Sebagaimana yang telah
kami sampaikan dalam tulisan sebelumnya pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2011/11/07/akibat-tidak-bermazhab/ bahwa dua kemungkinan besar akibat negative jika mengikuti akal
pikiran sendiri bersandarkan
kepada muthola'ah (menelaah kitab)
adalah
1. Ibadah fasidah (ibadah yang rusak) , ibadah yang
kehilangan ruhnya atau aspek
bathin
2. Tasybihillah
Bikholqihi ,
penyerupaan Allah dengan makhluq
Nya
Para ulama yang mereka ikuti pada mulanya umumnya bermazhab Imam Ahmad
bin Hambal namun pada akhirnya ulama mereka mengikuti akal pikiran mereka
sendiri karena bersandarkan
kepada muthola'ah (menelaah
kitab) daripada talaqqi (mengaji) kepada para ulama yang bermazhab atau ulama
yang bersanad ilmu yang tersambung kepada lisannya Sayyidina Muhammad
Shallallahu alaihi wasallam.
Contoh uraian mereka semula bermazhab dalam tulisan pada http://ashhabur-royi.blogspot.com/2011/02/upaya-menetralkan-suntikan-racun.html
***** awal kutipan *****
ู
ุทูุจ ูู ุนููุฏุฉ ุงูุฅู
ุงู
ุฃุญู
ุฏ ุฑุถู ุงููู ุนูู ูุฃุฑุถุงู
ูุณุฆู ุฑุถู ุงููู ุนูู ูููุนูุง ุจู : ูู ุนูุงุฆุฏ ุงูุญูุงุจูุฉ ู
ุง ูุง ูุฎูู ุนูู ุดุฑูู ุนูู
ูู
ุ
ูู ุนููุฏุฉ ุงูุฅู
ุงู
ุฃุญู
ุฏ ุจู ุญูุจู ุฑุถู ุงููู ุนูู ูุนูุงุฆุฏูู
ุ
Syaikhul Islam Ibnu Hajar Al Haitami pernah ditanya tentang akidah mereka
yang semula para pengikut Mazhab Hambali, apakah akidah Imam Ahmad bin Hambal
seperti akidah mereka ?
Beliau menjawab:
ูุฃุฌุงุจ ุจูููู : ุนููุฏุฉ ุฅู
ุงู
ุงูุณูุฉ ุฃุญู
ุฏ ุจู ุญูู ุฑุถู ุงููู ุนูู ูุฃุฑุถุงู ูุฌุนู ุฌูุงู
ุงูู
ุนุงุฑู ู
ุชููุจู ูู
ุฃูุงู ูุฃูุงุถ ุนูููุง ูุนููู ู
ู ุณูุงุจุบ ุงู
ุชูุงูู ูุจูุฃู ุงููุฑุฏูุณ ุงูุฃุนูู ู
ู
ุฌูุงูู ู
ูุงููุฉ ูุนููุฏุฉ ุฃูู ุงูุณูุฉ ูุงูุฌู
ุงุนุฉ ู
ู ุงูู
ุจุงูุบุฉ ุงูุชุงู
ุฉ ูู ุชูุฒูู ุงููู ุชุนุงูู
ุนู
ุง ูููู ุงูุธุงูู
ูู ูุงูุฌุงุญุฏูู ุนููุง ูุจูุฑุง ู
ู ุงูุฌูุฉ ูุงูุฌุณู
ูุฉ ูุบูุฑูู
ุง ู
ู ุณุงุฆุฑ ุณู
ุงุช
ุงูููุต ุ ุจู ูุนู ูู ูุตู ููุณ ููู ูู
ุงู ู
ุทูู ุ ูู
ุง ุงุดุชูุฑ ุจู ุฌููุฉ ุงูู
ูุณูุจูู ุฅูู ูุฐุง
ุงูุฅู
ุงู
ุงูุฃุนุธู
ุงูู
ุฌุชูุฏ ู
ู ุฃูู ูุงุฆู ุจุดูุก ู
ู ุงูุฌูุฉ ุฃู ูุญููุง ููุฐุจ ูุจูุชุงู ูุงูุชุฑุงุก
ุนููู ุ ููุนู ุงููู ู
ู ูุณุจ ุฐูู ุฅููู ุฃู ุฑู
ุงู ุจุดูุก ู
ู ูุฐู ุงูู
ุซุงูุจ ุงูุชู ุจุฑุฃู ุงููู
ู
ููุง
Akidah imam ahli sunnah, Imam Ahmad bin Hambal โsemoga Allah
meridhoinya dan
menjadikannya
meridhoi-Nya serta
menjadikan taman surga sebagai
tempat tinggalnya, adalah sesuai
dengan akidah Ahlussunnah wal
Jamaah dalam hal menyucikan
Allah dari segala macam ucapan yang diucapkan oleh orang-orang zhalim dan menentang itu, baik itu berupa
penetapan tempat (bagi Allah), mengatakan bahwa Allah itu jism (materi) dan
sifat-sifat buruk lainnya,
bahkan dari segala macam sifat yang menunjukkan ketidaksempurnaan Allah.
Adapun ungkapan-ungkapan yang terdengar dari
orang-orang jahil yang
mengaku-ngaku sebagai pengikut
imam mujtahid agung ini, yaitu bahwa beliau pernah mengatakan bahwa Allah itu bertempat dan
semisalnya, maka perkataan itu
adalah kedustaan yang nyata dan tuduhan keji terhadap beliau. Semoga Allah
melaknat orang yang melekatkan
perkataan itu kepada beliau atau yang menuduh beliau dengan tuduhan yang Allah
telah membersihkan beliau darinya
itu.
ููุฏ ุจูู ุงูุญุงูุธ ุงูุญุฌุฉ ุงููุฏูุฉ ุงูุฅู
ุงู
ุฃุจู ุงููุฑุฌ ุงุจู ุงูุฌูุฒู ู
ู ุฃุฆู
ุฉ ู
ุฐูุจู
ุงูู
ุจุฑุฆูู ู
ู ูุฐู ุงููุตู
ุฉ ุงููุจูุญุฉ ุงูุดููุนุฉ ุฃู ูู ู
ุง ูุณุจ ุฅููู ู
ู ุฐูู ูุฐุจ ุนููู ูุงูุชุฑุงุก
ูุจูุชุงู ุ ูุฃู ูุตูุตู ุตุฑูุญุฉ ูู ุจุทูุงู ุฐูู ูุชูุฒูู ุงููู ุชุนุงูู ุนูู ุ ูุงุนูู
ุฐูู ูุฅูู ู
ูู
.
ูุฅูุงู ุฃู ุชุตุบู ุฅูู ู
ุง ูู ูุชุจ ุงุจู ุชูู
ูุฉ ูุชูู
ูุฐู ุงุจู ููู
ุงูุฌูุฒูุฉ ูุบูุฑูู
ุง ู
ู
ู
ุงุชุฎุฐ ุฅููู ููุงู ูุฃุถูู ุงููู ุนูู ุนูู
ุ ูุฎุชู
ุนูู ุณู
ุนู ูููุจู ูุฌุนู ุนูู ุจุตุฑู ุบุดุงูุฉ ูู
ู
ููุฏูู ู
ู ุจุนุฏ ุงููู ุ ูููู ุชุฌุงูุฒ ูุคูุงุก ุงูู
ูุญุฏูู ุงูุญุฏูุฏ ูุชุนุฏูุง ุงูุฑุณูู
ูุฎุฑููุง ุณูุงุฌ
ุงูุดุฑูุนุฉ ูุงูุญูููุฉ ูุธููุง ุจุฐูู ุฃููู
ุนูู ูุฐู ู
ู ุฑุจูู
ูููุณูุง ูุฐูู ุจู ูู
ุนูู ุฃุณูุฅ
ุงูุถูุงู ูุฃูุจุญ ุงูุฎุตุงู ูุฃุจูุบ ุงูู
ูุช ูุงูุฎุณุฑุงู ูุฃููู ุงููุฐุจ ูุงูุจูุชุงู ูุฎุฐู ุงููู ู
ุชุจุนู
ูุทูุฑ ุงูุฃุฑุถ ู
ู ุฃู
ุซุงููู
Al Hafizh Al Hujjah Al Imam, Sang Panutan, Abul Faraj Ibnul Jauzi,
salah seorang pembesar imam mazhab Hambali yang membersihkan segala macam tuduhan buruk ini, telah
menjelaskan tentang masalah ini
bahwa segala tuduhan yang dilemparkan kepada sang imam adalah kedustaan dan tuduhan
yang keji terhadap sang imam. Bahkan teks-teks perkataan sang imam telah
menunjukkan kebatilan tuduhan
itu, dan menjelaskan tentang sucinya
Allah dari semua itu. Maka pahamilah masalah ini, karena sangat penting.
Janganlah sekali-kali
kamu dekati buku-buku karangan Ibnu Taimiyah dan muridnya, Ibnul Qayyim dan
orang seperti mereka berdua. Siapa yang bisa memberikan petunjuk orang seperti itu selain Allah?
Bagaimana orang-orang
atheis itu melampaui batas-batas, menabrak aturan-aturan dan merusak tatanan syariat dan hakikat, lalu
mereka menyangka bahwa mereka berada di atas petunjuk dari tuhan mereka, padahal
tidaklah demikian. Bahkan mereka berada pada kesesatan paling buruk, kemurkaan
paling tinggi, kerugian paling dalam dan kedustaan paling besar. Semoga Allah
menghinakan orang yang
mengikutinya dan
membersihkan bumi ini dari
orang-orang semisal mereka.
Sumber : Al Fatawa Al Haditsiyah 1/480
karya Syaikhul Islam al-Imam Ibnu Hajar al-Haitami.
***** akhir kutipan *****
Apa yang disampaikan
oleh Syaikhul Islam al-Imam Ibnu Hajar al-Haitami tentang pemahaman ulama mereka,
disampaikan pula oleh
ulama-ulama lainnya, contohnya dapat
ditemukan dalam tulisan pada http://mutiarazuhud.files.wordpress.com/2010/02/ahlussunnahbantahtaimiyah.pdf
Kami hanya bisa menyampaikan dengan semangat persaudaraan sesama muslim. Tujuan kami agar
saudara-saudara muslim kami yang
tidak mau bermazhab dan hanya mengikuti pemahaman ulama-ulama seperti ulama Ibnu Taimiyyah, Ibnu Qoyyim al Jauziah, Muhammad bin Abdul Wahhab
atau ulama Al Abani agar terhindar dari kesyirikan yang tanpa disadari atau
kesyirikan karena
kesalahpahaman
Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib ra berkata : โSebagian golongan dari umat
Islam ini ketika kiamat telah dekat akan kembali menjadi
orang-orang kafir.โ
Seseorang bertanya kepadanya : โWahai Amirul Mukminin apakah sebab
kekufuran mereka? Adakah karena membuat ajaran baru atau karena
pengingkaran?โ
Sayyidina Ali Ibn Abi Thalib ra menjawab : โMereka menjadi kafir karena
pengingkaran. Mereka
mengingkari Pencipta mereka
(Allah Subhanahu wa taโala) dan mensifati-Nya dengan sifat-sifat benda dan anggota-anggota badan.โ (Imam Ibn
Al-Muโallim
Al-Qurasyi (w. 725 H) dalam
Kitab Najm Al-Muhtadi Wa Rajm
Al-Muโtadi)
Imam Ahmad ar-Rifaโi (W. 578 H/1182 M) dalam kitabnya al-Burhan al-Muayyad, โSunu
โAqaidakum Minat Tamassuki Bi
Dzahiri Ma Tasyabaha Minal Kitabi Was Sunnati Lianna Dzalika Min Ushulil Kufriโ,
โJagalah aqidahmu dari berpegang dengan dzahir ayat dan hadis
mutasyabihat, karena hal itu
salah satu pangkal kekufuranโ.
Imam besar ahli hadis dan tafsir, Jalaluddin As-Suyuthi dalam โTanbiat Al-Ghabiy Bi Tabriat Ibn โArabiโ
mengatakan โIa
(ayat-ayat
mutasyabihat) memiliki
makna-makna khusus yang berbeda
dengan makna yang dipahami oleh orang biasa. Barangsiapa memahami kata wajh Allah, yad , ain dan istiwa
sebagaimana makna yang selama
ini diketahui (wajah Allah, tangan, mata, bertempat), ia kafir secara pasti.โ
Ulama mereka memang kadang mengutip dari kitab Imam Mazhab namun kita
harus dapat membedakan apa yang
disampaikan oleh Imam Mazhab
antara menyampaikan
sebagaimana dalil naqli atau
mereka menyampaikan
penjelasan atas dalil naqli.
Apa yang dikutip oleh ulama mereka pada hakikatnya ketika Imam Mazhab menyampaikan sebagaimana dalil naqli bukan penjelasan mereka.
Contoh bagian penjelasan
Imam Malik bin Anas ra menghadapi hadis โAllah turun di setiap sepertiga malamโ
adalah, yanzilu amrihi ( turunnya perintah dan rahmat Allah ) pada setiap
sepertiga malam โadapun Allah Azza wa Jalla, adalah tetap tidak bergeser dan
tidak berpindah, maha suci Allah
yg tiada tuhan selainNyaโ lihat
pada โat tamhidโ 8/143, โsiyaru aโlamun nubalaโ 8/105 โarrisalatul wafiyahโ hal 136 karangan Abi
Umar Addani dan dalam kitab syarah an-nawawi ala shohih muslim
6/37 dan juga al-inshaaf
karangan ibnu sayyit al-bathliyusi hal
82.
Contoh penjelasan dari
pemimpin ijtihad kaum muslim (Imam Mujtahid Mutlak) lainnya yakni Imam
Asy-Syafiโi Muhammad ibn Idris (w 204
H), berkata:
ุฅูู ุชุนุงูู ูุงู ููุง ู
ูุงู ูุฎูู ุงูู
ูุงู ููู ุนูู ุตูุฉ ุงูุฃุฒููุฉ ูู
ุง ูุงู ูุจู ุฎููู
ุงูู
ูุงู ููุง ูุฌูุฒ ุนููู ุงูุชุบูุฑ ูู ุฐุงุชู ููุง ุงูุชุจุฏูู ูู ุตูุงุชู (ุฅุชุญุงู ุงูุณุงุฏุฉ ุงูู
ุชููู
ุจุดุฑุญ ุฅุญูุงุก ุนููู
ุงูุฏูู, ุฌ 2ุ ุต 24)
โSesungguhnya Allah
ada tanpa permulaan dan tanpa tempat. Kemudian Dia menciptakan tempat, dan Dia tetap dengan
sifat-sifat-Nya yang Azali
sebelum Dia menciptakan tempat
tanpa tempat. Tidak boleh bagi-Nya berubah, baik pada Dzat maupun pada
sifat-sifat-Nya โ (LIhat
az-Zabidi, Ithรขf as-Sรขdah
al-Muttaqรฎnโฆ, j. 2, h. 24).
Penjelasan lebih
lengkapnya dalam tulisan pada http://mutiarazuhud.wordpress.com/2011/10/06/tanpa-tempat/
Begitupula
penjelasan yang
disampaikan oleh ulama negeri kita
sendiri, Habib Munzir Al Musawa sebagai berikut,
****awal kutipan *****
Hadirin hadirat, sampailah kita kepada Hadits Qudsi, dimana Sang Nabi
Saw bersabda menceritakan firman
Allah riwayat Shahih Bukhari โYanzilu Rabbuna tabaaraka wa taโala fi
tsulutsullailil akhirโฆโ (Allah itu
turun ke langit yang paling dekat dengan bumi pada sepertiga malam
terakhir).
Maksudnya bukan secara makna yang dhohir Allah itu ke langit yang
terdekat dg bumi, karena justru hadits ini merupakan satu dalil yang menjawab
orang yang mengatakan bahwa Allah Swt
itu ada di satu tempat atau ada di Arsy.
Yang dimaksud adalah Allah itu senang semakin dekat, semakin dekat, semakin
dekat kepada hamba hamba Nya disaat sepertiga malam terakhir semakin dekat Kasih
Sayang Allah.
Allah itu dekat tanpa sentuhan dan jauh tanpa jarak. Berbeda dengan
makhluk, kalau dekat mesti ada sentuhan dan kalau jauh mesti ada jarak. โAllah
laysa kamitslihi syaiโunโ (Allah tidak
sama dengan segala sesuatu) (QS Assyura 11)
Allah Swt turun mendekat kepada hamba Nya di sepertiga malam terakhir
maksudnya Allah membukakan
kesempatan terbesar bagi hamba hamba
Nya di sepertiga malam terakhir.
Sepertiga malam terakhir kira kira pukul 2 lebih
dinihari.., kalau malam dibagi
3, sepertiga malam terakhir kira kira pukul 2 lebih, sampai sebelum adzan subuh
itu sepertiga malam terakhir, waktu terbaik untuk berdoa dan
bertahajjud.
Disaat saat itu kebanyakan para kekasih lupa dengan
kekasihnya. Allah menanti para
kekasih Nya. Sang Maha Raja langit dan bumi Yang Maha Berkasih Sayang menanti
hamba hamba yang merindukan Nya,
yang mau memisahkan
ranjangnya dan tidurnya demi
sujudnya Kehadirat Allah Yang Maha Abadi. Mengorbankan waktu istirahatnya beberapa menit untuk
menjadikan bukti cinta dan rindunya
kepada Allah.
Hadirin hadirat, maka Allah Swt berfirman (lanjutan dari hadits qudsi
tadi) โMan yad uโniy fa astajibalahuโ (siapa yang menyeru kepada Ku maka aku akan
menjawab seruannya).
Apa maksudnya kalimat ini?
Maksudnya ketika kau berdoa disaat itu Allah
sangatโฆ.,. sangatโฆ ingin
mengabulkannya untukmu. โMan
yasaluniy fa uโthiyahuโ
(barangsiapa diantara kalian
adakah yang meminta pada Ku maka Aku beri permintaannya).
Seseorang yang bersungguh sungguh berdoa di sepertiga malam terakhir sudah
dijanjikan oleh Allah ijabah
(terkabul).
Kalau seandainya tidak
dikabulkan oleh Allah berarti
pasti akan diberi dengan yang lebih indah dari itu. โWa man
yastaghfiruniy fa aghfira lahuโ
(dan siapa yang beristighfar
mohon pengampunan pada Ku disaat itu,
akan Kuampuni untuknya).
Betapa dekatnya Allah di sepertiga malam terakhir. Hadirin hadirat,
disaat saat itu orang orang yang mencintai dan merindukan Allah pasti dalam keadaan bangun dan pasti dalam
keadaan berdoa.
Sumber: http://http/www.majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=181&Itemid=1
****akhir kutipan*****
Habib Munzir Al Musawa adalah salah satu ulama yang
mendapatkan didikan langsung
dari orang tua-orang tuanya terdahulu yang tersambung kepada didikan Imam Sayyidina Ali ra yang
mendapatkan didikan langsung
dari Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam.
Selain itu dalam mendalami ilmu agama, Beliau ber-talaqqi (mengaji) pada para ulama bermazhab , bersanad ilmu
tersambung kepada lisannya
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam.
Dalam masalah i'tiqod selain dapat kita ketahui dan yakini dari para
pemimpin ijtihad kaum muslim (Imam Mujtahid Mutlak) alias Imam Mazhab dan
penjelasan dari ulama pengikut Imam
Mazhab, kita dapat pula bertanya kepada para Habib atau para Sayyid
Contoh lainnya jika kita ingin mengetahui cara Sholat Rasulullah dapatlah kita bertanya kepada para Habib dan Sayyid
karena sholat adalah perbuatan yang dilatih sejak kecil oleh orang tua para
Habib dan para Sayyid.
Para Imam Mazhab yang empat pun menuliskan fiqih tentang sholat, setelah mereka
mendapatkan latihan dari para
guru mereka yang tersambung
kepada Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam dan
merekapun masih sempat bergaul dengan para Salafush Sholeh, minimal Tabi'ut
Tabi'in. Dari pelatihan langsung dan mengumpulkan hadits-hadits tentang sholat maka mereka
menuliskannya pada kitab fiqih,
sebagai pedoman bagi kita yang masa kehidupannya telah terpaut jauh dengan masa kehidupan para
Salafush Sholeh.
Sebaiknya jangan mengikuti cara sholat Rasulullah melalui upaya pemahaman ulama yang berupaya
mengetahuinya dari memahami
lafaz atau tulisan. Dimana setiap upaya pemahaman, bisa benar dan bisa pula salah. Terlebih lagi
kalau upaya pemahaman tersebut dilakukan oleh ulama yang tidak dikenal
berkompetrensi sebagai Imam
Mujtahid Mutlak maka kemungkinan
salahnya akan lebih besar dan berakibat ibadah fasidah (ibadah yang rusak) ,
ibadah yang kehilangan ruhnya
atau aspek bathin. Kalau kita ibaratkan belajar berenang, mana yang lebih besar
kemungkinan bisa
berenangnya, apakah yang belajar
berenang melalui latihan dengan pelatih (guru) atau belajar berenang sendiri
melalui memahami atau muthola'ah
(menelaah) buku penuntun berenang
?
Tulisan kali ini kami akhiri dengan pesan dari Habib Munzir Al Musawa
yang mengingatkan kita akan
pesan dari Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam
ketika haji wada. Pesan Beliau disampaikan dalam tulisan pada http://majelisrasulullah.org/index.php?option=com_content&task=view&id=364&Itemid=1 terkait dengan note kami kali ini, berikut
kutipannya
****Awal kutipan*****
ุฃูููุจููู ุฑูุฌูููุ ุบูุงุฆูุฑู ุงููุนูููููููููุ ู
ูุดูุฑููู ุงููููุฌูููุชูููููุ ููุงุชูุฆู ุงููุฌูุจููููุ ููุซูู ุงููููุญูููุฉูุ ู
ูุญููููููุ ููููุงููุ ุงุชูููู ุงูููููู ููุง
ู
ูุญูู
ููุฏูุ ููููุงูู ุฑุณููู ุงููู
ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ู : ู
ูู ููุทูุนู ุงูููููู ุฅูุฐูุง
ุนูุตูููุชูุุ
ุฃูููุฃูู
ูููููู ุงููููููุ ุนูููู
ุฃููููู ุงููุฃูุฑูุถูุ ููููุง
ุชูุฃูู
ูููููููุุ
ููุณูุฃููููู ุฑูุฌููู ููุชูููููุ
ุฃูุญูุณูุจููู ุฎูุงููุฏู ุจููู
ุงูููููููุฏูุ
ููู
ูููุนูููุ ููููู
ููุง ููููููุ
ููุงูู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู
ูุ ุฅูููู ู
ููู ุถูุฆูุถูุฆู ููุฐูุงุ ุฃููู ููู ุนูููุจู ููุฐูุงุ
ููููู
ูุง ููููุฑูุกูููู
ุงููููุฑูุขููุ ููุง ููุฌูุงููุฒู
ุญูููุงุฌูุฑูููู
ูุ
ููู
ูุฑูููููู ู
ููู ุงูุฏูููููุ
ู
ูุฑูููู ุงูุณููููู
ู ู
ููู ุงูุฑููู
ููููุฉูุ ููููุชูููููู ุฃููููู ุงููุฅูุณูููุงู
ูุ ููููุฏูุนูููู ุฃููููู ุงููุฃูููุซูุงููุ ููุฆููู ุฃูููุง ุฃูุฏูุฑูููุชูููู
ูุ ููุฃูููุชููููููููู
ู ููุชููู ุนูุงุฏู.
(ุตุญูุญ ุงูุจุฎุงุฑู)
Berkata Abu saโid Al Khudriy ra saat Nabi saw sedang membagi bagi
harta pada beberapa orang, maka datanglah seorang lelaki, matanya
membelalak, kedua
pelipisnya tebal cembung
kedepan, dahinya besar, janggutnya sangat tebal, rambutnya gundul, sarungnya pendek,
berkata: Bertakwalah pada Allah
wahai Muhammadโฆ!, Sabda
Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam:
โSiapa yang taat pada Allah kalau aku bermaksiat??, apakah Allah mempercayaiku untuk mengamankan penduduk bumi dan kalian tidak
mempercayaiku??โ dan berkata
Khalid bin Walid ra: Wahai Rasulullah, kutebas lehernya..!, Rasul shallallahu alaihi wasallam
melarangnya, lalu
beliau shallallahu
alaihi wasallam melirik orang itu yang sudah
membelakangi Nabi
shallallahu alaihi
wasallam , dan Rasul shallallahu alaihi wasallam bersabda:
โSungguh akan keluar dari keturunan lelaki ini suatu kaum yang membaca Alqurโan
namun tidak melewati tenggorokannya (tidak kehatinya), mereka semakin jauh dari agama seperti
menjauhnya panah dari busurnya,
mereka memerangi orang islam dan membiarkan penyembah berhalaโ, jika kutemui kaum itu akan
kuperangi seperti diperanginya kaum
โAadโ (Shahih Bukhari)
ุนููู ุฌูุฑููุฑู:ุฃูููู
ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููููู
ุนููููููู ููุณููููู
ู ููุงูู ูููู : ููู ุญูุฌููุฉู ุงููููุฏูุงุนูุ ุงุณูุชูููุตูุชู ุงููููุงุณูุ ููููุงูู: ููุง
ุชูุฑูุฌูุนููุง ุจูุนูุฏููุ
ูููููุงุฑูุุง ููุถูุฑูุจู
ุจูุนูุถูููู
ูุ ุฑูููุงุจู ุจูุนูุถู.
(ุตุญูุญ ุงูุจุฎุงุฑู)
Dari Jarir ra: โSungguh Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda
padanya, pada Haji Wadaโ (Haji perpisahan/haji Nabi shallallahu alaihi wasallam yang
terakhir). Simaklah dengan baik
wahai orang-orang, lalu beliau
bersabda: โJangan kalian kembali kepada kekufuran setelah aku wafat, saling
bunuh dan memerangi satu sama lainโ (Shahih Bukhari)
Wassalam
Zon di Jonggol, Kab Bogor 16830