PERTANYAAN
:
Assalamualaikum, akhi wa
ukhti mau nanya nich bagaimana hukumny kalau bayi yang baru lahir lupa di
azdani/aqomah..! mohon penjelasan nya. [Ibnu
Ayyub].
JAWABAN
:
Wa'alaikum salam wr.wb.
Adzan untuk Bayi yang Baru Dilahirkan. Anak merupakan karunia yang diberikan
Allah SWT kepada sebuah keluarga. Namun anak juga merupakan amanah yang mesti
dijaga, dirawat serta dididik oleh kedua orang tuanya. Mendidik anak sudah harus
dimulai sebelum anak itu lahir kedunia, tidak hanya dilakukan setelah ia
besar.
Salah satu bentuk
pendidikan terhadap anak yang sering dilakukan dalam tradisi masyarakat kita
adalah membacakan adzan dan iqamah ketika anak tersebut baru saja dilahirkan.
Bagaimana hukumnya melakukan hal tersebut? Apakah pernah diajarkan Rasulullah
SAW?
Para ulama sepakat bahwa
sunnah hukumnya mengumandangkan adzan dan iqamah pada saat seorang bayi terlahir
ke dunia. Dalam Al-Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, juz I, hal 61 dinyatakan bahwa
adzan juga disunnahkan untuk perkara selain shalat. Di antaranya adalah adzan di
telinga anak yang baru dilahirkan. Seperti halnya sunnnah untuk melakukan iqamah
di telinga kirinya. Kesunnahan ini dapat diketahui dari sabda Nabi SAW yang
diriwayatkan oleh Abi Rafi’ :
عَنْ
أبِي رَافِعٍ أنَّهُ قَالَ, رَأيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أذَّنَ فِيْ أذُنِ الحُسَيْنِ حِيْنَ وَلَدَتْهُ فَاطِمَةُ بِالصَّلاَةِ --سنن أبي
داود
Dari Ubaidillah bin Abi
Rafi’ ia berkata: Aku melihat Rasulullah SAW mengumandangkan Adzan di telinga
Husain ketika siti fatimah melahirkannya. (Yakni) dengan Adzan shalat. (HR Abi
Dawud).
Lalu tentang fadhilah dan
keutamaannya, Sayyid Alawi al-Maliki dalam Majmu’ Fatawa wa Rasa’il menyatakan
bahwa mengumandangkan adzan di telinga kanan dan iqamah di telinga kiri hukumnya
sunnah. Para ulama telah mengamalkan hal tersebut tanpa seorangpun
mengingkarinya.
Sayyid Alawi menyatakan,
perbuatan itu ada relevansinya untuk mengusir syaitan dari anak yang baru lahir
tersebut. Karena syaitan akan lari terbirit-birit ketika mereka mendengar adzan
sebagai mana yang keterangan yang ada dalam hadits. Dengan demikian jelaslah
hukun dan fungsi mengumandangkan adzan dan iqamah untuk anak yang bari lahir.
[Sumber :
http://www.nu.or.id/page/id/dinamic_detil/10/12445/Ubudiyyah/Adzan_untuk_Bayi_yang_Baru_Dilahirkan.html]
Jadi kalau lupa nggak
diadzani berarti tidak sunnah diqodho, karena yang sunnah itu yang baru saja
lahir... Adzan dan iqomah di sini mungkin disamakan pelakunya dengan adzan
iqomah shalat yang sunnah nya dilakukan kaum lelaki.
Hukum mengadzani bayi yang
baru lahir adalah SUNAH, jadi seandainya lupa, maka tidak jadi apa.
اعانة
الطالبين ١/٢٦٧
و
يسن الاذان والاقامة في اذني المولود ،ويكون الاذان في اليمنى والاقامة في اليسرى.
وذالك لما قيل : ان من فعل به ذالك لم تضره ام الصبيان، اي التابعة من الجن، وليكون
اول ما يقرع سمعه حال دخوله في الدنيا الذكر. و يشترط في المؤذن ان يكون ذكرا
مسلما،و في المولود ان يكون ولد مسلم لان الاذان من جملة احكام الدنيا و اولاد
الكفار معاملون معاملة ابائهم فيها وان ولدوا على الفطرة.
Disunahkan adzan dan iqomah
pada ke-2 telinga bayi yang baru dilahirkan.yaitu Adzan dikumandangkan ditelinga
kanan,dan iqomah ditelinga kiri.barang siapa yang melakukan hali ini,maka bayi
yang baru lahir tersebut akan jauh dari gangguan jin, dan sebaiknya pertama kali
hal yang didengar oleh bayi yang baru dilahirkan didunia adalah dzikir.
Disyaratkan bagi muadzin adalah seorang laki laki,d yang muslim dan bayi yang
dilahirkan adalah anak orang islam.karena adzan adalah bagian dari hukum hukum
dunia.dan anak-anak orang-orang kafir biasanya berbuat seperti apa yang
dilakukan oleh orang tuanya di dunia walaupun ia dilahirkan dalam keadaan
suci.
Kalau seumpama saat itu
tidak ada satupun laki-laki karena pada sibuk bekerja. Apakah wanita tidak
sunnah bila mengadzani serta mengiqomahi si bayi ? Boleh wanita mengumandangkan
adzan tapi tidak di depan orang laki-laki.
بغية
المسترشدين ٤٩
فائدة
،: لا تجزي اقامة الانثى للرجال و الخناثى بخلافها للنساء فتسن، و يحروم اذانها
بحضرة رجال ولو محارم، كما لو رفعت صوتها به مطلقا و قصدت التشبه بالرجال او الاذان
الشرعي و ان لم ترفع
Tidak boleh kaum perempuan
mengumandangkan iqomah untuk kaum laki-laki dan kaum banci,tetapi disunahkan
bila mereka mengumandangkan untuk kaum wanita.Kaum perempuan haram
mengumandangkan adzan didepan para lelaki meski itu adalah mahromnya.hal ini
seperti mutlaqnya keharaman mereka untuk mengeraskan suaranya didepan para
lelaki..
Terus bagaimana kalau
seumpama bayinya itu laki-laki, apakah laki-laki yang di maksud adalah semua
laki-laki termasuk bayi ? Tidak termasuk, ibarat orang laki-laki dewasa yang
tidak batal menyentuh anak perempuan yang masih kecil.
Tambahan ibaroh :
Sebagaimana yang telah kita maklumi bersama, bahwa termasuk sebagian dari sunnah
rasul adalah membacakan adzan dan iqamah tatkala seorang bayi itu dilahirkan,
namun karena sangat globalnya hadits tersebut muncul berbagai interpretasi
mengenai pelaksanaan adzan dan iqomah tersebut.
Pertanyaan : Apakah bayi yang
terlahir langsung dibacakan azdan dan iqomah atau apakah wajib dimandikan
terlebih dahulu mengingat najis yang ada ditubuhnya?
Jawaban : Bayi yang lahir langsung
diadzani tanpa dimandikan terlebih dahulu. Wallohu a'lam. [Alif
Jum'an Azend, Abdurrahman As-syafi'i, Bang Toyyib Aja, Abdurrahman As-syafi'i,
Bang Toyyib Aja].
1.
مصنف عبد الرزاق الجزء الرابع صحيفة 336 المكتب الإسلامى
7985-
عبد الرزاق عن ابن أبي يحيى عن عبد الله بن أبي بكر أن عمر بن عبد العزيز كان إذا
ولد له ولد أخذه كما هو في خرقته فأذن في أذنه اليمنى وأقام في اليسرى وسماه مكانه
2.
تحفة المحتاج مع حواشي الشرواني الجزء الأول صحيفة 302 - 303 دارالصادر
وفى
شرح الروض وظاهر أن محل عدم وجوب غسل البيضة والولد إذا لم يكن معهما رطوبة نجسة
انتهى اهـ. سم (قوله لا يجب غسل المولود) أي لطهارته بدليل تفريع كلام المجموع على
قوله حتى لا يتنجس الخ لكن هذا قد لا يناسب مع قوله وإن قلنا الخ- إلى أن قال - إلا
أن يجاب بأنه لا أثر للتلاقي بين الباطنين في الباطن أو أنه عفي عن ملاقاته لها. سم
وقد يجاب بأن شدة الضرورة اقتضت الطهارة كما مر عنه في الطعام الخارج والبلغم
النازل عن أقصى الحلق.
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/375861469103334/