[Menyingkap Rahasia Ilahi]
Mutiara karya Syeikh Abdul Qodir Al-Jailany ra.
Kamu harus menjauhkan
dirimu dari perkara-perkara yang haram. Jika tidak, maka kamu akan dibinasakan.
Kamu tidak akan dapat lepas dari cengkeraman bahaya perkara-perkara yang haram
itu, kecuali jika Allah menolongmu dengan kasih sayang-Nya.
Ada satu hadits yang
menerangkan bahwa dasar agama itu adalah menjauhkan diri dari hal-hal yang haram
dan yang merusakkan agama itu adalah ketamakan. Janganlah kamu mendekati
perkara-perkara yang haram itu, karena boleh jadi kamu akan mencoba-coba
merasakannya. Mendekatpun jangan. Dikhawatirkan kamu akan terpengaruh.
Umar bin Khattab pernah
berkata, “Biasanya kami menjauhkan diri dari sembilan persepuluh perkara-perkara
yang halal, karena kami khawatair terjerumus ke dalam perkara-perkara yang
haram.”
Abu Bakar Shiddiq ra pernah
berkata, “Kami biasa menjauhkan diri kami dari tujuhpuluh pintu menuju
perkara-perkara yang diolehkan, karena khawatir terjerumus ke dalam dosa.”Baik
Umar maupun Abu Bakar, keduanya sangat menjauhkan diri dari mendekati
perkara-perkara yang haram, dan di dalam berbuat demikian,
mereka mengambil sikap
bagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW, “Berhati-hatilah !
Sesungguhnya setiap raja itu mempunyai taman larangannya sendiri-sendiri,
sedangkan taman larangan Allah itu adalah perkara-perkara yang
diharamkan-Nya.”Barang siapa berjalan di sekeliling taman itu, maka mungkin ia
akan masuk ke dalamnya. Tetapi, barangsiapa memasuki pintu istana raja dan terus
melewati pintu kedua dan ketiga, hingga akhirnya sampai ke kamar raja, maka hal
itu adalah lebih daripada orang yang berada di luar pintu pertama, karena ia
berada di luar. Jika pintu ketiga tertutup, maka orang ini tidak akan terkena
bahaya. Sebab, ia berada di antara dua pintu dan berada dekat dengan raja dan
bala tentaranya. Sebaliknya bagi orang yang berada di luar tadi, jika pintu
pertama itu tertutup, maka tetap saja ia berada di luar, tanpa tempat berlindung
dan mungkin ia akan dimakan binatang buas atau dibunuh musuh.Begitu pula halnya
bagi orang yang patuh kepada Allah dan mengikuti jalan Allah.
Kemudian, jika pertolongan
kekuasaan dan karunia-Nya diambil darinya, ia terputus dari pertolongan-Nya,
tetapi ia masih tetap menjalankan hukum-hukum-Nya, maka apabila ia mati, ia
masih berada dalam keta’atan dan menyembah kepada Allah, lalu segala amal
baiknya itu akan menjadi saksi baginya.Lain halnya dengan orang yang tidak
menjalankan kewajiban-kewajibannya terhadap Allah. Jika Allah tidak menolongnya,
hawa nafsu kebinatangannya menguasainya, dia terus melakukan perkara-perkara
yang haram, keluar dari hukum-hukum syari’at Allah, ia terus menjadi sekutu
setan yang dikutuk Allah dan ia jauh dari jalan yang lurus dan benar, maka jika
ia mati sebelum bertobat, ia akan termasuk dalam golongan orang-orang yang
merugi, kecuali jika Allah mengampuni dan memberinya rahmat.
Oleh karena itu,
orang-orang yang menjalankan kewajiban berada dalam keselamatan dan orang-orang
yang tidak menjalankan kewajiban berada dalam bahaya.
المقالة
الخامسة والثلاثون فـي الـــورع
قـال
رضـي الله تـعـالى عـنـه و أرضـاه : عليك بالورع وإلا فالهلاك في زيقك ملازم لك لا
تنجو منه أبدا إلا أن يتغمدك الله تعالى برحمته، فقد ثبت في الحديث المروى عن النبي
صلى الله عليه وسلم أنه قال : (إن ملاك الدين الورع، وهلاكه الطمع، وإن من حام حول
الحمى يوشك أن يقع فيه، كالراتع إلى جنب الزرع يوشك أن يمد فاه إليه لا يكاد أن
يسلم الزرع منه) وعن أبى بكر الصديق رضي الله عنه أنه قال : كنا نترك سبعين باباً
من المباح مخافة أن نقع في الجناح. وعن أمير المؤمنين عمر بن الخطاب رضي الله عنه
أنه قال : كنا نترك تسعة أعشار الحلال مخافة أن نقع في الحرام، فعلوا ذلك تورعاً في
مقاربة الحرام أخذاً بقول النبي صلى الله عليه وسلم : (لكل ملك حمى) وإن حمى الله
محارمه، فمن حام حول الحمى يوشك أن يقع فيه، فمن دخل حصن الملك فجاز الباب الأول ثم
الثاني والثالث حتى قرب من سدته خير ممن وقف على الباب الأول الذي يلي البر، فإنه
إن أغلق عنه غلق الباب الثالث لم يضره وهو من وراء بابين من أبواب القصر ومن دونه
حراس الملك وجنده، وأما إذا كان على الباب الأول فأغلقوا عنه بقى في البر وحده
فأخذته الذئاب والأعداء وكان من الهالكين، فهكذا من سلك العزيمة ولازمها. إن سلب
عنه مدد التوفيق والرعاية وانقطعت عنه حصل في الرخص ولم يخرج عن الشرع. فإذا أدركته
المنية كان على العبادة والطاعة ويشهد له بخير العمل، ومن وقف على الرخص ولم يتقدم
إلى العزيمة إن سلب عنه التوفيق فقطعت عنه أمداده فغلب الهوى عليه وشهوات النفس،
فتناول الحرام خرج من الشرع، فصار في زمرة الشياطين أعداء الله عزَّ وجلَّ الضالين
عن سبل الهدى، فإن أدركته المنية قبل التوبة كان من الهالكين إلا أن يتغمده الله
تعالى برحمته وفضله، فالخطر في القيام مع الرخص، والسلامة كل السلامة مع العزيمة،
والله الهادي إلى سواء الطريق.
LINK ASAL: