PERTANYAAN :
Mariah-Dj Kercaca Sann
Assalamu'a laykum...
BERDOSAKAH SAYA :
sebelum membuka Al qur'an dan sebelum Menutup dan setelah menutup Al Qur'an q
mencium Al Qur'an,,
Sehabis dipengajia n q
beli buku paduan Dzikir, nah waktu malam q buka bukuny dan berdzikir setelah
Dzikir Q tutup bukunya dan q menciumnya , q gak sadar ternyata disampul buku ada foto
Penulisnya (yang mengisi acara
pengajian) . Apakah q berdosa mencium
gambar fotonya seorang kiyai ?
Terima kasih,
JAWABAN:
>> Masaji Antoro:
Wa'alaikum salam
Mencium MUSHAF/ ALQURAN
hukumnya BOLEH bahkan sebagian ulama ada yang menyatakan SUNAH
MENCIUM MUSHAF
6246 - يستحب تقبيل المصحف لأن عكرمة بن أبي جهل رضي الله عنه كان يفعله
وبالقياس على تقبيل الحجر الاسود ذكره بعضهم ولأنه هديه من الله تعالى فشرع تقبيله
كما يستحب تقبيل الولد الصغير
Disunahkan mencium
mushaf karena sahabat ‘Ikrimah Bin Abu Jahal ra melakukann ya dan dengan diqiyaskan pada mencium Hajar Aswad dan karena mushaf adalah
sumber hidayah dari Allah maka disyariatk an menciumnya seperti kesunahan mencium anak kecil.
Al-Itqaan Fii ‘Uluum al-Quraan II/458
ج - تَقْبِيل الْمُصْحَف ِ
:
13 - ذَكَرَ الْحَنَفِي َّةُ : وَهُوَ الْمَشْهُو رُ عِنْدَ الْحَنَابِ لَةِ - جَوَازُ تَقْبِيل
الْمُصْحَف ِ
تَكْرِيمًا لَهُ ، وَهُوَ
الْمَذْهَب ُ عِنْدَ
الْحَنَابِ لَةِ ، وَرُوِيَ عَنْ
أَحْمَدَ اسْتِحْبَا بُهُ ، لِمَا
رُوِيَ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّهُ : كَانَ يَأْخُذُ
الْمُصْحَف َ كُل غَدَاةٍ
وَيُقَبِّل ُهُ ، وَيَقُول :
عَهْدُ رَبِّي وَمَنْشُور ُ رَبِّي
عَزَّ وَجَل ، وَكَانَ عُثْمَانُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يُقَبِّل
الْمُصْحَف َ
وَيَمْسَحُ هُ عَلَى وَجْهِهِ .
Kalangan Hanafiyyah
(pendapat ini juga mashur dikalangan Hanabilah) bolehnya mencium mushaf sebagai bentuk
penghormat an padanya, pendapat
ini yang dijadikan madzhab dikalangan Hanabilah bahkan diriwayatk an dari Imam Ahmad akan
kesunahann ya
berdasarka n riwayat dari Umar ra
“Adalah Umar setiap pagi mengambil mushaf dan menciumnya seraya berkata : Perjanjian dan surat dari Tuhanku ‘Azza wa Jalla”
“Adalah Utsman ra mencium mushaf dan mengusapka n pada muka mukanya”
alMausuuah
al-Fiqhiyy ah XIII/133
( ويندب كتبه وإيضاحه ) أي تبيين حروفه ، واستدل السبكي على جواز تقبيل المصحف
بالقياس على تقبيل الحجر الأسود ويد العالم والصالح والوالد ، إذ من المعلوم أنه
أفضل منهم قال الدميري
(Disunahka n menulis dan
memperjela s tulisan mushaf)
Imam As-subky menarik kesimpulan akan bolehnya mencium mushaf dengan
mengqiyask an pada mencium Hajar Aswad,
tangan orang Alim, tangan Orang Shalih, tangan orang tua karena sudah maklum
bahwa mushaf lebih utama ketimbang semuanya.
Tuhfah al-Habiib I/551
Wallaahu A'lamu Bis Showaab