PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum. Dalam sebuah kitab disebutkan: "Ridho manusia adalah sesuatu yang tidak mungkin engkau raih"....terus jika dikaitkan dengan "ridho Allah tergantung ridho orang tua bagaimana? kan orang tua juga manusia? [Syamsul Huda].
JAWABAN :
Wa'alaikum salam wr.wb. Hadis tentang ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, Lafadz yang populer di masyarakat adalah yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy dalam Syu'ab Al-Iman sebagai berikut;
Dari Abdullah bin 'Amr beliau berkata; Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda; Ridha Allah pada ridha orang tua dan murka Allah pada murka orangtua (H.R.Al-Baihaqy).
Lafadz At-Tirmidzi berbunyi;
Dari Abdullah bin Amr radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ridha Allah terdapat pada ridha seorang ayah, dan murka Allah juga terdapat pada murkanya seorang ayah."
Lafadz Ibnu Hibban berbunyi;
Dari Abdullah bin Amr radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ridha Allah terdapat pada ridha seorang ayah, dan murka Allah juga terdapat pada murkanya seorang ayah."
Hadis ini juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Al-'ilal Al-Kabir, Al-Bazzar dalam Al-Musnad, Al-Hasan bin Sufyan An-Nasawy dalam A-Arba'in, Al-Baghowy dalam Syarhu As-Sunnah, Ibnu Syahin dalam At-Targhib Fi Fadhoili Al-A'mal.
As-Shon'any menerangkan dalam kitabnya Subul As-Salam bahwa hadis ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Beliau berkata;
Demikian pula Al-Albani yang menshahihkannya ketika mentakhrij sunan At-Tirmidzi dan juga dalam kitabnya Shahih Al-Jami'. Hanya saja, status hadis ini ada ikhtilaf, karena ada yang melemahkannya dengan alasan perawi yang bernama 'Atho' Al-'Amiry sebagaimana ada yang memilih menguatkan statusnya sebagai hadis mauquf, bukan hadis marfu'.
Yang dimaksud perkataan :
maksudnya adalah : tidak mungkin bagi seseorang untuk mendapatkan keridoan manusia seluruhnya karena pasti ada yang ridho atau suka padanya dan ada pula yang tidak ridho atau suka padanya. Tercatat ada 2 ulama besar yang mengatakannya :
kalau dikaitkan dengan hadits :
Ridho Allah ada di keridhoan kedua orang tua dan murka Allah berada di kemurkaan orang tua. Jadi ridho disini adalah : keberadaannya, berbeda dengan maqolah di atas yaitu batasnya, yang menyatakan tidak akan dapat diraih semua keridoan manusia. Wallahu a'lam. [Muhib Salaf Soleh, Rizalullah Santrialit, Abdurrofiq Qodir].
LINK DISKUSI:
www.fb.com/groups/piss.ktb/938278049528337/
Assalamu'alaikum. Dalam sebuah kitab disebutkan: "Ridho manusia adalah sesuatu yang tidak mungkin engkau raih"....terus jika dikaitkan dengan "ridho Allah tergantung ridho orang tua bagaimana? kan orang tua juga manusia? [Syamsul Huda].
JAWABAN :
Wa'alaikum salam wr.wb. Hadis tentang ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua dishahihkan oleh Ibnu Hibban, Al-Hakim, Lafadz yang populer di masyarakat adalah yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqy dalam Syu'ab Al-Iman sebagai berikut;
شعب الإيمان - البيهقي (6/
177)عن عبد الله بن عمرو قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم :رضا الله في رضا
الوالدين و سخط الله في سخط الوالدين
Dari Abdullah bin 'Amr beliau berkata; Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda; Ridha Allah pada ridha orang tua dan murka Allah pada murka orangtua (H.R.Al-Baihaqy).
Lafadz At-Tirmidzi berbunyi;
سنن الترمذى (7/ 122)عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ رِضَى الرَّبِّ فِي رِضَى الْوَالِدِ وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ
الْوَالِدِ
Dari Abdullah bin Amr radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ridha Allah terdapat pada ridha seorang ayah, dan murka Allah juga terdapat pada murkanya seorang ayah."
Lafadz Ibnu Hibban berbunyi;
صحيح ابن حبان (2/ 172)عن
عبد الله بن عمرو قال قال رسول الله صلى الله عليه وسلم " رضاء الله في رضاء الوالد
وسخط الله في سخط الوالد
Dari Abdullah bin Amr radliallahu 'anhuma dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda: "Ridha Allah terdapat pada ridha seorang ayah, dan murka Allah juga terdapat pada murkanya seorang ayah."
Hadis ini juga diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dalam Al-'ilal Al-Kabir, Al-Bazzar dalam Al-Musnad, Al-Hasan bin Sufyan An-Nasawy dalam A-Arba'in, Al-Baghowy dalam Syarhu As-Sunnah, Ibnu Syahin dalam At-Targhib Fi Fadhoili Al-A'mal.
As-Shon'any menerangkan dalam kitabnya Subul As-Salam bahwa hadis ini dishahihkan oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim. Beliau berkata;
سبل السلام (4/ 164)وعن عبد
الله بن عمرو بن العاص رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: "رضا الله
في رضا الوالدين وسخط الله في سخط الوالدين" أخرجه الترمذي وصححه ابن حبان
والحاكم
Demikian pula Al-Albani yang menshahihkannya ketika mentakhrij sunan At-Tirmidzi dan juga dalam kitabnya Shahih Al-Jami'. Hanya saja, status hadis ini ada ikhtilaf, karena ada yang melemahkannya dengan alasan perawi yang bernama 'Atho' Al-'Amiry sebagaimana ada yang memilih menguatkan statusnya sebagai hadis mauquf, bukan hadis marfu'.
Yang dimaksud perkataan :
رضا الناس غاية لا
تدرك.
Keridoan manusia itu adalah
sesuatu yang tidak akan dapat diraih.maksudnya adalah : tidak mungkin bagi seseorang untuk mendapatkan keridoan manusia seluruhnya karena pasti ada yang ridho atau suka padanya dan ada pula yang tidak ridho atau suka padanya. Tercatat ada 2 ulama besar yang mengatakannya :
1. al imam sufyan ats
tsauri.
2. al imam as
syafii.
حلية الأولياء ج ٦ ص
٣٨٦.
ﻳﻘﻮﻝ: ﺳﻤﻌﺖ ﺳﻔﻴﺎﻥ اﻟﺜﻮﺭﻱ
ﺑﻤﻜﺔ ﻳﻘﻮﻝ: ﺭﺿﻰ اﻟﻨﺎﺱ ﻏﺎﻳﺔ ﻻ ﺗﺪﺭﻙ ﻭﻃﻠﺐ اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻏﺎﻳﺔ ﻻ ﺗﺪﺭﻙ.
حلية الأولياء ج ٩ ص
١٢٣.
ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻋﺜﻤﺎﻥ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ
اﻟﻌﺜﻤﺎﻧﻲ، ﻗﺎﻝ: ﺳﻤﻌﺖ ﺃﺑﺎ ﺑﻜﺮ اﻟﻨﻴﺴﺎﺑﻮﺭﻱ، ﻳﻘﻮﻝ: ﺳﻤﻌﺖ اﻟﺮﺑﻴﻊ ﺑﻦ ﺳﻠﻴﻤﺎﻥ
ﻳﻘﻮﻝ
ﻗﺎﻝ اﻟﺸﺎﻓﻌﻲ: ﻳﺎ ﺭﺑﻴﻊ ﺭﺿﻰ
اﻟﻨﺎﺱ ﻏﺎﻳﺔ ﻻ ﺗﺪﺭﻙ، ﻓﻌﻠﻴﻚ ﺑﻤﺎ ﻳﺼﻠﺤﻚ ﻓﺎﻟﺰﻣﻪ.ﻓﺈﻧﻪ ﻻ ﺳﺒﻴﻞ ﺇﻟﻰ ﺭﺿﺎﻫﻢ.
kalau dikaitkan dengan hadits :
: ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ
ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: ﺭﺿﺎ اﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺭﺿﺎ اﻟﻮاﻟﺪﻳﻦ، ﻭﺳﺨﻂ اﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﺳﺨﻂ اﻟﻮاﻟﺪﻳﻦ . رواه البيهقي في
الشعب. ٧٤٤٦.
Ridho Allah ada di keridhoan kedua orang tua dan murka Allah berada di kemurkaan orang tua. Jadi ridho disini adalah : keberadaannya, berbeda dengan maqolah di atas yaitu batasnya, yang menyatakan tidak akan dapat diraih semua keridoan manusia. Wallahu a'lam. [Muhib Salaf Soleh, Rizalullah Santrialit, Abdurrofiq Qodir].
الزوجر = ج 2 ص 107 ~ قَالَ
- صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ -:«رِضَا اللَّهِ فِي رِضَا الْوَالِدَيْنِ
وَسَخَطُ اللَّهِ فِي سَخَطِ الْوَالِدَيْنِ» . وَصَحَّ «أَنَّ رَجُلًا جَاءَ
يَسْتَأْذِنُ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فِي الْجِهَادِ
مَعَهُ، فَقَالَ أَحَيٌّ وَالِدَاك؟ قَالَ نَعَمْ، قَالَ فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ» .
فَانْظُرْ كَيْفَ فَضَّلَ بِرَّ الْوَالِدَيْنِ وَخِدْمَتَهُمَا عَلَى الْجِهَادِ
مَعَهُ، وَسَيَأْتِي فِي حَدِيثِ الصَّحِيحَيْنِ: «أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ
الْكَبَائِرِ؟ الْإِشْرَاكُ بِاَللَّهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ
الموسوعة الفقهية = وَإِذَا
كَانَ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ فَرْضَ عَيْنٍ، فَإِنَّ خِلاَفَهُ يَكُونُ حَرَامًا،
مَا لَمْ يَكُنْ عَنْ أَمْرٍ بِشِرْكٍ أَوِ ارْتِكَابِ مَعْصِيَةٍ، حَيْثُ لاَ
طَاعَةَ لِمَخْلُوقٍ فِي مَعْصِيَةِ الْخَالِقِ. (١) الْبِرُّ بِالْوَالِدَيْنِ
مَعَ اخْتِلاَفِ الدِّينِ: ٣ - الْبِرُّ بِالْوَالِدَيْنِ فَرْضُ عَيْنٍ كَمَا
سَبَقَ بَيَانُهُ، وَلاَ يَخْتَصُّ بِكَوْنِهِمَا مُسْلِمَيْنِ، بَل حَتَّى لَوْ
كَانَا كَافِرَيْنِ يَجِبُ بِرُّهُمَا وَالإِْحْسَانُ إِلَيْهِمَا مَا لَمْ
يَأْمُرَا ابْنَهُمَا بِشِرْكٍ أَوِ ارْتِكَابِ مَعْصِيَةٍ. قَال تَعَالَى: {لاَ
يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ
يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ} . (٢)
LINK DISKUSI:
www.fb.com/groups/piss.ktb/938278049528337/
www.fb.com/notes/941359882553487