PERTANYAAN
:
Assalamualaikum, mau nanya
neh, tapi MAAF kalau kurang sopan, adab mencukur bulu ketiak dan bulu kemaluan
tuh, ada aturannya tidak ya dalam islam,terus baiknya berapa hari, bulan skali ?
Sekali lagi maaf jika pertanyaan aneh. [Zhuvryatna
Mencoba Berubah].
JAWABAN
:
Wa'alaikumussalaam.
Disunahkan setiap 40 hari dicukur, ada haditsnya di dalam kitab Riyadus
sholihin, tetapi kalau belum 40 sudah terlalu banyak ya tidak harus tunggu 40
hari. [Kitab Bajuri bil ma'na]. Dalam Sunan Turmudzi disebutkan :
حدثنا
قُتَيْبَةُ ، حدثنا جعفر بنُ سُلَيْمَانَ ، عن أَبي عِمْرَانَ الْجَوْنِيِّ ، عن
أَنَسِ بنِ مَالِكٍ ، قَالَ: «وُقِّتَ لَنَا رسول الله في قصِّ الشَّارِبِ
وَتَقْلِيمِ الأَظْفَارِ وَحَلْقِ الْعَانَةِ وَنَتْفِ الإِبِطِ أَنْ لاَ نَتْرُكَ
أَكْثَرَ مِنْ أَرْبَعِينَ يَوْماً» .
Bercerita pada kami
Qutaibah, Bercerita pada kami Ja’far bin Sulaiman, Bercerita pada kami Abi Imram
al-Juwainy, Bercerita pada kami Anas Bin Malik ra, ia berkata, berkata padaku
Rasulullah SAW “kami memberi batas waktu dalam mencukur kumis, memotong,
membersihkan bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan agar tidak ditinggalkan
lebih dari batas waktu 40 hari” (HR. Muslim).
- Mughnil Muhtaj
:
وأن
يحلق العانة ويقلم الظفر وينتف الإبط، ويجوز حلق الإبط ونتف العانة ويكون آتياً
بأصل السنة. قال المصنف في تهذيبه: والسنة في الرجل حلق العانة، وفي المرأة نتفها
والخنثى مثلـها كما بحثه شيخنا. والعانة الشعر النابت حول الفرج والدبر
Dan hendaknya dicukur bulu
kemaluan, dipotong kuku, dicabuti bulu ketiak dan boleh bila bulu ketiak
dicukur, bulu kemaluan dicabuti dan yang demikian justru lebih sesuai asal
kesunahan.Pengarang berkata dalam kitab at-Tahdziib “Yang disunahkan bagi pria
mencukur bulu kemaluan, bagi wanita mencabutinya, bagi banci seperti wanita
seperti yang telah dibahas oleh guru kami”.‘Aanah adalah bulu yang tumbuh
disekitar kemaluan dan dubur.
- Fatawi Ibnu Hajar
AlHaitami :
وَمِنْ
ثَمَّ قَالَ الأَئِمَّةُ فِي حَلْقِ الْعَانَةِ وَالإِبْطِ وَالْقَلْمِ وَقَصِّ
الشَّارِبِ : (أَنَّ ذَلِكَ لا يَتَقَيَّدُ بِمُدَّةٍ بَلْ يَخْتَلِفُ بِاخْتِلافِ
الأَبَدَانِ وَالْمَحَالِّ فَيُعْتَبَرُ وَقْتُ الْحَاجَةِ إلَى إزَالَةِ ذَلِكَ
فِي حَقِّ كُلِّ أَحَدٍ بِمَا يُنَاسِبُهُ
Karenanya para imam-imam
(tokoh-tokoh ulama) berkata dalam hal mencukur bulu kemaluan, ketiak, memotong
kuku dan kumis “Yang demikian tidak dibatasi dengan masa namun akan berbeda
masanya di masing-masing tubuh seseorang dan kondisinya, maka yang menjadi
pertimbangan dalam kesunahannya adalah waktu yang sesuai saat dibutuhkan
menghilangkannya pagi setiap personal individu seseorang”.
- Fathul Bari juz 11 hal
523 :
ويفترق
الحكم في نتف الإبط وحلق العانة أيضاً بأن نتف الإبط وحلقه يجوز أن يتعاطاه
الأجنبي، بخلاف حلق العانة فيحرم إلا في حق من يباح له المس والنظر كالزوج
والزوجة
Dan dibedakan hukum dalam
mencabuti bulu ketiak dengan mencukur bulu kemaluan yakni bahwa mencabut dan
mencukur bulu ketiak boleh dilakukan orang lain berbeda dengan mencukur bulu
kemaluan maka haram dilakukan orang lain kecuali bagi orang yang punya hak
diperbolehkan memegang serta melihatnya seperti sepasng suami istri.
- Syarah Nawawi 'ala shahih
muslim :
أما
نتف الإبط فسنة بالاتفاق والأفضل فيه النتف لمن قوي عليه ويحصل أيضاً بالحلق
وبالنورة. وحكي عن يونس بن عبد الأعلى قال: دخلت على الشافعي رحمه الله وعنده
المزين يحلق إبطه فقال الشافعي: علمت أن السنة النتف ولكن لا أقوى على الوجع.
ويستحب أن يبدأ بالإبط الأيمن
Sedang dalam mencabuti bulu
ketiak maka sunah hukumnya atas kesepakatan ulama, yang utama mencabutinya bagi
orang yang kuat (menahan sakitnya) dan kesunahannya juga sudah diperoleh dengan
dicukur dan (dihilangkan memakai) kapur.Dihikayahkan dari Yunus Bin Abd al-A’laa
“aku mendatangi as-Syafi’i dan didekatnya al-Muziin yang sedang mencukur bulu
ketiaknya, as-Syafi’i berkata “Aku tahu bahwa yang sunah mencabutinya namun aku
tidak kuat sakit”. Dan disunahkan memulai dengan bulu ketiak bagian kanan.
[Arwandi
Arwan, Teguh Satriyono, Alif Jum'an Azend].