PERTANYAAN
:
Assalamu 'Alaikum. Poligami
itu sekedar dianjurkan apa sampai pada nilai / hukum sunnah ya? [Rudeiy].
JAWABAN
:
Wa 'alaikumus salaam
warohmatulloh, pada dasarnya hukum poligamy adalah mubah sebagaimana firman
Allah dalam surat An nisa' ayat 3 : "Dan jika kamu takut tidak akan dapat
berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu
mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga
atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
(kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu
adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya".
Meskipun pada dasanya
mubah, poligami hukumnya juga bisa berubah menjadi sunnah atau makruh bahkan
bisa juga haram, hal ini berdasarkan keadaan seseorang yang akan melakukan
poligami. Jika seorang lelaki membutuhkan istri yang lain misalnya sebab sang
istri sakit-sakitan, atau istrinya mandul padahal lelaki itu ingin punya anak
serta dia merasa mampu untuk berbuat adil kepada istri istrinya maka poligamy
hukumnya sunnah baginya. Sedangkan jika tujuan poligaminya bukan karena butuh
tapi sekedar meraih kenikmatan dan bersenang senang serta masih diragukan
tentang adil dan tidaknya terhadap para istri maka hukum poligami baginya adalah
makruh. Wallohu a'lam bis showab. [Abdurrofik
Ingin Ridlo Robby].
الفقه
المنهجي على مذهب الإمام الشافعي (4/ 35)
1ـ
حكم تعد الزوجات:تعدد الزوجات مباح في أصله، قال تعالى: {وإن خفتم ألا تقسطوا في
اليتامى فانكحوا ما طاب لكم من النساء مثنى وثلاث ورباع} [النساء: 3].
ومعنى
الآية: إن خفتم إذا نكحتم اليتيمات أن لا تعدلوا في معاملتهن، فقد أبيح لكم أن
تنكحوا غيرهن، مثنى وثلاث ورباع.
ولكن
قد يطرأ على التعدد ما يجعله مندوبا، أو مكروها، أو محرما، وذلك تبعا لاعتبارات
وأحوال تتعلق بالشخص الذي يريد تعدد الزوجات:
أـ
فإذا كان الرجل بحاجة لزوجة أخرى: كأن كان لا تعفه زوجة واحدة، أو كانت زوجته
الأولى مريضة، أو عقيما، وهو يرغب بالولد، وغلب على ظنه أن يقدر على العدل بينهما،
كان هذا التعدد مندوبا، لأن فيه مصلحة مشروعة، وقد تزوج كثير من الصحابة رضي الله
عنهم بأكثر من زوجة واحدة.
ب
ـ إذا كان التعدد لغير حاجة، وإنما لزيادة التنعم والترفيه، وشك في قدرته على إقامة
العدل بين زوجاته، فإن هذا التعدد يكون مكروها، لأنه لغير حاجة، ولأنه ربما لحق
بسببه ضرر في الزوجات من عدم قدرته على العدل بينهن.
LINK DISKUSI :
www.fb.com/groups/piss.ktb/783178695038274/