PERTANYAAN
:
Assalamu'alaikum, mau tanya, ada titipan pertanyaan, orang yang zina itu apa ada masa 'iddahnya? terima kasih. [Nana Fiya].
JAWABAN :
Wassalamu'alaikum, menurut imam Romli di dalam kitab asnal matholib (hasyiyahnya) berkata seandainya seorang wanita mengandung janin yang telah mati di dalam perut maka iddahnya tidak selesai kecuali dengan melahirkannya beliau juga menulis tentang pengecualian yang lain yaitu bila seorang wanita mengaku bahwa kandungannya itu dari zina maka iddahnya tidak selesai dengan melahirkan karena dia mengakui hal-hal yang menetapkan iddah setelah melahirkan.
Wanita berzina tidak ada 'iddahnya tapi dilarang menggaulinya jika hamil agar tidak bercampur-aduk antara benih yang baik dengan benih hasil zina. Madzhab Syafi'i berpendapat bahwasanya wanita yang berzina tidak memiliki masa 'iddah, baik ia sedang hamil atau tidak tapi makruh menikahinya. Sebab, disyari'atkannya iddah adalah untuk menjaga nasab, sedangkan zina tidak menyebabkan adanya hubungan nasab antara anak yang dengan laki-laki yang menghamili ibunya. Tapi masalah ini khilaf ulama’ tentang menjimaknya. [Dewi Rosita, Hariz Jaya].
Referensi :
- Kitab Majmu’ Syarah Muhadzdzab Juz 16 Halaman 242 :
- Kitab Bidayatul Mujtahid Halaman 536 :
- Kitab Kifayatul Akhyar Halaman 429 :
- Kitab ‘Ianatuth Thalibin Juz 3 Halaman 282 :
LINK ASAL :
Assalamu'alaikum, mau tanya, ada titipan pertanyaan, orang yang zina itu apa ada masa 'iddahnya? terima kasih. [Nana Fiya].
JAWABAN :
Wassalamu'alaikum, menurut imam Romli di dalam kitab asnal matholib (hasyiyahnya) berkata seandainya seorang wanita mengandung janin yang telah mati di dalam perut maka iddahnya tidak selesai kecuali dengan melahirkannya beliau juga menulis tentang pengecualian yang lain yaitu bila seorang wanita mengaku bahwa kandungannya itu dari zina maka iddahnya tidak selesai dengan melahirkan karena dia mengakui hal-hal yang menetapkan iddah setelah melahirkan.
Wanita berzina tidak ada 'iddahnya tapi dilarang menggaulinya jika hamil agar tidak bercampur-aduk antara benih yang baik dengan benih hasil zina. Madzhab Syafi'i berpendapat bahwasanya wanita yang berzina tidak memiliki masa 'iddah, baik ia sedang hamil atau tidak tapi makruh menikahinya. Sebab, disyari'atkannya iddah adalah untuk menjaga nasab, sedangkan zina tidak menyebabkan adanya hubungan nasab antara anak yang dengan laki-laki yang menghamili ibunya. Tapi masalah ini khilaf ulama’ tentang menjimaknya. [Dewi Rosita, Hariz Jaya].
Referensi :
- Kitab Majmu’ Syarah Muhadzdzab Juz 16 Halaman 242 :
إذا
زنت المرأة لم يجب عليها العدة، سواء كانت حائلا أو حاملا، فإن كانت حائلا جاز
للزاني ولغيره عقد النكاح عليها وإن حملت من الزنا فيكره.
- Kitab Bidayatul Mujtahid Halaman 536 :
فاختلفوا
في الزنا هل يوجب من التحريم في هؤلاء ما يوجب الوطء في نكاح صحيح أو بشبهة؟ أعني
الذي يدرأ فيه الحد، فقال الشافعي: الزنا بالمرأة لا يحرم نكاح أمها ولا ابنتها ولا
نكاح أبي الزاني لها ولا ابنه؛ وقال أبي حنيفة: والثوري والأوزاعي: يحرم الزنا ما
يحرم النكاح وأما مالك ففي المؤطأ عنه قول الشافعي أنه لا يحرم، وروى عنه ابن
القاسم مثل قول أبي حنيفة أنه يحرم؛ وقال سحنون: أصحاب مالك يخالفون ابن القاسم
فيها، ويذهبون إلى ما في المؤطأ؛ وقد روى عن الليث أن الوطء بشبهة لا يحرم وهو
شاذ.
- Kitab Kifayatul Akhyar Halaman 429 :
(
فرع ) مذكور في العدد لو نكح شخص إمرأة حاملا من الزنا صح نكاحه بلا خلاف وهل له
وطؤها قبل الوضع وجهان الأصح نعم إذ لا حرمة له ومنعه ابن الحداد والله
أعلم
- Kitab ‘Ianatuth Thalibin Juz 3 Halaman 282 :
(
قوله لا مخلوقة من ماء زناه ) أي لا يحرم نكاح مخلوقه من ماء زناه إذ لا حرمة لماء
الزنا لكن يكره نكاحها
LINK ASAL :
www.fb.com/groups/piss.ktb/691965894159555