Ada tulisan menarik yang kami kutip dari http:// almanhaj.or .id/ content/ 968/slash/0
***** awal kutipan *****
Sururiyah (pemahaman Surur) adalah Jamaah Hizbiyyah. Muncul pada tahun-tahu n terakhir ini. Tidak dikenal kecuali pada seperempat akhir abad ini. Karena semenjak dahulu hingga sekarang, ia berselimut Salafiyyah .
Pada hakekatnya , Sururiyah memiliki prinsip-pr insip Ikhwanul Muslimin, bergerak secara sirriyah (sembunyi- sembunyi/ rahasia). Merupakan pergerakka n politik, takfir, mencela dan menyindir para ulama Rabbaniyyi n,
seperti Imam-imam kita yang tiga: Bin Baaz, Al-Albani dan Utsaimin.
Menuduh mereka sebagai ulama haidh dan nifas. Setelah perang Teluk II
seranganny a terhadap dakwah Salafiyyah secara terang-ter angan, bertambah keras baik secara aqidah dan pemberitaa n. Sampai menuduh para masyayikh dan ulama kita bahwa mereka tidak mengetahui waqi’ (situasi dan kondisi/ kenyataan), ilmunya dalam perkara nifas dan wanita-wan ita nifas. Mereka sesuai dengan ahli bid'ah zaman dahulu, yang mengatakan : Fiqh (Imam) Malik, Auzai dan lainnya tidak melewati celana perempuan.
Alangkah besar dosanya. Kalimat yang keluar dari mulut mereka.
Orang yang tidak menghormat i para ulama, dia adalah para penyeru fitnah. Orang-oran g yang merendahka n Al-Albani, Bin Baz dan Utsaimin di zaman kita, maka dia tenggelam (di dalam kesesatan) , pembuat fitnah, dia berada di pinggir jurang yang dalam. Karena dia berkehenda k memalingka n wajah manusia kepadanya dan menghalang i manusia dari para ulama dan imam mereka yang Rabbani.
Sehingga walaupun mereka mengaku beraqidah Salafiyyah ,
tetapi manhaj mereka Ikhwani. Bahkan (mungkin) mereka lebih berbahaya
dari Ikhwanul Muslimin, karena mereka berbaju Salafiyyah .
Kita memohon kepada Allah Taala agar mereka diberi petunjuk
menuju jalan yang lurus, dan agar kelak mereka bersama dengan
Salafiyyah yang murni, yang para Sahabat Rasulullah Shallallah u 'alaihi wa sallam dan para tabiin berada diatasnya. Wabillahi taufik
Tambahan Redaksi :
Sururiyah adalah nisbat kepada seseorang yang bernama Muhammad
Surur bin Nayif Zainal Abidin. Dia pernah menjadi guru di Arab Saudi
dalam waktu yang cukup lama, sehingga memungkink an menjalanka n rencananya dan menyebarka n racunnya di tengah-ten gah
para pemuda. Tetapi setelah nampak keburukan niatnya, dia pergi, lalu
bermukim di kota London, Inggris, sebuah negara kafir.
***** akhir kutipan *****
Dari tulisan tersebut terlihat jelas bahwa diantara kaum Salafi sendiri saling berselisih , saling mengklaim bahwa kelompok mereka yang benar yang lainnya sesat. Begitupula yang dapat kita ketahui dari situs-situ s berikut
http:// semogakamis elamat.wor dpress.com /2011/11/ 07/ point-point -kesesatan -para-peny embah-thog ut-radio-r odja/
http:// www.salafyb pp.com/ categoryblo g/ 97-dusta-fi randa-dite ngah-badai -fitnah-ya ng-sedang- melanda-ba g1.html
http:// firanda.com / index.php/ artikel/ 31-bantahan / 144-tanggap an-terhada p-tulisan- seorang-us tadz-hafiz ohullah-ht tp:// www.darussa laf.or.id/ stories.php ?id=1706
http:// www.faceboo k.com/ notes/ padepokan-k anjeng-sun an/ buku-sms-ab u-abu-sala fi-melawan -salafi-al -bani-vs-b in-bas-uts aimin/ 24870081186 3777
Salafi adalah kaum yang merasa mengikuti pemahaman salaf yang sholeh namun kenyataann ya mereka hanyalah mengikuti pemahaman para ulama yang mengaku-ak u mengikuti salaf yang sholeh namun tidak bertalaqqi
(mengaji) dengan salaf yang sholeh. Apa yang dikatakan oleh ulama
mereka sebagai pemahaman salaf yang sholeh , pada hakikatnya adalah pemahaman ulama mereka sendiri dari hasil muthola’ah (menelaah) kitab berdasarka n akal pikiran mereka sendiri.
Dari tulisan di atas dan dari beberapa sumber yang lain dapat disimpulka n bahwa kaum Salafi ada tiga kelompok besar yakni Salafi Wahhabi, Kaum yang mengikuti pemahaman Muhammad bin Abdul Wahhab yang mengikuti pemahaman Ibnu Taimiyyah Salafi Sururi Kaum yang mengikuti pemahaman Muhammad Surur bin Nayif Zainal Abidin yang mengikuti pemahaman Ibnu Taimiyyah Salafi Haraki atau Salafi Ikhwani
Kaum yang mengikuti pemahaman ulama seperti Sayyid Quthb, Rasyid Ridha, Muhammad Abduh, Jamaludin Al-Afghany yang mengikuti pemahaman Ibnu Taimiyyah Kesimpulan nya mereka semua mengikuti pemahaman Ibnu Taimiyyah yang mengaku-ak u mengikuti pemahaman salaf yang sholeh namun kenyataann ya tidak bertalaqqi (mengaji) dengan Salaf yang Sholeh.
Kami mengingatk an bahwa ditengarai kaum Zionis Yahudi mengangkat pemahaman Ibnu Taimiyyah untuk menimbulka n perselisih an
di antara kaum muslim. Sudah terlihat jelas akibatnya dari kutipan
tulisan di atas. Sungguh malu kita, kaum muslim pada umumnya membaca
kutipan tulisan di atas.
Kaum Zionis Yahudi mengangkat pemahaman Ibnu Taimiyyah dalam rangka mengurangi atau bahkan melenyapka n pengaruh pemahaman Imam Mazhab yang empat.
protokol Zionis yang ketujuhbel as
…Kita telah lama menjaga dengan hati-hati upaya mendiskred itkan para ulama non-Yahudi (termasuk Imam Mazhab yang empat) dalam rangka menghancur kan misi mereka, yang pada saat ini dapat secara serius menghalang i misi kita. Pengaruh mereka atas masyarakat mereka berkurang dari hari ke hari. Kebebasan hati nurani yang bebas dari paham agama telah dikumandan gkan dimana-man a. Tinggal masalah waktu maka agama-agam a itu akan bertumbang an.....
Istilah manhaj salaf atau mazhab salaf adalah bagian dari hasutan atau ghazwul fikri (perang pemahaman) yang dilancarka n oleh kaum Zionis Yahudi untuk membingung kan kaum muslim dalam bermazhab sekaligus upaya menimbulka n perselisih an dan perpecahan di antara kaum muslim karena perbedaan pemahaman. Imam Mazhab yang empat yang bertalaqqi (mengaji) langsung dengan Salaf yang sholeh tidak pernah menyampaik an atau menjelaska n adanya manhaj salaf atau mazhab salaf dalam kitab-kita b mereka. Tidak satu bab pun.
Daripada mengikuti pemahaman- pemahaman para ulama yang bersandark an muthola'ah (menelaah) kitab dengan akal pikiran mereka sendiri yang kemungkina n bercampur dengan hawa nafsu atau kepentinga n, lebih baik dan selamat, kita mengikuti pemahaman Imam Mazhab yang empat yang telah disepakati
oleh jumhur ulama sejak dahulu sampai sekarang sebagai pemimpin
ijtihad kaum muslim (Imam Mujtahid Mutlak). Imam Mazhab yang empat
bertalaqqi (mengaji) langsung dengan Salaf yang sholeh. Imam Mazhab yang empat melihat langsung penerapan, perbuatan serta contoh nyata, jalan atau cara (manhaj) beribadah dari Salaf yang sholeh dan membukukan nya dalam kitab fiqih mereka.
Sekali lagi kami ingatkan, marilah kita mengikuti pemahaman
Imam Mazhab yang empat yang diperoleh dari lisannya Salaf yang Sholeh
yang diperoleh dari lisannya Rasulullah shallallah u alaihi wasallam.
Wassalam
Zon di Jonggol, Kab Bogor 16830