PERTANYAAN
:
Assalamualaikum, ada
pertanyaan titipan :
Bila mandi
besar dengan cara dicicil apakah ketika ingin menyempurnakan mandi harus ada
qosdu (tujuan) untuk meneruskannya ? mohon disertai referensinya sekian terima
kasih wassalamualaikum. [Muhammad
Bisri Musthofa].
JAWABAN
:
Bila mandi besar dengan
cara dicicil maka ketika ingin menyempurnakan mandinya TIDAK PERLU ada qosdu
(tujuan) untuk meneruskannya, karena muwaalah dalam mandi wajib hukumnya
sunnah
ولو
نوى رفع الجنابة وغسل بعض البدن ثم نام فاستيقظ وأراد غسل الباقي لم يحتج إلى إعادة
النية ( قوله لم يحتج إلى إعادة النية ) أي لعدم اشتراط الموالاة فيه بل هي سنة فقط
كما صرح به في المنهاج في باب التيمم
Wa law
nawaa raf'al janabati wa ghosala ba'dhol badani tsumma naama fastaiqodzo wa
aroda ghoslal baaqi lam yahtaj ila i'adatin niyyah.. (qouluhu lam yahtaj ila
i'adatin niyyat) ay li'adamisytirothil muwalaati fih bal hiya sunnatun
faqoth.
Artinya : Bila seseorang
niat mandi JANABAT dan membasuh sebagian anggota tubuhnya kemudian tidur dan
setelah ia bangun ingin membasuh sisa-sisa anggota tubuhnya yang lain maka tidak
dibutuhkan pengulangan niat. (keterangan maka tidak dibutuhkan pengulangan niat)
karena tidak adanya sarat muwaalah (terus-menurus) dalam mandi wajib.Hukum
muwaalah dalam mandi wajib hanyalah sunnah. [ I'anah at-Thoolibiin 1/75 ].
Wallohu a'lam. [Hakam
Ahmed ElChudrie].