PERTANYAAN
:
Apakah menyembelih tu ada
syarat kepalanya ga boleh putus? Jika kepalanya putus apakah sembelihannya ga
sah alias menjadi bangkai ?? [Ir Vanky
SH].
JAWABAN
:
Sah sembelihannya dan
hasilnya halal, alias tidak menjadi bangkai, namun metode tersebut ada yang
mengatakan haram, dan ada yang mengatakan makruh. Ta'bir :
Pertama : dalam kitab
Hasyiyah Qalyubi 16/51 (maktabah syamilah) :
وَلَا
يَحْرُمُ قَطْعُ مَا زَادَ وَلَوْ بِانْفِصَالِ رَأْسِهِ
WA LAA
YAHRUMU QATH'U MAA ZAADA WA LAU BINFISHAALI RA`SIHII.
Tidak haram memotong organ
lebih dari HULQUUM (saluran nafas) dan MARII` (saluran makanan), meskipun dengan
terpisahnya kepala
Kedua : dalam kitab
Hasyiyah Bujairimi 'Alal Iqna' juz 22 halaman 69 (maktabah syamilah)
:
وَالزِّيَادَةُ
عَلَى الْحُلْقُومِ وَالْمَرِيءِ وَالْوَدَجَيْنِ قِيلَ بِحُرْمَتِهَا لِأَنَّهَا
زِيَادَةٌ فِي التَّعْذِيبِ وَالرَّاجِحُ الْجَوَازُ مَعَ الْكَرَاهَةِ
WAZZIYAADAH
'ALAL HULQUUMI WAL MARII`I WAL WADAJAINI QIILA BIHURMATIHAA LI ANNAHAA
ZIYAADATUN FITTA'DZIIBI, WARRAAJIHU AL JAWAAZ MA'AL KARAAHAH.
(Menyembelih) melebihi
HULQUUM (saluran nafas), MARII` (saluran makanan) dan WADAJAIN (dua urat leher)
ada yang mengatakan haram, karena hal itu menambah penyiksaan. Pendapat yang
rajih adalah boleh disertai karaahah (makruh).
Kesimpulan : Menyembelih
tidak ada syarat kepalanya tidak boleh putus, jika kepalanya putus sembelihannya
tetap sah dan hasilnya halal dimakan, namun penyembelihan seperti itu hukumnya
makruh.
- Hasyiyah al Bujairimi
'alaa Fat_hil Wahhaab juz IV halaman 287 :
و
يكره له ابانة راسها حالا، و زيادة القطع و كسر العنق و قطع عضو عنها و تحريكها و
نقلها حتى تخرج روحها
Dimakruhkan memisahkan
kepalanya seketika, menambah pemotongan, mematahkan leher, memotong anggota
tubuhnya, menggerak-gerakan serta memindahkan sampai ruhnya keluar. Wallohu
a'lam. [SandalKayu
HilangSatu, Abdullah Afif, Abdurrahman As-syafi'i].
Link Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/503899859632827/