Oleh Masaji
Antoro
BERDIRI SAAT PEMBACAAN
MAULID NABI MUHAMMAD YANG DILAKUKAN OLEH PARA ALIM ULAMA BERTUJUAN UNTUK
MEMULIAKAN DAN MENGAGUNGKAN BELIAU, BUKAN DENGAN MAKSUD LAINNYA
فائدة:
جرت العادة أن الناس إذا سمعوا ذكر وضعه يقومون تعظيما له وهذا القيام مستحسن لما
فيه من تعظيم النبي وقد فعل ذلك كثير من علماء الأمة الذين يقتدى بهم اه
[ FAEDAH ] Telah menjadi
kebiasaan saat orang-orang mendengar disebutkan kelahiran Nabi Muhammad, mereka
berdiri untuk memberikan penghormatan, berdiri semacam ini dianggap bagus karena
didalamnya mengandung pengagungan terhadap Nabi, dan yang demikian telah
dikerjakan oleh mayoritas Alim Ulama yang pantas untuk diikuti. [ Abu Bakar
Muhammad Syathaa ad-Dimyaathi “ I’aanah at-Thoolibiin III/363 ].
ومن
الفوائد انه جرت عادة كثير من الناس اذا سمعوا بذكر وضعه صلى الله عليه وسلم أن
يقوموا تعظيما له صلى الله عليه وسلم وهذا القيام بدعة لا أصل لها : أي لكن هي بدعة
حسنة , لانه ليس كل بدعة مذمومة . وقد قال سيدنا عمر رضي الله تعالى عنه في اجتماع
الناس لصلاة التراويح : نعمت البدعة .
Al-Allaamah Burhanuddin
Al-Halaby berkata “Termasuk faedah-faedah yang biasa terjadi dikebanyakan
masyarakat adalah saat mereka mendengar disebutkan kelahiran Nabi Muhammad
shallallaahu alaihi wasallam, mereka berdiri untuk memberikan penghormatan,
Sesungguhnya berdiri semacam ini termasuk bidah yang tidak ada asalnya namun ia
tergolong bidah yang baik karena tidak setiap bidah itu tercela, adalah
sayyidina Umar ra berkata saat mengumpulkan orang-orang untuk melaksanakan
shalat taraweh “Sebaik-baiknya bidah adalah yang ini”, dan yang demikian telah
dikerjakan oleh mayoritas Alim Ulama yang pantas untuk diikuti. [ As-Sirah
al-Halabiyyah I/136 ].
"جرت
العادة بأنه إذا ساق الوعاظ مولده صلى الله عليه وسلم وذكروا وضع أمه له قام الناس
عند ذلك تعظيما له صلى الله عليه وسلم وهذا القيام بدعة حسنة لما فيه من إظهار
السرور والتعظيم له صلى الله عليه وسلم بل مستحبة لم غلب عليه الحب والإجلال لهذا
النبي الكريم عليه أفضل الصلاة وأتم التسليم.
Berkata al-Allaamah
an-Nabhaany “Telah menjadi kebiasaan saat para penasehat menghaturkan bacaan
Maulid Nabi kala tiba pada kalimah وضع أمه له (Beliau dilahirkan oleh ibunya),
orang-orang berdiri untuk memberikan penghormatan, berdiri semacam ini bidah
hasanah karena didalamnya mengandung menampakkan kebahagiaan dan pengagungan
pada Nabi bahkan dapat tergolong sunah saat dilakukan dengan penuh rasa suka
cita dan pengagungan pada Nabi”. [ Jawaahir al-Bihaar III/383 ].
قال
الامام أبو شامة ، شيخ الامام النووي : ومن أحسن ما ابتدع في زماننا ما يفعل كل عام
في اليوم الموافق ليوم مولده ( ص ) من الصدقات والمعروف ، وإظهار الزينة والسرور ،
فإن ذلك مع مافيه من الإحسان للفقراء مشعر بمحبته ( ص ) ، وتعظيمه في قلب فاعل ذلك
، وشكر الله على ما منّ به من إيجاد رسوله ( ص ) ، الذي أرسله رحمة
للعالمين
Berkata Abu Syaamah Guru
Imam an-Nawaawy “Sebaik-baik bidah yang terjadi dizaman kami adalah segala yang
dikerjakan setiap tahun bertepatan dengan hari kelahiran Nabi Muhammad baik
berupa shadaqah dan kebaikan-kebaikan lainnya, menampakkan kebahagiaan dan
hiasan, sungguh yang demikian bila didalamnya termuat berbuat kebajikan pada
orang-orang fakir berarti menampakkan perasaan suka cita, mengagungkan serta
wujud rasa syukur pada Allah atas anugerah berupa zhahirnya Nabi Muhammad yang
telah Ia utus sebagai rahmat bagi semua Alam”. [ as-Sairah al-Halabiyyah I/83-84
].