PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum wr wb...!
mohon solusinya atas kasus berikut...! bagaimana solusinya bila ada tempat
wudhu' di salah satu masjid yang berpintu satu yang mana ketika waktu masuk kaki
najis padahal saya hendak sholat jum'at dan saya melihat anak-anak sekolahan
sma/smp yang berlarian di halaman masjid tanpa memakai sendal kemudian masuk
ketempat wudhu' tersebut otomatis kaki mereka najis...! bolehkah saya
membatalkan sholat jum'at dengan alasan tersebut...? mohon solusinya.
[Hasanul
Zain].
JAWABAN
:
Lumpur/tanah yang diyaqini
kenajisannya dan apabila bercampur dengan najis yang sulit untuk dihindari maka
dimaafkan (ma'fuwun 'anhu) karena kesulitan untuk menghindarinya pada umumnya [
minhajul qowim 1/124 ]. Bila lumpur / kotoran yang mengena pada kakinya sedikit,
diyakini najis serta merta tidak ada barang najis yang kelihatan mata, maka
hukumnya dima'afkan (dima'fu) dan jika tidak demikian maka dihukumi najis yang
tidak dima'fu kecuali bila najisnya merata di semua jalan maka menurut qoul yang
quat / aujah di ma'fu. [ referensi i'anatut tholibin juz 1 hal 123, nihayatul
muhtaj juz 2 hal 29 ]. (Awan
As-Safaritiyy Asy-syaikheriyy, Kakang Kawah Adi Ari-ari, Ubaid Bin Aziz Hasanan
).
- kitab at-tanbih halaman
35 :
وإن
أصاب الأرض نـجاسة فذهب أثرها بالشمس والريح فصلـى علـيها ففـيها قولان. أحدهما
يجزئه. والثانـي: لا يجزئه
- muhadzab halaman 73 s.d
74 :
فصل
إذا أصاب الأرض نجاسة ذائبة في موضع ضاح فطلعت عليه الشمس وهبت عليه الريح فذهب
أثرها ففيه قولان: قال في القديم: يطهر لأنه لم يبق شيء من النجاسة، فهو كما غسل
بالماء. وقال في الأم: لا يطهر وهو الأصح لأنه محل نجس، فلا يطهر بالشمس كالثوب
النجس
- majmu juz 1 hal 261
:
فرع:
قال إمام الحرمين وغيره: في طين الشوارع الذي يغلب على الظن نجاسته قولان، أحدهما:
يحكم بنجاسته، والثاني: بطهارته بناء على تعارض الأصل والظاهر،