629. PINGIN MENDAPAT ANAK LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN?
DOA MENDAPATKA N ANAK LELAKI*
Keterangan : Barang siapa mengingink an istrinya melahirkan bayi laki-laki, maka hendaklah sang suami meletakan tangan kanannya pada pusarnya seorang istri, pada masa-masa permulaan hamil, meskipun masih pada masa kehamilan dari tiga bulan yang awal, dan megusap-ng usapnya sambil berdoa:
اللهم ان كنت خلقت خلقا فى بطن هذه المرأة فكوّنه ذكرا واسميه احمد بحق محمد صلى الله عليه وسلم رب لاتذرنى فردا وانت خير الوارثين.
Artinya: Ya Alloh apabila engkau berkehenda k menciptaka n seorang makhluq di dalam perut wanita ini, maka jadikanlah anak laki-laki dan akan aku beri nama Ahmad, dengan bertawasul kepada Muhammad SAW, wahai Tuhanku jangan engkau membiarkan aku hidup seorang diri dan engkaulah waris yang paling baik. (*Kitab Sa’adah Ad-Daroin Hal, 655. Darul Fikr.)
ANAK LAKI-LAKI ATAU PEREMPUAN ???
1. Hadits Tsauban radliyalla ahu ‘anhu.
Ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi shallallaa hu ‘alaihi wa sallam untuk bertanya tentang permasalah an anak. Maka beliau shallallaa hu ‘alaihi wa sallam menjawab :
"ماء الرجل أبيض وماء المرأة أصفر. فإذا اجتمعا، فعلا مني الرجل مني المرأة، أَذْكَرَا بإذن الله. وإذا علا مني المرأة مني الرجل، آنثا بإذن الله"
“Air (mani) laki-laki warnanya putih, sedangkan air mani wanita warnanya kekuning-k uningan. Apabila keduanya berkumpul (melalui satu persetubuh an) yang ketika itu air mani laki-laki mengalahka n air mani wanita, maka anak yang akan lahir adalah laki-laki dengan ijin Allah. Namun apabila air mani wanita mengalahka n air mani laki-laki, maka anak yang akan lahir adalah wanita dengan ijin Allah”
[HR. Muslim no. 315, Al-Baihaqi y 1/169, Ibnu Khuzaimah no. 232, dan yang lainnya].
2. Hadits Anas bin Malik radliyalla ahu ‘anhu.
عن أنس : أن عبد الله بن سلام أتى رسول الله صلى الله عليه وسلم مقدمه المدينة فقال يا رسول الله إني سائلك عن ثلاث خصال لا يعلمهن إلا نبي قال سل قال ما أول أشرط الساعة وما أول ما يأكل منه أهل الجنة ومن أين يشبه الولد أباه وأمه فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم أخبرني بهن جبريل عليه السلام آنفا قال ...... وأما شبه الولد أباه وأمه فإذا سبق ماء الرجل ماء المرأة نزع إليه الولد وإذا سبق ماء المرأة ماء الرجل نزع إليها قال أشهد أن لا اله إلا الله وأنك رسول الله
Dari Anas : Bahwasanny a ‘Abdullah bin Salaam mendatangi Rasulullah shallallaa hu ‘alaihi wa sallam saat beliau tiba di Madinah.
Ia pun bertanya : “Wahai Rasulullah , sesungguhn ya aku akan bertanya kepada engkau atas tiga permasalah an yang tidak diketahui kecuali oleh seorang Nabi”.
Beliau shallallaa hu ‘alaihi wa sallam menjawab : “Bertanyal ah”. ‘Abdullah bin Salaam melanjutka n : “Apakah tanda hari kiamat untuk pertama kali ? Makanan apakah yang pertama kali dimakan oleh penduduk surga ? Dan dari mana datangnya sebab seorang anak menyerupai ayah dan ibunya ?”.
Rasululla h shallallaa hu ‘alaihi wa sallam menjawab :“Baru saja Jibril ‘alaihis-s alaam mengkhabar kan kepadaku tentang jawaban ketiga hal tersebut”. Beliau melanjutka n :“………….Ada pun sebab seorang anak menyerupai ayah dan ibunya : Apabila air mani laki-laki mendahului air mani wanita, maka anak (yang lahir) akan mirip ayahnya. Namun apabila air mani wanita mendahului air mani laki-laki, maka anak (yang lahir) akan mirip ibunya”.
‘Abdullah bin Salaam kemudian berkata : “Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, dan (aku bersaksi) bahwa engkau adalah utusan Allah” (HR. Al-Bukhari no. 3329 )
3. Hadits Ummu Sulaim radliyalla ahu ‘anhaa.
أن أم سليم حدثت؛ أنها سألت نبي الله صلى الله عليه وسلم عن المرأة ترى في منامها ما يرى الرجل. فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم "إذا رأت ذلك المرأة فلتغتسل" فقالت أم سليم: واستحييت من ذلك. قالت: وهل يكون هذا؟ فقال نبي الله صلى الله عليه وسلم "نعم. فمن أين يكون الشبه. إن ماء الرجل غليظ أبيض. وماء المرأة رقيق أصفر. فمن أيهما علا، أو سبق، يكون منه الشبه".
Bahwasanny a Ummu Sulaim pernah menceritak an bahwa ia pernah bertanya kepada Nabiyullah shallallaa hu ‘alaihi wa sallam tentang seorang wanita yang bermimpi sebagaiman a mimpi yang dialami oleh laki-laki. Maka Rasulullah shallallaa hu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Apabila ia melihat yang demikian, hendaklah ia mandi”. Ummu Sulaim berkata (kepada perawi) : “Sebenarny a aku malu menanyakan hal tersebut”. Ia kembali bertanya kepada beliau shallallaa hu ‘alaihi wa sallam : “Mungkinka h hal itu terjadi (pada diri seorang wanita) ?”.
Nabi shallallaa hu ‘alaihi wa sallammenj awab : “Ya. (Jika tidak), maka darimana adanya penyerupaa n (seorang anak kepada orang tuanya) ?. Sesungguhn ya air mani laki-laki kental lagi berwarna putih, sedangkan air mani wanita encer dan berwarna kekuning-k uninganan. Siapa saja di antara keduanya yang mengalahka n atau mendahului dari yang lain, maka akan terjadi penyerupaa n (dari si anak) terhadap dirinya” [HR. Muslim no. 311].
4. Hadits ‘Aisyah radliyalla ahu ‘anhaa.
عن عائشة؛ أن امرأة قالت لرسول الله صلى الله عليه وسلم: هل تغتسل المرأة إذا احتلمت وأبصرت الماء؟ فقال "نعم" فقالت لها عائشة: تربت يداك. وألت. قالت فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم "دعيها. وهل يكون الشبه إلا من قبل ذلك. إذا علا ماؤها ماء الرجل أشبه الولد أخواله. وإذا علا ماء الرجل ماءها أشبه أعمامه".
Dari ‘Aisyah : Bahwasanny a ada seorang wanita yang bertanya kepada Rasulullah shallallaa hu ‘alaihi wa sallam : “Apakah seorang wanita harus mandi jika ia bermimpi dan melihat air ?”.
Beliau menjawab : “Ya”. Maka ‘Aisyah berkata kepadanya : “Taribat yadak ! (sebuah kalimat pengingkar an atas pertanyaan wanita tadi –)”.
Rasulullah shallallaa hu ‘alaihi wa sallambers abda : “Biarkanla h ia. Dari mana datangnya penyerupaa n bila tidak berasal dari yang demikian ? Apabila air mani wanita mengalahka n/mengungg uli air mani laki-laki, maka anak yang lahir akan menyerupai keluarga ibunya. Apabila air mani laki-laki mengalahka n air mani wanita, maka anak yang lahir akan menyerupai keluarga ayahnya” [HR. Muslim no. 314].
MIRIP SIAPAKAH ANAK ANDA?
Al-Haafidh Ibnu Hajar rahimahull ah berkata :
والمراد بالعلو هنا السبق، لأن كل من سبق فقد علا شأنه فهو علو معنوي، وأما ما وقع عند مسلم من حديث ثوبان رفعه: "ماء الرجل أبيض وماء المرأة أصفر فإذا اجتمعا فعلا مني الرجل مني المرأة أذكرا بإذن الله، وإذا علا مني المرأة مني الرجل أنثا بإذن الله" فهو مشكل من جهة أنه يلزم منه اقتران الشبه للأعمام إذا علا ماء الرجل ويكون ذكرا لا أنثى وعكسه، والمشاهد خلاف ذلك لأنه قد يكون ذكرا ويشبه أخواله لا أعمامه وعكسه، قال القرطبي: يتعين تأويل حديث ثوبان بأن المراد بالعلو السبق. قلت: والذي يظهر ما قدمته وهو تأويل العلو في حديث عائشة وأما حديث ثوبان فيبقى العلو فيه على ظاهره فيكون السبق علامة التذكير والتأنيث والعلو علامة الشبه فيرتفع الإشكال، وكأن المراد بالعلو الذي يكون سبب الشبه بحسب الكثرة بحيث يصير الآخر مغمورا فيه فبذلك يحصل الشبه، وينقسم ذلك ستة أقسام: الأول أن يسبق ماء الرجل ويكون أكثر فيحصل له الذكورة والشبه، والثاني عكسه، والثالث أن يسبق ماء الرجل ويكون ماء المرأة أكثر فتحصل الذكورة والشبه للمرأة، والرابع عكسه، والخامس أن يسبق ماء الرجل ويستويان فيذكر ولا يختص بشبه، والسادس عكسه
“Yang dimaksud dengan al-‘ulluw adalah as-sabq (mendahulu i), karena setiap yang mendahului berarti ia telah mengunggul i/mengalah kan dalam arti maknawi. Adapun hadits Tsauban yang diriwayatk an oleh Muslim :‘Air (mani) laki-laki warnanya putih, sedangkan air mani wanita warnanya kekuning-k uningan. Apabila keduanya berkumpul (melalui satu persetubuh an) yang ketika itu air mani laki-laki mengalahka n air mani wanita, maka anak yang akan lahir adalah laki-laki dengan ijin Allah. Namun apabila air mani wanita mengalahka n air mani laki-laki, maka anak yang akan lahir adalah wanita dengan ijin Allah’ ; maka dalam hadits tersebut terdapat hal yang sulit dipahami (musykil). Karena, apabila air mani laki-laki yang mendahului , maka hal itu berkonseku ensi anak yang terlahir akan menyerupai keluarga suami dan berjenis kelamin laki-laki. Demikian pula jika sebaliknya . Sementara kenyataan yang ada, kadangkala anak laki-laki mirip dengan keluarga dari pihak ibu, bukan dari pihak keluarga ayah.
Demikian juga sebaliknya . Al-Qurthub i berkata : “Dengan demikian jelaslah bahwa maksud dari kata al-‘ulluw dalam hadits Tsauban adalah as-sabq(me ndahului)” . Aku (Ibnu Hajar) katakan : “Menurutku , demikianla h makna kata al-‘ulluw yang tercantum dalam hadits ‘Aisyah. Adapun hadits Tsaubaan, kata al-‘ulluw tetap ditafsirka n sesuai dengan dhahirnya. Dengan demikian, as-sabq (mendahulu i) merupakan penentu jenis kelamin laki-laki atau wanita, sedangkan al-‘ulluw( mengalahka n/dominans i) merupakan tanda penyerupaa n/kemiripa n. Berarti tidak ada lagi kesulitan dalam memahami makna hadits. Seakan-aka n maksud al-‘ulluw yang merupakan sebab penyerupaa n/kemiripa n karena banyaknya air mani yang keluar sehingga membanjiri yang lainnya. Dengan keadaan ini, maka akan tercapaila h penyerupaa n/kemiripa n. Perkara ini ada enam keadaan :
1. Apabia air mani laki-laki lebih banyak dan keluar mendahului air mani wanita, maka anak yang lahir adalah laki-laki dan serupa dengan ayahnya atau keluarga ayahnya.
2. Sebaliknya dari yang di atas (yaitu : apabila air mani wanita lebih banyak dan keluar mendahului air mani laki-laki, maka anak yang lahir adalah wanita dan serupa dengan ibunya atau keluarga ibunya).
3. Apabila air mani laki-laki mendahului air mani wanita, namun air mani wanita lebih banyak; maka anak yang lahir adalah laki-laki dan serupa dengan ibunya atau keluarga ibunya.
4. Sebaliknya dari yang di atas (yaitu apabila air mani wanita mendahului air mani laki-laki, namun air mani laki-laki lebih banyak; maka anak yang lahir adalah wanita dan serupa dengan ayahnya atau keluarga ayahnya).
5. Apabila air mani laki-laki mendahului air mani wanita dan dua-duanya sama banyaknya, maka anak yang lahir adalah laki-laki tanpa ada keserupaan secara khusus kepada keduanya.
6. Sebaliknya (yaitu apabila air mani wanita mendahului air mani laki-laki dan dua-duanya sama banyaknya, maka anak yang lahir adalah wanita tanpa ada keserupaan secara khusus kepada keduanya).
[Fathul-Ba ariy, 7/273].