PERTANYAAN :
DhivaSweet y Al Khadri
KaLou PunYa MasaLah Ma sUami..
Log mO cUrhaT Ma Cpa ya?
JAWABAN :
Masaji Antoro
Lebih baik sharing langsung dengan suaminya namun demikian bila tidak memungkink an
boleh meminta saran pada orang yang kita anggap dapat memberi solusi
terbaik dan alangkah bijaknya bila nama suami (obyek yang dijadikan
pembahasan ) tetap disembunyi kan
الثالث : الاستفتاء ، بأن يقول للمفتي : ظلمني ، أبي أو أخي ، أو فلان بكذا ، فهل
له ذلك ، أم لا ؟ وما طريقي في الخلاص منه وتحصيل حقي ودفع الظلم عني ؟ ونحو ذلك.
وكذلك قوله : زوجتي تفعل معي كذا ، أو زوجي يفعل كذا ، ونحو ذلك ، فهذا
جائز للحاجة ، ولكن الأحوط أن يقول : ما تقول في رجل كان من أمره كذا ، أو
في زوج أو زوجة تفعل كذا ، ونحو ذلك ، فإنه يحصل به الغرض من غير تعيين ،
ومع ذلك فالتعيين جائز ، لحديث هند الذي سنذكره إن شاء الله تعالى ، وقولها
: " يا رسول الله ، إن أبا سفيان رجل شحيح.." الحديث ، ولم ينهها رسول
الله (صلى الله عليه وسلم).
DALAM RANGKA MEMINTA SARAN/ NASEHAT
Misalkan seseorang yang mengatakan :
“Ayahku atau Saudaraku atau Si Anu menganiaya diriku,
apa tindakan tersebut berhak ia lakukan ?
Bagaimana caraku keluar dari masalah ini ?
Bagaimana aku dapat memperoleh hak-hakku ?” Dan sebagainya
Yang demkian diperboleh kan karena ada kepentian menggunjin gya, namun sebaiknya untuk berhati-ha ti sebaiknya dalam rangka meminta saran ini tidak dikatakan pelakunya secara lansung semisal dengan pernyataan :
”Bagaimana pendapat anda tentang seorang lelaki yang melakukan semacam ini ?”
” Bagaimana pendapat anda tentang seorang suami atau istri yang melakukan semacam ini ?” dan semacamnya karena tujuan meminta saran dengan perkataan semacam inipun bisa ia dapatkan, meskipun penyebutan pelaku secara langsung juga diperboleh kan berdasarka n hadits dari Hindun ra saat ia meminta saran dari Nabi shallallaa hu alaihi wasallam dengan berkata “Wahai rasulullah , sesungguhn ya Abu Sufyan lelaki pelit.. dst” dan Nabi pun tidak melarangny a.
Al-Adzkaar Li an-Nawaawy I/340
[http://0.facebook.com/home.php?sk=group_196355227053960&view=doc&id=314039138618901&refid=7]