PERTANYAAN :
Whandy Bara
apakah orang mati dapat mendengar doa kita ? mohon jawabannya
JAWABAN :
>> Mbah Jenggot II
Dari penjelasan di dalam kitab Tafsir Ahkam, Imam Al Qurtubi menguraika n bahwa ayat "Fainnaka laa tusmi'ul mautaa..." (maka sesungguhn ya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-oran gyang mati itu dapat mendengar. ..." adalah berkaitan dengan peristiwa pertanyaan sahabat Umar bin Khattab saat Rasulullah saw memanggil tiga orang pemimpin kafir Qurays dalam perang Badar yang telah meninggal bebarapa hari.
Saat itu Rasulullah saw ditanyaole h Umar bin Khattab ra:
يا رسول الله تناديهم بعد ثلاث وهل يسمعون ؟يقول الله إنك لا تسمع
الموتى فقال : والذي نفسي بيده ما أنتمبأسمع منهم ولكنهم لا يطيقون أن
يجيبوا
Ya Rasulullah , apakah engkaumema nggil-mang gil mereka yang telah meninggal tiga hari bisa mendengark an panggilanm u. Bukankah Allah SWT telah berfirman dalam al quran: Innaka laa tusmi'ul mauta?
Lalu dijawab oleh Rasulullah saw: "Demi Dzat yang jiwaku ada dalam kekuasaan- Nya, tidaklah engkau sanggup mendengar mereka, mereka lebih mendengar daripada kamu hanya saja mereka tidakmampu menjawab." (HR. Muslim dari Imam Anas ra)
Menurut hadits Shohihaini (Bukhari Muslim) Dari sanad yang berbeda-be da, Rasulullah saw pernah berbicara kepada orang-oran g kafir yang gugur dalam perang badar saat mereka dibuang disumur Quleb kemudian Rasulullah saw berdiri dan memanggil nama-nama mereka (ya fulan bin fulan 2x) "Apakah engkau telah mendapatka n janji dari Tuhanmuden gan benar, sedangkan saya telah mendapatka n janji yang benar pula dari Tuhanku."
Dalam penjelasan kitab Tafsir Ibnu Katsir bahwa yang dipanggil oleh Rasulullah saw ituadalah: Abu Jahal bin Hisyam, Utbah bin Robi'ah dan Syaibah bin Robi'ah. Ketiganya itu adalah tokoh kafir Quraisy.
Haditsters ebut diriwayatk an oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik. Dalam riwayat lain menyebutka n bahwa orang yang mati apabila sudah dikuburkan dan orang yang menguburka n itu kembali pulang, maka dia (ahli kubur) itu mampu mendengar gesekan suara sendal.
ziarah Menurut Imam AlQurtubi, orang yang sudah meninggal itu bukan berarti mereka tidak lenyap samasekali juga tidak pula rusak hubungan dengan orang yang masih hidup. Tetapiyang
meninggal itu hanya terputus hubungan antara ruh dan badan dan hanya
berpindah dari alam dunia ke alam kubur. (Tafsir ahkam Juz 7: hal 326).
>> Ilman Nafi'an
di riwayatkan ibnu abdil bar :org2 yg tlah meninggal mereka tahu siapa yg datang(ziy aroh) kepadanya dan mreka mendngar undangan mereka yg ziarah dan mreka menjawab salam mreka.dr abu hurairoh,n abi bersabda:k tk seseorg mlwati suatu quburan yg ia kenal kmudian mengucapka n salam mk ahli qubur itu menjwb salamya dan mengetahui org itu.dan ketka ia mlewati kburan yg tdk ia kenal kmdian mengucapka n salam kpd ahli qubur mk ahli qubur itu menjawab salamya.
di riwayatkan dr abu hurairoh : abu rozin brkata,ya rosulallah sesungguhy a aku brjalan trhadap mereka yg tlh meninggal, apakah aku mengucpkan sesuatu kpada merka ktk aku lewat?nabi SAW brsabda: katakanlah
"as salamu alaikum ya ahlal quburi minal muslimiin wal mu'miniin antum
lana salafun wa nahnu lakum tabba'un wa innaa in sya'a allahu bikum
lahikuuna" .kmudian abu rozin brkata:ya rosulallah ,apakah mreka mendgar? nabi SAW brsbda : mreka mendgar tp mreka tdk kuasa untk menjwabnya .
hadis "yasma'uun a wa lakin la yastathi'u una an yujiibuu"m reka yg mgucpkan salam kepadanya mendgar jika tdk maka mreka menjawab tp kalian tdk mendgar jawaban salam mrka(mauta a).
ahwalul mauta 5-6