656. DZIKIR FIDAA' (TEBUSAN)
PERTANYAAN
Meymey Armien
Assalamu alaikum semua...
Mey ada masalah sekaligus tnya
-ibu mey mau aqiqohin/s odakoh 2kambing (cukup)bua t 1000hr almr adik mey
-ayah suruh tambah 1 lg kambingnya buat dzikir fidak
-mey yg gak tau apa apa jdi bingung karna yg handel keuangan adl mey
Pertnyaan:
1.apa sih yg dimaksud dzikir fidak,apa itu harus pakai kambing juga?
2.dr masalah mey diatas sebaiknya berapa kambing yg mey hrs sediain
Syukron
JAWABAN
Masaji Antoro
Wa'alaikum salam
Dzikir Fidaa' terbagi atas dua macam :
Dzikir Fidaa' terbagi atas dua macam :
1. SHUGRO (membaca kalimah TAHLIL (LAA ILAAHA ILLALLAAH sebanyak 70.000 kali)
2. KUBRO (membaca SURAT AL-IKHLASH sebanyak 100.000 kali)
Kedua dzikir fidaa' diatas tidak ada sangkut pautnya dengan kambing
Beberapa rujukan kitab yang menjelaska n tentang DZIKIR FIDAA’
Dzikir Fida’ adalah dzikir untuk memohon kepada Allah agar diselatkan dari api neraka, baik untuk diri sendiri ataupun diperuntuk kan pada orang lain yang telah meninggal. Adapun kalimat dzikir Fida’ itu bermacam-m acam diantarany a:
• Membaca kalimat tahlil sebanyak 70.000 / 71.000.
• Membaca surat Ikhlas sebanyak 1.000 / 100.000, dan lain sebagainya .
• Dzikir Fida’ bisa dilaksanak an untuk sendiri atau orang lain, dan dapat dilaksanak an dalam satu majelis atau dicicil. Lafadz niatnya perlu dibedakan dan dijelaskan .
Sebagaiman a diterangka n dalam beberapa kitab diantarany a :
1. Tafsiir As-Shoowi, Juz 4 hal. 498 ( Ahmad Shoowi Al-Maliki )
ومنها : اَنَّ مَنْ قَرَأَهَا مِائَةَ أَلْفِ مَرَّةٍ فَقَدِ اشْتَرَى نَفْسَهُ مِنَ اللهِ, وَنَادَى مُنَادٍ مِنْ قِبَلِ اللهِ تَعَالَى فِىْ سَمَوَاتِه ِ وَفىِ أَرْضِهِ : اَلاَ إِنَّ فُلاَناً عَتِيْقُ اللهِ, فَمَنْ كَانَ لَهُ قَبْلَهُ بِضَاعَةً فَلْيَأْخُ ذْهَا مِنَ اللهِ غَزَّ وَجَلَّ, فَهِيَ عَتَاقَةٌ مِنَ النَّارِ لَكِنْ بِشَرْطِ اَنْ لاَ يَكُوْنَ عَلَيْهِ حُقُوْقٌ لِلْعِبَاد ِ أَصْلاً, اَوْ عَلَيْهِ وَهُوَ عَاجِزٌ عَنْ أَدَائِهَا .
تفسير الصاوى : الجزء الرابع ص : 498
Sebagian dari fadlilahny a surat Ihlas yaitu : sesungguhn ya orang yang membacanya sebanyak 100.000 kali maka dia telah membeli dirinya sendiri dari Allah dan Malaikat akan mengumumka n dari sisi Allah di langit dan di bumi “ ketahuilah sesungguhn ya si fulan adalah hamba yang dimerdekak an oleh Allah, siapa saja yang mempunyai hak yang di tanggung fulan maka mintalah dari Allah “. Maka surat Ihlas tersebut akan memerdekak an dari neraka, tetapi dengan syarat tidak mempunyai tanggungan pada orang lain, atau punya tanggungan tapi tidak mampu membanyarn ya.
2. Kitab Khoziinatu l Asroor, hal. 157 ( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )
وَأَخْرَجَ مُسْلِمٌ وَغَيْرُهُ …. وَفِي رِوَايَةٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ سُوْرَةَ اْلاِخْلاَ صِ بِإِخْلاَص ٍ حَرّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلَى النّارِ اهـ .
خزينة الاسرار ص: 157
Imam Muslim dan lainnya meriwayatk an…. dalam riwayat yang lain Rosulullah SAW. bersabda : barangsiap a membaca surat al-Ikhlas dengan hati yang ikhlas maka Allah mengharamk an jasadnya dari api neraka.
3. Kitab Khoziinatu l Asoror, hal. 188 ( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )
وَاَيْضًا قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ قَالَ لاَاِلهَ اِلاَّ اللهُ أَحَدًا وَسَبْعِيْ نَ اَلْفًا اِشْتَرَى بِهِ نَفْسَهُ مِنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ رَوَاهُ اَبُوْ سَعِيْدٍ وَ عَائِشَةٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا وَكَذَا لَوْ فَعَلَهُ لِغَيْرِهِ أَقُوْلُ وَلَعَلَّ هَذَا الْحَدِيْث َ مُسْتَنَدُ السَّادَةِ الصُّوْفِي َّةِ فىِ تَسْمِيَّة ِ الذِّكْرِ كَلِمَةَ التَّوْحِي ْدِ بِهَذَا اْلعَدَدِ عَتَاقَةً جَلاَلِيَّ ةً وَاشْتَهَر َتْ فىِ ذَلِكَ حِكَايَةٌ ذَكَرَهَا الشَّيْخُ اْلاَكْبَر ُ عَنِ اْلاِمَامِ أَبِي اْلعَبَّاس ِ اْلقُطْبِ اْلقَسْطَل اَنِى نَقْلاً عَنِ الشَّيْخِ أَبِي الرَّبِيْع ِ الْمَالِكِ ى دَالَّةً عَلىَ صِدْقِ هَذَا الْخَبَرِ بِطَرِيْقِ اْلكَشْفِ اهـ .
خزينة الاسرار ص: 188
Rosulullah SAW. bersabda : “Barangsia pa yang membaca kalimat Laa Ilaaha Illallah sebanyak 71.000 maka dia telah membeli dirinya sendiri dari Allah Azza wa Jalla”. Hadits riwayat Abu Sa’id dan ‘Aisyah r.a. begitu juga kalau dia melakukan untuk orang lain. Hadits ini adalah sebagai sandaran dasar para Ulama’ Shufi untuk menamakan dzikir dengan kalimat tauhid dengan jumlah hitungan tersebut dengan nama ‘Ataqoh Jalaliyyah . Cerita tentang kebenaran dzikir ini sudah sangat masyhur, diantarany a yang ditutur oleh as-Syaikh al-Akbar dari Imam Abi al-Abbas al-Qutbi al-Qosthol ani dari Syaikh Abi Robi’ al-Maliki untuk menunjukka n kebenaran hadits ini dengancara mukasyafah .
4. Kitab Irsyaadul ‘Ibaad, hal. 4 (Zainuddin abdul Aziz Ibnu Zainuddin Al-Malibar i)
وَحُكِىَ اَيْضًا فِيْهِ عَنِ الشَّيْخِ أَبِي يَزِيْدَ الْقُرْطُب ِى قَالَ سَمِعْتُ فِى بَعْضِ اْلأَثاَرِ أَنَّ مَنْ قَالَ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ سَبْعِيْنَ اَلْفَ مَرَّةٍ كَانَتْ لَهُ فِدَآءً مِنَ النَّارِ.
إرشاد العباد ص : 4
Diriwayatk an lagi dari Syaikh Abi Yazid al-Qurtubi berkata : saya mendengar dari sebagian atsar (perkataan Shohabat) “ barangsiap a mengucapka n kalimat Laa Ilaaha Illallah sebanyak 70.000 kali, maka kalimat tersebut menjadi tebusan baginya dari api neraka
5. Khoziinatu l Asroor, hal. 159( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )
وَيقولُ الفَقِيْرُ أَعْتَقَهُ اللهُ مِنَ السَّعِيْر ِ اِنِّي رَأَيْتُ شَيْخًا فىِ المَسْجِدِ الْحَرَامِ فىِ رَمَضَانَ سَنَةَ اِثنَتَيْن ِ وَسِتِّيْن َ وَمِائَتَي ْنِ وَاَلْفٍ يَقْرَأُ سُوْرَةَ اْلاِخْلاَ صِ عِنْدَ بَابِ الدَّاوُدِ يَةِ لَيْلاً وَنَهَارً كُلَّ رَمَضَانَ فَقَبَّلْت ُ يَدَهُ فَقُلْتُ يَا سَيِّدِى وَمَوْلاَي َ اِنِّىْ اَرَاكَ كُلَّ يَوْمٍ تَقْرَأُ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ أَخْبِرْنِ ىْ عَنْ فَوَائِدِه ِ وَأَسْرَار ِهِ فَقَالَ أَعْتَقْتُ رَقَبَتىِ مِنَ النَّارِ يَا وَلَدِىْ وَشَارَ بِيَدِهِ اِلىَ عُنُقِهِ فَقُلْتُ أَجِزْنِيْ هَا فَأَجَازَن ِىْ وَأَذِنَ لِىْ وَدَعَا لِىْ بِالْبَرَك َةِ فِيْهِ وَفَّقَنِي َ اللهُ وَاِيَّاكُ مْ لِقِرَائَت ِهَا اَلْفَ مَرَّةٍ وَبِهَا اْلاِجَازَ ةُ لِمَنْ قَرَأَهَا بِالخَطِّ وَالكِتَاب َةِ بَارَكَ اللهُ لَناَ وَلَكُمْ وَفَتَحَ عَلَيْنَا وَعَلَيْكُ مْ جَعَلَنِيَ اللهُ وَاِيَّاكُ مْ مِنَ اْلمُخْلِص ِيْنَ بِحُرْمَةِ اْلاِخْلاَ صِ.
خزينة الاسرار ص : 159
Al-Faqir berkata (semoga Allah memerdekak annya dari neraka Sya’ir) : saya melihat seorang Syaikh di Masjidil Haram pada bulan Romadlon tahun 1.261 sedang membaca surat al-Ikhlas di sebelah pintu Dawudiyyah malam dan siang hari setiap bulan Romadlon. Kemudian aku mengecup tangannya sambil berkata : Wahai Tuanku, aku melihatmu setiap hari membaca surat Ikhlas, berilah tahu padaku tentang faedah dan rahasianya . Kemudian dia menjawab : aku ingin memerdekak an jasadku dari neraka wahai anakku, dan dia mengangkat tangan ke lehernya. Aku berkata : berilah aku ijazah, kemudian beliau mengijazah iku dan memberi izin padaku serta mendo’akan barokah. Semoga Allah memberi pertolonga n pada kamu untuk membacanya sebanyak 1.000 kali. Dan ini merupakan ijazah melalui tulisan bagi orang yang mau membacanya . Semoga Allah memberi barokah pada kita dan membukakan rohmatnya. Mudah-muda han Allah menjadikan kita termasuk golongan orang-oran g yang selamat sebab kemuliaan surat al-Ikhlas.
6. Kitab Khoziinatu l Asroor, hal. 188 ( Sayyid Muhammad Haqqin Nazili )
وَقَدْ نَقَلَهَا أَبُوْ سَعِيْدِ الْخَادِمِ ى فِى الْبَرِيْق َةِ شَرْحِ الطَّرِيْق َةِ الْمُحَمَد ِيَّةِ وَغَيْرُهُ مِنَ الثِّقَاةِ اْلاِثْبَا تِ عَلىَ اَنَّ الْحَدِيْث َ الضَّعِيْف َ يُعْمَلُ بِهِ فِيْ فَضَائِلِ اْلاَعْمَا لِ , لاَ سِيَّمَا وَهُوَ مُخَالِفٌ لِلْقِيَاس ِ
خزينة الاسرار ص : 188
Demikian itu juga dikutip oleh Abu Sa’id Al-Khodimi dari parawali itsbat yang terpercaya yang tersebut dalam kitab Al-Bariqoh , Syarah kitab At-Thoriqo tul Muhamadiyy ah dan lainnya, bahwa hadits dhoif boleh diamalkan dalam hal Fadloilil ‘Amal (keutamaan amal) meskipun tidak sesuai dengan qiyas.
Wallaahu A'lamu Bis Showaab