka tidak menjadi BID’AH
yang QABIIH (tercela).
سؤال
ما قولكم في حكم وليمة الحمل...... الجواب والله الموفق للصواب ان وليمة الحمل
المذكورة في السؤال ليست من الولائم المشروعية فهي بدعة وقد تكون بدعة قبيحة لما
يصحبها العادات الذميمة
PERTANYAAN : Bagaimana
pendapat tuan tentang Walimah al-Haml ?
JAWABAN : Semoga Allah
selalu memberikan taufiq pada kebenaran, sesungguhnya walimah al-haml yang
ditanyakan dalam soal diatas tidak tergolong walimah-walimah yang diperlakukan
oleh syariat Islam, walimah tersebut termasuk bidah dan bahkan bisa menjadi
bid’ah yang jelek bila disertai dengan adat-adat yang tercela. [ Qurrah al-‘Aiin
Bi Fataawa as-Syaikh Ismail az-Zain Hal. 182 ].
قَالَ
الشَّافِعِيُّ ، رَحِمَهُ اللَّهُ : " الْوَلِيمَةُ الَّتِي تُعْرَفُ : وَلِيمَةُ
الْعُرْسِ ، وَكُلُّ دَعْوَةٍ عَلَى إِمْلَاكٍ أَوْ نِفَاسٍ أَوْ خِتَانٍ أَوْ
حَادِثِ سُرُورٍ ، فَدُعِيَ إِلَيْهَا رَجُلٌ ، فَاسْمُ الْوَلِيمَةِ يَقَعُ
عَلَيْهَا
Imam as-Syafi’i berkata
“Walimah yang dikenal (dalam islam) adalah walimah ‘Urs dan setiap jamuan yang
diadakan atas dasar mendapatkan sesuatu, persalinan, khitanan atau kebahagiaan
yang baru diperoleh kemudian jamuan tersebut dijadikan undangan maka nama
walimah layak disematkan padanya”. [ Al-Haawy fii Fiqh as-Syaafi’i IX/555
].
ISTILAH-ISTILAH WALIMAH
YANG DIKENAL DALAM ISLAM
ويقال
لدعوة الختان إعذار ولدعوة الولادة عقيقة ولسلامة المرأة من الطلق خرس وقيل الخرس
لطعام الولادة ولقدوم المسافر نقيعة ولإحداث البناء وكيرة ولما يتخذ للمصيبة وضيمة
ولما يتخذ بلا سبب مأدبة
Jamuan khitanan disebut “
I’DZAAR ”, Jamuan kelahiran disebut “ AQIQAH “, jamuan terselamatkannya wanita
dari jatuhnya talak disebut “ KHARS “ namun pendapat lain menyatakan khars
adalah jamuan untuk kelahiran anak, Jamuan sampainya seseorang dari bepergian
disebut “ NAQI’AH “, Jamuan seusai membangun rumah disebut “ WAKIIRAH “, jamuan
selamat dari bencana disebut “ WADHIMAH “, dan jamuan yang diadakan tanpa alasan
disebut “ MA’DABAH “. [ Raudhah at-Thoolibiin III/64 ].
وَالْوَلَائِمُ
سِتٌّ : وَلِيمَةُ الْعُرْسِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى اجْتِمَاعِ الزَّوْجَيْنِ
. وَوَلِيمَةُ الْخُرْسِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى وِلَادَةِ الْوَلَدِ .
وَوَلِيمَةُ الْإِعْذَارِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى الْخِتَانِ . وَوَلِيمَةُ
الْوَكِيرَةِ : وَهِيَ الْوَلِيمَةُ عَلَى بِنَاءِ الدَّارِ . قَالَ الشَّاعِرُ :
كُلُّ الطَّعَامِ تَشْتَهِي رَبِيعَةُ الْخُرْسُ وَالْإِعْذَارُ وَالْوَكِيرَهْ
وَوَلِيمَةُ النَّقِيعَةِ : وَهِيَ وَلِيمَةُ الْقَادِمِ مِنْ سَفَرِهِ ،
وَرُبَّمَا سَمُّوا النَّاقَةَ الَّتِي تُنْحَرُ لِلْقَادِمِ نَقِيعَةً ، قَالَ
الشَّاعِرُ : إِنَّا لَنَضْرِبُ بِالسُّيُوفِ رُءُوسَهُمْ ضَرْبَ الْقُدَارِ
نَقِيعَةَ الْقُدَّامِ وَوَلِيمَةُ الْمَأْدُبَةِ : هِيَ الْوَلِيمَةُ لِغَيْرِ
سَبَبٍ . فَإِنَّ خُصَّ بِالْوَلِيمَةِ جَمِيعُ النَّاسِ سُمِّيَتْ جَفَلَى ،
وَإِنْ خُصَّ بِهَا بَعْضُ النَّاسِ ، سُمِّيَتْ نَقَرَى
Macam Walimah yang dikenal
dalam Islam ada enam :
1.Walimah ‘Urs : Walimah yang
diadakan atas dasar pertemuan dua insan dalam membentuk rumah tangga
2.Walimah Khurs : Walimah
yang diadakan atas dasar lahirnya seorang anak
3.Walimah I’dzaar : Walimah
yang diadakan atas dasar khitanan
4.Walimah Wakiirah : Walimah
yang diadakan atas dasar membangun rumah
5.Walimah Naqii’ah : Walimah
yang diadakan atas dasar kedatangan seseorang dari bepergian
6.Walimah Ma’dabah : Walimah
yang diadakan atas dasar tanpa sebabBila undangan walimah tersebut mencakup
semua lapisan masyarakat dinamakan ‘JAFLAA’, bila hanya sebatas kalangan
tertentu saja dinamakan ‘NAQRAA’. [ Al-Haawy fii Fiqh as-Syaafi’i IX/555 ].
Wallaahu A'lamu Bis showaab. [Masaji
Antoro].
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/368036069885874/