PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum wr. wb.
Mohon pencerahan. Diskripsi Masalah : Sebagai sales / pedagang maka saya harus
melayani setiap pembeli tanpa membeda-bedakan status sosial termasuk pekerjaan
termasuk di antaranya pembeli dari PSK (Pekerja Sex Komersial) yang mana
keuangan yang dipergunakan untuk membeli barang dagangan kita dapat dipastikan
100% dari pekerjaannya melayani lelaki hidung belang. Pertanyaan :
1. Bagaimana hukum
jual-belinya ?
2. Halalkah keuntungan yang
diperoleh dari jual beli tersebut ? Terima Kasih. [Suryono
Cah Yamaha].
JAWABAN
:
Wa'alaikum Salam
Warahmatullah. HUKUMNYA DITAFSHIL. Tergantung pada apa yang dijual-belikan,
kalau yang diperjual-belikan barang halal maka hukumnya boleh, jika memenuhi
sarat jual-beli secara Syar'i. Terima uang dari psk tersebut hukumnya makruh
selagi pedagang tersebut tidak tahu bahwa uang tersebut uang haram, kalau si
pedagang tsb tahu bahwa uang tersebut uang harom maka hukumnya haram dan jual
belinya tidak sah kecuaii si pedagang tersebut membebaskan / merelakan maka jual
belinya sah akan tetapi uang tersebut tetap haram bagi si pedagang tersebut.
[Najwa
Asnawi, Ghufron Bkl].
إعانة
الطالبين ٣/٢٤
ويكره
بيع ماذكر ممن توهم منه ذلك___ومعاملة من بيده حلال وحرام وإن غلب الحرام الحلال
نعم إن علم تحريم ما عقد به حرم و بطل
إعانة
الطالبين ٣/٩
ولو
اشترى طعاما في الذمة وقضى من حرام فإن أقبضه له البائع برضاه قبل توفية الثمن حل
له أكله أو بعدها مع علمه أنه حرام حل أيضا .وإلا حرم أى .وإن لم يعلم البائع أن
الثمن الذي وفاه المشتري حرام حرم على المشتري أكل ذلك الطعام إلى أن يبرئه أو
يوفيه من حل قاله شيخنا
اهــــ
اعانة الطالبين ٢/٢١٤
(فـائدة)
قال فـي الـمـجموع: يكره الأخذ مـمن بـيده حلال وحرام. كالسلطان الـجائر وتـختلف
الكراهة بقلة الشبهة وكثرتها، ولا يحرم إلا أن تـيقن أن هذا من الـحرام. وقول
الغزالـي : يحرم الأخذ مـمن أكثر ماله حرام، وكذا معاملته شاذّ.
Makruh mengambil sesuatu
dari orang yang berpenghasilan halal dan haram, seperti halnya raja yang
lalim.Kemakruhannya berbeda beda menurut banyak / sedikitnya barang syubhat yang
mencampurinya, walaupun makruh namun tidak sampai haram.Terkecuali bila diyakini
berasal dari penghasilan haram maka haram hukumnya.Sedangkan perkataan
Al-Ghozali "haram mengambil sesuatu serta bermuamalah dengan orang yang
kebanyakan hartanya berasal dari barang haram" adalah pendapat yang syadz. [
I'anah Al-Tholibin : 2 / 214 ].
LINK DISKUSI :
www.fb.com/groups/piss.ktb/775108949178582