PERTANYAAN
:
Assalamu Alaikum Wr.Wb.
Boleh atau tidak menyembelih hewan kurban sebelum Sholat Idul Adha ? Sedangkan
dalam Alqur'an ada satu ayat yang berbunyi "FASHOLLI LIROBBIKA WANHAR".
[Royanul
Fahraezie Zamzamy].
JAWABAN
:
Wa'alaikumsalam Wr. Wb.
Menurut kalangan Syafi’iyyah dan Hanabilah penyembelihan hewan kurban sebelum
menjalankan shalat Ied hukumnya SAH asalkan pelaksanaan penyembelihannya setelah
terbitnya matahari di hari kurban dan telah terlewatnya ukuran waktu dua rakaat
dan dua khutbah ringan, sedang yang lebih utama dilakukan setelah matahari naik
di cakrawala ukuran sepenggalah.
Menurut Hanafiyyah setelah
ia menjalankan shalat Ied meski tanpa khutbah. Sedang menurut Malikiyyah setelah
Imam shalat Ied menyembelih hewan kurbannya (bila ia berkurban) sehabis ia
menjalani shalat dan khutbah Ied.
المبحث
الثالث ـ وقت التضحية :للفقهاء خلافات جزئية في أول وقت التضحية وآخره، وفي كراهية
التضحية في ليالي العيد...1 - قال الحنفية (2) : يدخل وقت التضحية عند طلوع فجر يوم
الأضحى، ويستمر إلى قبيل غروب شمس اليوم الثالث، إلا أنه لا يجوز لأهل الأمصار
المطالبين بصلاة العيد الذبح في اليوم الأول إلا بعد أداء صلاة العيد، ولو قبل
الخطبة، أو بعد مضي مقدار وقت الصلاة في حال تركها لعذر. وأما أهل القرى الذين ليس
عليهم صلاة العيد، فيذبحون بعد فجر اليوم الأول...
2
- وقال المالكية (3) : يبتدئ وقت التضحية لإمام صلاة العيد بعد الصلاة والخطبة، فلو
ذبح قبلها لم يجز. وغير الإمام يذبح في اليوم الأول، بعد ذبح الإمام، أو مضي زمن
قدر ذبح الإمام أضحيته إن لم يذبح الإمام، فإن ذبح أحد قبل الإمام متعمداً لم
يجزئه، ويعيد ذبح أضحية أخرى، وعليه فلا جزئ الذبح قبل الصلاة، ولا قبل ذبح الإمام،
...
3
- وقال الشافعية (1) : يدخل وقت التضحية بمضي قدر ركعتين وخطبتين خفيفات بعد طلوع
شمس يوم النحر، ثم ارتفاعها في الأفق كرمح (2) على الأفضل وهو بدء وقت صلاة الضحى،
فإن ذبح قبل ذلك لم تقع أضحية لخبر الصحيحين عن البراء بن عازب المتقدم: «أول ما
نبدأ به في يومنا هذا نصلي، ثم نرجع، فننحر..»....
4
- وقال الحنابلة (1) : يبدأ وقت الذبح من نهار الأضحى بعد مضي قدر صلاة العيد
والخطبتين في أخف ما يكون كما قال الشافعية، والأفضل أن يكون الذبح بعد الصلاة وبعد
الخطبة وذبح الإمام إن كان، خروجاً من الخلاف، لا فرق في هذا بين أهل المصر وغيرهم،
فإن فاتت صلاة العيد بالزوال، لعذر أو غيره، ضحى المضحي عند الزوال، فما بعده،
لفوات التبعية بخروج وقت الصلاة
__________
(2)
البدائع: 73/5-75، تكملة فتح القدير: 72/8 وما بعدها، تبيين الحقائق: 4/6 ومابعدها،
الدر المختار: 222/5-225، اللباب شرح الكتاب: 233/3 ومابعدها.(3) الشرح الكبير:
120/2،122، بداية المجتهد: 421/1 ومابعدها، القوانين الفقهية: ص 186 وما بعدها.(1)
مغني المحتاج: 287/4 وما بعدها، المهذب: 237/1، المحلي على المنهاج: 252/4
ومابعدها، نهاية المحتاج: 6/8.(1) المغني: 636/8 ومابعدها، كشاف القناع:
6/3.
BAHASAN
KETIGA, WAKTU PENYEMBELIHAN KURBAN
Terdapat banyak perbedaan
pendapat dikalangan Ulama-ulama ahli Fiqh tentang awal pelaksanaan penyembelihan
kurban dan waktu habisnya serta kemakruhan pelaksanaannya dimalam hari
Raya
1.
HANAFIYYAH
Awal masuknya pelaksanaan
kurban dimulai dari terbitnya fajar dihari Ied Adha dan berakhir hingga waktu
sebelumnya sedikit tenggelamnya matahari ketiga , hanya saja tidak diperbolehkan
nagi penduduk kota yang dituntut menjalankan shalat Ied menyembelih kurban
dihari pertama kecuali setelah menjalankan shalat Ied meskipun sebelum
pelaksanaan khutbah.
Sedang bagi yang
meninggalkan shalat Ied karena udzur setelah berjalannya waktu seukuran
mengerjakan shalat, dan bagi penduduk desa yang tidak dijumpai pelaksaan shalat
Ied ditempatnya boleh menyembelihnya setelah terbitnya fajar dihari pertama. [
Al-Badaa-i’ V/73, Fath al-Qadiir VIII/72, Tabyiin al-Haqaaiq VI/4, ad-Durr
al-Muhtaar V/222 dan al-Lubaab Syarh al-Kitaab III/233 ].
2.
MALIKIYYAH
Bagi Imam shalat Ied awal
masuknya pelaksanaan kurban dimulai setelah ia rampung menjalani shalat Ied
beserta khutbahnya, bila ia menyembelih sebelumnya maka tidak diperbolehkan,
sedang bagi selain Imam pelaksanaan kurbannya selepas imam menyembelih kurbannya
atau setelah terlewatnya waktu ukuran pelaksanaan penyembelihan kurbannya imam
bila ia tidak berkurban, bila seseorang berkurban sebelum imam menyembelih
kurbannya maka tidak diperbolehkan. Dengan demikian penyembelihan sebelum
dilaksanakan shalat Ied dan sebelum imam menyembelih kurbannya maka tidak
diperbolehkan. [ As-Syarh al-Kabiir II/120, Bidaayah al-Mujtahid I/421 dan
al-Qawaaniin al-Fiqhiyyah hal 186 ].
3.
SYAFI’IYYAH
Awal masuknya pelaksanaan
berkurban adalah teelah terlewatnya ukuran waktu dua rakaat dan dua khutbah
ringan setelah terbitnya matahari dihari kurban, kemudian bila pelaksanaannya
saat matahari dicakrawala meninggi sepenggalah (waktu yang biasanya awal shalat
dhuha) adalah saat yang utama, bila pelaksaan kurban sebelum waktu tersebut
hewan kurbannya tidak tergolong udhiyyah berdasarkan hadits riwayat al-barraa’
Bin ‘Aazib “Permulaan pelaksanaannya dihari kami ini adalah saat kami shalat,
kemudian pulang maka kami mulai menyembelih” (HR. Bukhori-Muslim)Mughni
al-Muhtaaj IV/287, al-Muhadzdzab I/237, al-Mahally ala al-Manhaj IV/252 dan
Nihaayah al-Muhtaaj VIII/6.
4.
HANABILAH
Waktu penyembelihan kurban
dimulai dihari kurban selepas waktu kira-kira pelaksanaan shalat Ied dengan dua
khutbahnya yang teringan sebagaimana kalangan Syafi’iyyah.
Yang paling utama
pelaksanaannya setelah dikerjakannya shalat Ied dan khutbah serta menyembelihnya
Imam pada kurbannya bila ia berkurban demi keluar dari pendapat yang
mewajibkannya.Dalam ketentuan tersebut tidak terdapat perbedaan antara penduduk
kota dan selainnya. [ Al-Mughni VIII/636 dan Kisyaaf al-Qinaa’ III/6Al-Fiqh
al-Islaam IV/256-258 ].
(
ووقت الذبح من وقت صلاة العيد إلى غروب الشمس من آخر آيام التشريق ) يدخل وقت
التضحية إذا طلعت الشمس يوم النحر ومضى قدر ركعتين وخطبتين خفيفات على المذهب هذا
لفظ الروضة لكنه أقر الشيخ صاحب التنبيه في التصحيح على اعتبار زيادة على ذلك وهو
أن ترتفع الشمس قدر رمح وهذا الذي اعتبره الشيخ في التصحيح ذكره الرافعي في المحرر
وحجة اعتبار مضي قدر الصلاة والخطبتين قوله صلى الله عليه وسلم من ذبح قبل الصلاة
فإنما يذبح لنفسه ومن ذبح بعد الصلاة والخطبتين فقد أتم نسكه وأصاب سنة المسلمين
قيل ظاهر الخبر يدل على اعتبار الصلاة فلم عدلتم عن ذلك إلى اعتبار الوقت فالجواب
أن فعل الصلاة ليس بشرط في دخول الوقت بالنسبة إلى أهل السواد بالاتفاق فكذلك في
أهل الأمصار والله أعلم
Waktu pelaksanaan
penyembelihan kurban diawali dari waktu pelaksanaan shalat Ied hingga
terbenamnya matahari dihari akhir pada hari Tasyriq.
~ Awal masuk waktu
pelaksanaan penyembelihan kurban dimulai saat terbitnya matahari dihari kurban
dan telah terlewati waktu ukuran dua rakaat shalat, dan dua khutbah ringan
menurut pendapat yang dijadikan madzhab (dalam syafi’i), (Redaksi dalam kitab
ar-Raudhah).
~ Waktu awalnya pelaksanaan
penyembelihan kurban adalah saat matahari meninggi seukuran sepenggalah.
(Redaksi dalam kitab at-Tashih yang dituturkan oleh ar-Rafi’i dikitab
al-Muharrar) ,
Alasan pertimbangan telah
terlewati waktu ukuran dua rakaat shalat, dan dua khutbah ringan adalah sabda
Nabi Muhammad SAW “Barangsiapa menyembelih kurban sebelum shalat, sesungguhnya
ia telah menyembelih untuk dirinya sendiri dan barangsiapa menyembelih kurban
setelah shalat dan dua khutbah, sesungguhnya telah sempurna sembelihannya dan
sesuai dengan sesuai sunnah kaum muslim” (HR. Bukhori)
Ditanyakan “Dhahirnya
hadits menjelaskan pelaksanaannya dimulai setelah rampungnya mengerjakan shalat,
kenapa kalian pindah artinya memakai pertimbangan waktunya shalat ?”Jawabnya
“Sesungguhnya pelaksanaan shalat bukanlah ketentuan dalam awal masuknya bila
dinisbatkan dengan penduduk daerah-daerah sekitar kota dan kota-kota besar”. [
Kifaayah al-Akhyaar I/531 ]. Wallaahu A’lam. [Masaji
Antoro ].
Link Diskusi :
www.fb.com/groups/piss.ktb/361632750526206/