PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum wr.wb.
maaf saya mau bertanya pada para sesepuh grup ini : bagaimanakah hukumnya
mengundang khodam asma' dengan amalan ilmu hikmah ? matur nuhun. [Irwan
Al-ferzani Brawijaya].
JAWABAN
:
Wa'alaikumsalam wr wb.
kalau yang dimaksud ilmu hikmah dalam pertanyaan ini adalah ilmu yang
dianugerahkan Allah kepada seseorang atas laku tirakat yang ia lakukan yang
tidak bertentangan dengan syara' dan boleh... Kalau yang dimaksud dengan ilmu
hikmah diatas adalah ilmu karamah/setruman maka diperinci sebagai berikut
:
Bila pelakunya (yang
nyetrum ) disiplin syari’at ( mutasyarri’ ), yang dibaca (mantera) tidak
bertentangan dengan syariát, khodamnya juga yang baik dan tidak menimbulkan
dloror syar’i ( termasuk menghilangkan kesadaran, akan tetapi tidak ada manfaat
yang sebanding )
(
مسألة: فى أقسام السحر وحكمه )الى أن قال ومنها الاستعانة بالأرواح الأرضية بواسطة
الرياضة وقراءة العزائم إلى حيث يخلق الله تعالى عقب ذلك على سبيل جرى العادة بعض
خوارق وهذا النوع قالت المعتزلة إنه كفر لأنه لا يمكن معه معرفة صدق الرسل عليهم
الصلاة والسلام للالتباس, ورد بأن العادة الإلهية جرت بصرف المعارضين للرسل عن
إظهار خارق ثم التحقيق أن يقال إن كان من يتعاطى ذلك خيرا متشرعا فى كامل ما يأتى
ويدر وكان من يستعين به من الأرواح الخيرة وكانت عزائمه لا تخالف الشرع وليس فيما
يظهر على يده من الخوارق ضرر شرعى على أحد فليس ذلك من السحر بل من الأسرار
والمعونة وإلا فهو حرام إن تعلمه ليعمل به بل يكفر إن اعتقد حل ذلك فإن تعلمه
ليتوقاه فمباح وإلا فمكروه. إهـ هامش فتح الوهاب الجزء الثانى ص : 151 دار إحياء
الكتب العربية
[ MASALAH ] Dalam
pembahasan bentuk-bentuk sihir dan hukumnya......dst. Di antara macam sihir
adalah meminta pertolongan dengan arwah arodhiyah dengan cara laku riyadhoh dan
membaca azimat-azimat yang setelahnya akan menimbulkan hal-hal aneh diluar
kebiasaan pada umumnya, menurut kaum Mu'tazilah ini termasuk perbuatan kufur
karena dapat menyerupai dan melemahkan kebenaran para utusan Allah akan
mukjizatnya, sedang menurut pendapat ulama yang TAHQIIQ (kuat dalam
pernyataannya) hukumnya di perinci :
1.Apabila pelakunya ( yang
nyetrum ) disiplin syari’at ( mutasyarri’ ), yang dibaca ( mantera ) tidak
bertentangan dengan syariát dan tidak menimbulkan dloror syar’i ( termasuk
menghilangkan kesadaran, akan tetapi tidak ada manfaat yang sebanding ).
2.Bila yang terjadi semacam
ini, hal tersebut bukanlah sihir tetapi kelebihan dan ma'unah Tidak boleh (
haram ).
3.Apabila pelakunya tidak
disiplin syariát ( fasiq ) atau yang dibaca dilarang menurut syara’ atau
menimbulkan dloror syar’i ( termasuk hilangnya kesadaran dan tidak ada manfaat
sebanding ). [ Hamisy Fath Alwahaab II/151 ]. (Masaji
Antoro).