PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum. Rieda
Remaja yang Masih Belajar dalam Berjilbab. Rie, Mau Tanya bagaimana Berjilbab
secara Syari'. Mohon penjelasannya. Makasih. [Dian
Nana].
JAWABAN
:
Wa'alaikumsalam.
KETENTUANNYA ASALKAN DAPAT MENUTUP AURATNYA DAN TIDAK BERUPA HAL YANG
TARANSPARAN (TEMBUS PANDANG)
A. AURAT WANITA DALAM
ALQURAN :
َُْููู
ِْููู
ُุคْู
َِูุงุชِ َูุบْุถُุถَْู ู
ِْู ุฃَุจْุตَุงุฑَِِّูู ََููุญَْูุธَْู ُูุฑُูุฌََُّูู ََููุง
ُูุจْุฏَِูู ุฒَِููุชََُّูู ุฅَِّูุง ู
َุง ุธََูุฑَ ู
َِْููุง ََْูููุถْุฑِุจَْู ุจِุฎُู
ُุฑَِِّูู
ุนََูู ุฌُُููุจَِِّูู
"Katakanlah kepada wanita
yang beriman; Hendaklah mereka menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) tampak darinya. Dan
hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, ..." (QS. an-Nรปr:
31).
B. AURAT WANITA DALAM
AL-HADITS :
Diriwayatkan dari ‘Aisyah
ra, ra bahwasanya Asma’ binti Abubakar telah masuk ke ruangan Nabi saw dengan
berpakaian tipis/transparan, lalu Rasulullah saw. berpaling seraya bersabda,
“Wahai Asma sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidl) tidak
pantas baginya untuk menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini.”
Dalil lain yang menunjukkan
masalah ini adalah hadits riwayat Usamah, bahwasanya ia ditanyai oleh Nabi saw
tentang kain tipis. Usamah menjawab, bahwasanya ia telah mengenakannya terhadap
isterinya, maka Rasulullah saw. bersabda kepadanya : “Suruhlah isterimu
melilitkan di bagian dalam kain tipis, karena sesungguhnya aku khawatir
kalau-kalau nampak lekuk tubuhnya.”
Qabtiyah dalam lafadz di
atas adalah sehelai kain tipis. Oleh karena itu tatkala Rasulullah saw.
mengetahui bahwasanya Usamah mengenakan kepada isterinya kain tipis, beliau
memerintahkan agar kain itu dikenakan pada bagian dalam kain supaya tidak
kelihatan warna kulitnya. Beliau bersabda,”Suruhlah isterimu melilitkan di
bagian dalamnya kain tipis.”
ู
ู
ููุง : ุงูู
ุฑุฃุฉ ูู ุงูุนูุฑุฉ ููุง ุฃุญูุงู : ุญุงูุฉ ู
ุน ุงูุฒูุฌ : ู ูุง ุนูุฑุฉ ุจูููู
ุง ู ูู ุงููุฑุฌ
ูุฌู ู ุญุงูุฉ ู
ุน ุงูุฃุฌุงูุจ : ู ุนูุฑุชูุง ูู ุงูุจุฏู ุญุชู ุงููุฌู ู ุงููููู ูู ุงูุฃุตุญ ู ุญุงูุฉ ู
ุน
ุงูู
ุญุงุฑู
ู ุงููุณุงุก : ู ุนูุฑุชูุง ู
ุง ุจูู ุงูุณุฑุฉ ู ุงูุฑูุจุฉ ู ุญุงูุฉ ูู ุงูุตูุงุฉ :
ู
ุนูุฑุชูุง ูู ุงูุจุฏู ุฅูุง ุงููุฌู ู ุงููููู ู ุตุฑุญ ุงูุฅู
ุงู
ูู ุงูููุงูุฉ : ุจุฃู ุงูุฐู ูุฌุจ ุณุชุฑู
ู
ููุง ูู ุงูุฎููุฉ ูู ุงูุนูุฑุฉ ุงูุตุบุฑู ู ูู ุงูู
ุณุชูุฑ ู
ู ุนูุฑุฉ ุงูุฑุฌู
1.Bersama suami : Tiada
batasan aurat baginya saat bersama suami, semua bebas terbuka kecuali bagian
FARJI (alat kelamin wanita) yang terjadi perbedaan pendapat di antara
Ulama
2.Bersama lelaki lain :
Menurut pendapat yang paling shahih seluruh tubuhnya hingga wajah dan kedua
telapak tangannya, menurut pendapat yang lain wajah dan telapaknya boleh
terbuka
3.Bersama lelaki mahramnya
dan sesama wanita : Auratnya diantara pusar dan lutut
4.Di dalam sholat : Seluruh
tubuh menjadi auratnya kecuali wajah dan kedua telapak tangannya
5.Saat sendiri : Menurut Imam
Romli dalam Kitab Nihaayah al-Muhtaaj aurat wanita saat sendiri adalah 'aurat
kecil' yaitu aurat yang wajib ditutup oleh seorang lelaki (antara pusar dan
lutut). [ Asybaah wa An-Nadhooir I/410 ]. Wallaahu A'lamu Bis Showaab.
[Masaji
Antoro].