Dalam suroh Al-faticha h
"Dengan menyebut asma Allah maha pngasih lg maha
penyanyang "
Mengapa tidak disebut maha penyayang terlebih dahulu.. lalu maha
pengasih ? b ukankah apabila seorang
hamba telah dsayang maka akn dkasihi?
-
Arif Kurniadi >>Yang ane pernah dengr bgini : Arrohman diartikan sbgai Maha pengasih di dunia dan akherat., Sedangkan Arrohim Maha penyayangn
ya Allah khusus d akherat mohon koreksi dan pencerahan ya.. -
Syaivul Ma'ruv >> waquddima arrahmaan 'ala arrohiim liannahu khooshun..
.walihaadz a yaa rohmaanudd un,ya liannahu ya'imu almu,minu wa alkaafiru wa alrohiimu alaakhiroh liannahu yukhoshshs ul mu,min..ni hayah azzayn hal 4 n mhn koreksi..! ? -
Masaji Antoro >> والرحمن الرحيم صفتان مشبهتان بنيتا للمبالغة من مصدر رحم والرحمن أبلغ من الرحيم لأن زيادة البناء تدل على زيادة المعنى كما في قطع بالتخفيف وقطع بالتشديد وقدم الله عليهما لأنه اسم ذات وهما اسما صفة وقدم الرحمن على الرحيم لأنه خاص إذ لا يقال لغير الله بخلاف الرحيم والخاص مقدم على العامLafadz ARRAHMAAN ARRAHIIM adalah sifat musyabbiha
t yang bentuknya berfaedah mubalaghoh , lafadz ARRAHMAAN lebih baliigh (sempurna maknanya) ketimbang lafadz ARRAHIIM karena penambahan huruf pada bentuk kalimat (biasanya) menunjukka n pada penambahan makna, seperti pada lafadz قطع (tanpa tasydiid artinya putus) dan lafadz قطع (dengan tasydiid artinya menjadi memutuskan .... membuat terputus-p utus ). Lafadz ‘ALLAH’ didahulukan atas keduanya (arrahmaan dan arrahiim) karena ‘ALLAH’ adalah isim dzat sedang keduanya isim sifat, lafadz ‘ARRAHMAAN ’ didahuluka n atas lafadz ‘ARRAHIIM’ karena lafadz ARRAHMAAN sifat yang khusus dimiliki oleh Allah karenanya tidak boleh bagi selain Allah disebut ARRAHMAAN berbeda dengan lafadz ARRAHIIM. Iqnaa Li as-Syarbiny I/6
-