Oleh: Ayi Yuniar
KEUTAMAAN AYAT KURSI
(Di ambil dari PISS-KTB, Versi lama)
1. Keutamaan
dari Ayat Kursi yang teramat mulia ini adalah sebagaiman
a diriwayatkan
dalam kitab Addurrul Mantsur, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
إنها أعظم اية في القران كتاب الله
“Sesungguhnya ia (Ayat Kursi) adalah ayat yang sangat agung yang terdapat dalam Al-qur’an.”
Terdapat
sebuah riwayat yang mengatakan: “Bacalah Ayat Kursi karena dapat
menjaga dirimu, anak-anakmu dan tempat tinggalmu serta rumah yang ada
disekitar tempat tinggalmu. Apabila dibaca pada pagi hari dan petang
hari maka akan aman dari gangguan jin. Apabila engkau membacanya ketika
engkau hendak tidur maka Allah akan menjagamu sehingga setan tidak akan
mampu mendekatimu hingga pagi hari.”
2. Dalam riwayat lainnya dikatakan bahwa membaca Ayat Kursi adalah setara dengan membaca seperempat al-Qur’an.
Dalam
kitab Taisiril Ushul Ila Jami’ Ushul Min Hadits Rasul صلى الله عليه
وسلم karya dari seorang ulama besar Asy-Syaikh Abdurrahman Ad-Diba’iy Asy-Syaibani
Asy-Syafi’I ان الله يقدس روحه في الجنة وينور ضريحه , diriwayatkan dari
Abu Hurairah رضي الله عنه bahwasanya Rasulullah صلى الله عليه وسلم
bersabda:
إن لكل شيء سناما، وإن سنام القران سورة البقرة، وفيها اية سيدة اي القران اية الكرسى.
“Sesungguhnya
segala sesuatu pasti memiliki punuk dan punuknya al-Qur’an adalah surat
al-Baqarah dan di dalamnya terdapat penghulu dari ayat-ayat al-Qur’an
yaitu, Ayat Kursi.” (HR. at-Turmudzi)
3. Diriwayatkan
dalam tafsir sirajul munir karangan Imam Asy-Syarbini mengatakan
sebagaimana yang diriwayatkan oleh Ibn Hibban dan an-Nasa’i bahwa
Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
من قرأ اية الكرسى دبر كل صلاة مكتوبة، لم يعنمه من دخول الجنة إلا الموت
“Barangsiapa
membaca Ayat Kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada yang
dapat mencegahnya untuk masuk ke dalam surga kecuali kematian.”
Yang
dimaksud kecuali kematian pada hadits tersebut diatas adalah apabila
telah dating ajalnya maka dia pasti akan dimasukkan ke dalam surga.
4. Al-Baihaqy
dalam kitabnya Syi’bil Iman meriwayatkan bahwa Rasulullah صلى الله عليه
وسلم bersabda: “Tidaklah seseorang itu selalu membacanya (Ayat Kursi)
itu, kecuali dia adalah seorang shiddiq atau ‘abid (ahli ibadah).”
Dalam riwayat lainnya dikatakan:
“Barangsiapa membacanya ketika dia akan mulai tidur maka Allah akan
memberikan keamanan baginya, bagi tetangganya, bagi tetangga dari
tetangganya dan bagi rumah-rumah yang ada disekitarnya.”
Diriwayatkan,
jika Ayat Kursi dibaca pada sebuah rumah maka setan tidak akan
mendatangi rumah itu selama 30 hari, dan sihir tidak akan mampu masuk ke
rumah itu selama 40 hari.
Rasulullah
صلى الله عليه وسلم berkata kepada Sayyidina Ali رضي الله عنه : “Wahai
Ali, ajarkanlah ini kepada anak-anakmu, kepada keluargamu dan kepada
para tetanggamu, karena tidak diturunkan ayat yang lebih mulia dari ayat
ini (ayat kursi).”
Pada
suatu ketika, para sahabat sedang membicarakan mengenai keutamaan
ayat-ayat dalam al-Qur’an, maka Sayyidina Ali رضي الله عنه mengatakan
kepada mereka, bagaimana menurut kalian tentang ayat kursi? Rasulullah
صلى الله عليه وسلم pernah bersabda kepadaku:
“Wahai
Ali sayyidul basyar (pemimpin para manusia) adalah Nabi Adam, pemimpin
seluruh bangasa Arab adalah Muhammad dan tidaklah aku bangga karena
ucapan ini, pemimpin dari orang-orang Parsi adalah Salman, pemimpin dari
golongan Romawi adalah Shuhaib, pemimpin dari kaum Habasyah adalah
Bilal, pemimpin semua hari adalah hari jum’at, pemimpin seluruh kitab
adalah Al-Qur’an, pemimpin seluruh surat dalam Al-Qur’an adalah
Al-Baqarah, pemimpin seluruh surat dalam AL-Baqarah adalah Ayat Kursi.”
5. Dalam
kitab Nawadiril Ushul diriwayatkan bahwa Malaikat Jibril عليه السلام
bertemu dengan Nabi Musa عليه السلام . Malaikat Jibril berkata :
“Sesungguhnya Tuhanmu mengatakan bahwa barangsiapa membaca sekali dalam
selesai shalat fardhu:
اللهم إني أقدم إليك
بين يدي كل نفس ولمحة وطرفة يطرف بها أهل السماوات وأهل الأرض وكل شيئ هو
في علمك كائن أو قد كان، أقدم إليك بين ذلك كله : اللهُ لآَ إِلَهَ إِلاَّ
هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَنَوْمُُ لَّهُ
مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ
إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلاَ
يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ
الْعَظِيم.
Sesungguhnya
siang dan malam itu ada 24 jam dan pada setiap 1 jam diangkat sebanyak
70 juta kebaikan bagi orang yang membacanya dan para Malaikat akan sibuk
mencatat (besarnya kebaikan) dari bacaan itu.”
6. Dalam
durratun nashihin, menukil dari kitab hayat al-quyub shochifah 240,
majlis fi bayan al-baka’ (perihal menangis), dijelaskan bahwa :
Ketika
sudah saatnya hari kiamat, seorang hamba dibangkitkan di hadapan Allah
سبحانه وتعالى kitab catatan amalnya disodorkan, ternyata lebih banyak
keburukannya.
Kemudian dia berkata: الهى ما فعلت هذه السيئات؟ (Ya Tuhanku, aku tidak lakukan keburukan semua ini)
Maka Allah سبحانه وتعالى berfirman: ان لي شهودا ثقات (Sungguh pada-Ku ada saksi2 yang kuat)
Lalu,
ia (‘abd) pun menoleh ke kanan dan ke kiri, tiada menemukan seorang
saksipun, kemudian dia berakata: يا رب أين الشاهد؟ (Ya Tuhan, dimana
saksi bagiku?)
Kemudian Allah سبحانه وتعالى menyuruh anggota-anggota tubuhnya supaya menjadi saksi, merekapun bersedia.
Kedua
telinganya (‘abd) berkata: انا سمعنا وعلمنا أنه قد عمل (Kami benar2
telah mendengar dan tahu pasti bahwa ia telah melakukannya). Kedua
matanya berkata: انا قد نظرنا (akupun melihatnya). Berkata lisannya: قد
قلت (aku juga mengucapkannya). Kedua tangannya berkata: انا فعلنا
(sesungguhnya kami telah melakukannya). Farjinya pun berkata: انا زنيت
(aku telah berbuat zina).
Maka
ia (‘abd) pun gusar. Kemudian Allah سبحانه وتعالى menyuruhnya masuk
neraka. Namun pada bola mata kanannya terlihat seutas rambut mata
memohon idzin kepada Allah سبحانه وتعالى untuk berbicara. Maka Allah
سبحانه وتعالى menizinkannya. Ia pun berbicara: يا رب الست قلت اي عبد
اغرق شعرة واحدة من اجفانه بدموع عينيه من خشيتي الا انجيته من النار؟ (Ya
Tuhanku, bukankah Engkau telah berfirman “Siapapun dari seorang hamba
yang tenggelam basah seutas rambut dari rambut matanya dengan air
matanyakarena takut pada-Ku, maka Ku bebaskan ia dari neraka”?
Maka Allah سبحانه وتعالى menjawabnya: بلى (Ya, benar)
Rambut
mata tadi pun berkata: انا اشهد ان هذا العبد المذنب قد اغرقني بالدموع
من خشيتك (aku bersaksi, bahwa hamba yang berdo’a ini telah membasahiku
dengan air matanya akibat takut pada-Mu)
Akhirnya Allah سبحانه وتعالى menyuruh masuk ke surge. Selanjutnya terdengar suara,
الا
ان فلانا بن فلان قد نجا من النار بشعرة واحدة من اجفان عينيه
(“Ketahuilah, bahwa si fulan bin fulan terbebas dari api neraka, berkat
seutas rambut dari sekian rambut mata.”)
SUMBER ASLI :