PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum, tanya
mbah, kalo jumatan makmum sama yang masbuq masih dianggap tidak ? syukron.
[Black No
Sweet].
JAWABAN
:
Wa'alaikumsalam. Sebentar,
pertanyaan diperjelas dulu, ini prakteknya gimana ? kalau misalkan ada makmum
yang ketinggalan 1 rokaat, setelah imam salam, makmum tadi melanjutkan 1 rokaat
lagi, lha ada orang baru datang terus ikut makmum pada dia, maka itu
diperbolehkan.
Ulama Syafi’iyyah berbeda
pendapat, menurut Syekh Ali Ba Sabrain dianggap tidak mendapatkan shalat jum'ah
dan harus menyempurnakan dengan shalat dhuhur namun menurut Ibn Abi Syarif
dianggap mendapatkan shalat jumah, pendapat ini senada dengan pernyataan Ibn
Hajar dan Imam ar-Romli.
مسبوق
ادرك مع الامام ركعة من الجمعة بالثانية فاقتدي به اخر لم يكن مدركا للجمعة بل يتم
ظهرا خلافا لابن ابي شريف قلت وافقه م ر وقال اب حجر يدرك بذلك الجمعة وهكذا من
ادرك ركعة مع هذا المدرك وهلم جري حتي يخرج الوقت
Makmum masbuq menemui
bersama imamnya satu rakaat dari shalat jumah, kemudian ia berdiri untuk
(meneruskan) rakaat yang kedua, kemudian dia diikuti oleh orang lain maka
pengikutnya tidak mendapatkan jumah tetapi sempurnakanlah dengan shalat dhuhur,
berbeda dengan Ibn Abi Syariif dan aku mencocokinya (Romly
as-Shoghiir).
Ibn Hajar berkata “Yang
demikian mendapatkan shalat jumah begitu juga orang-orang yang menemukan satu
rakaat bersama pengikut makmum masbuq tersebut hingga habisnya waktu shalat
jumah masih tetap mendapatkan shalat jumah. [ Itsmid al-‘Ain Hal. 102 ]. Wallahu
A'lam Bishowaab. [Sunde
Pati, Masaji Antoro].
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/362879780401503/