PERTANYAAN
:
Assalaamualaikum, mau nanya
keterangan dalam minhajul qowiim dalam bab wudlu yang disunnahkan, di situ
diterangkan yaitu sunnah wudhu dari qohqohah di dalam sholat, bagaimana
maksudnya ? tolong dibantu ya ? [Kalam
Akalunylbaroghest].
JAWABAN
:
Wa'alaikumsalam. Ketika
seseorng tertawa terbahak bahak dalam shalat maka baginya sunnah wudhu lagi
karena dalam masalah ini madhab hanafi menghukumi shalat orang tersebut telah
batal. (al khuruj minal khilaf/keluar dari perkhilafan).
- Al-Wasiith I/313
:
الوسيط
في المذهب ج 1 - الصفحة 313 محمد بن محمد بن محمد الغزالي أبو حامد سنة الولادة
450/ سنة الوفاة 505
والخارج
من غير السبيلين بالفصد والحجامة والقيء والقهقهة في الصلاة وغيرها كل ذلك لا ينقض
الوضوء خلافا لأبي حنيفة ولا وضوء مما مسته النار خلافا لأحمد.
“Dan akibat keluarnya
sesuatu yang bukan dari salah satu dua jalan (kemaluan dan dubur), bekam,
muntah, tertawa dalam shalat dan di luar shalat, kesemuanya tidak membatalkan
wudhu (menurut syafi’iyyah) berbeda menurut Imam Abu Hanifah. Dan tidak perlu
wudhu akibat memakan makanan yang dimasak api berbeda menurut imam Ahmad.
- Tuhfah al-Muhtaaj II/98
:
الكتاب
: تحفة المحتاج في شرح المنهاج ج 2 - الصفحة 98 مصدر الكتاب : موقع
الإسلام
قَالَ
الْكُرْدِيُّ قَوْلُهُ وَالْقَهْقَهَةُ فِي الصَّلَاةِ قَالَ فِي الْإِيعَابِ
قَضِيَّةُ مَا تَقَرَّرَ بَلْ صَرِيحُهُ جَوَازُ قَطْعِ الصَّلَاةِ وَلَوْ فَرْضًا
لِيَتَوَضَّأَ وَلَوْ لَمْ يَظْهَرْ فِيهَا حَرْفَانِ وَيُوَجَّهُ بِأَنَّ
تَحْصِيلَ الصَّلَاةِ بِطُهْرٍ مُتَّفَقٍ عَلَيْهِ لَا يَبْعُدُ أَنْ يَكُونَ
عُذْرًا مُجَوِّزًا لِلْقَطْعِ كَتَحْصِيلِ الْجَمَاعَةِ انْتَهَى ا هـ
.
Berkata al-Kurdy
“keterangan tertawa dalam shalat, Pengarang al-Ii’aad berkata, melihat redaksi
keterangan diatas artinya diperkenankan memutuskan meskipun shalat fardhu untuk
menjalankan wudhu meskipun tidak keluar darinya dua huruf (batasan ketawa yang
membatalkan shalat), argumennya adalah bahwa menjalani shalat dalam keadaan suci
adalah suatu keharusan yang telah disepakati ulama yang tentunya dapat dijadikan
sebuah udzur untuk memutuskan shalat seperti dalam hal memutuskan shalat untuk
mendapatkan shalat jamaah.
Menanggapi permasalahan
kemarin yang ada di group ini tentang masalah apakah ada keterangan orang yang
tertawa ketika sholat sampai 3 X wajib mengulangi wudlu...?? buka kitab
BIDAYATUL MUJTAHID juz 1-2 hal 36 dimana keterangannya sbb:
بسم
الله الرحمن الرحيم قال المصنف رحمه الله :
المسئلة
السادسة : وشد أبو حنيفة فأوجب الوضوء من الضحاك في الصلاة لمرسل أبي العالية, وهو
أن قوما ضحكو في الصلاة فأمر النبي ص.م بإعادة الوضوء والصلاة .ة ورد الحجمهور هذا
الحديث لكونه مرسلا ولمخالفته للأصول, وهو أن يكون شيئ ماينقض الطهارة في الصلاة
ولاينقضها في غير الصلاة ,وهو مرسل الصحيح.
Syeh Al-imam Al-qodhi Abu
Al-walid muhammad bin Ahmad bin Rosyid Al-Qurtuby Al-Andaluly berkata dalam
kitabnya : Termasuk qoul syadh nya Imam Abu Hanifah yang mewajibkan wudlu ketika
tertawa pada waktu sholat. Hal ini bersandar pada keterangan hadits mursalnya
Abi ya’la yang menerangkan suatu ketika ada seseorang yang tertawa pada waktu
sholat kemudian Nabi SAW memerintahkan untuk mengulangi wudlu dan sholat.
Keterangan yang demikian itu bertolak belakang dengan pendapat jumhurul ulamak
dengan alasan bahwa hadits tersebut mursal. Wallohu a’lam. [Ismael
Kholilie, Masaji Antoro, Ulinuha Al-asnawi].
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/329712747051540/
www.fb.com/groups/piss.ktb/457732270916253/