PERTANYAAN
:
Malaikat itu ada 11 salah
satunya mencatat amal manusia. point : Bagaimana cara dia mencatat ? sedangkan
manusia itu tidak sedikit jumlahnya tolong bimbinganya kum, nama-nama mereka
siapa dan tugasnya apa saja mohon bimbingannya. [Rama
Rif].
JAWABAN
:
Malaikat tidak terhitung
jumlahnya..cuman yang wajib diketahui jumlahnya ada 10 yaitu :
1.Jibril : menyampaikan
wahyu
2.Mikail : mengatur
kesejahteraan makhluk
3.Israfil : meniup
sangkakala
4.'Izrail : mencabut
nyawa
5.Munkar & Nakir :
menanyai dikubur
6.Roqib & 'Atid :
mencatat amal baik+buruk
7.Malik : menjaga
neraka
8.Ridwan : menjaga
surga
Nama dan Tugas-Tugas
Malaikat
Dalam Islam, eksistensi
Malaikat menjadi salah satu rukun keimanan umat Islam. Ia dikenal sebagai
makhluk angkasa penghuni alam supraformal yang disebut alam Jabarût. Dalam
pandangan umum umat Islam, keberadaan Malaikat secara garis besar dikelompokkan
menjadi dua. Satu kelompok terdiri dari Malaikat yang segenap hayatnya habis
untuk ibadah kepada Allâh. Kelompok inilah yang disebut dengan Malaikat
Muqorrobûn.
Kelompok kedua adalah
Malaikat yang bertugas sebagai "fungsionari" Tuhan dalam mengatur stabilitas
kehidupan alam dunia. Di antara mereka ada yang aktif di bumi dan ada yang aktif
di langit. Malaikat-Malaikat "fungsionari" Tuhan ini merupakan bawahan yang
dikepalai oleh empat pimpinan Malaikat; Jibrîl, Mîkâ'îl, Izrô'îl dan Isrôfîl.
Keempat Malaikat inilah makhluk yang paling awal dicipta Allâh, paling akhir
dimatikan dan pertama kali dibangkitkan kembali dari kematian.
Dalam surat aL-Muddatstsir
: 31 Allâh berfirman; "Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan
Dia sendiri". Dari ayat ini kiranya dapat dimengerti betapa tidak memadai logika
manusia untuk menghitung jumlah Malaikat Allâh serta mengekspos secara persis
wadhîfah kesemuanya. Kendati demikian, ayat-ayat qur'âni dan sabda nabi, kiranya
telah membantu nalar untuk sedikit banyak mengenal identitas makhluk agung ini.
Setidaknya ada sepuluh nama serta tugas masing-masing yang dapat dikenali
melalui pendekatan firman dan sabda :
1. Jibrîl
Untuk Jibrîl, dalam surat
At-Takwîr : 19-21 Allâh menyebut tujuh predikat kedudukan yang dimilikinya.
Yakni, Jibrîl sebagai utusan (rasûl) di antara para Malaikat, sebagai Malaikat
yang memiliki kedudukan mulia (al-karîm), sebagai makhluk kuat yang mampu
menandingi kekuatan syaitan yang hendak merusak aL-Qur'ân, memiliki keberadaan
derajat agung di sisi Allâh, memiliki tempat istimewa dan luhur (al-makîn),
sebagai figur yang ditaati (muthô'/pemimpin) di antara para Malaikat Muqorrobûn
dan sebagai sosok terpercaya (al-amîn) dalam tugas sebagai mediator (penyampai
wahyu) antara Allâh dan nabi/rasul-Nya.
2. Mîkâ'îl
Di samping Mîkâ'îl sebagai
salah satu dari pembesar Malaikat, ia juga memiliki tugas sebagai pengatur
rezeki seluruh makhluk yang meliputi pengaturan curah hujan dan tumbuh-tumbuhan.
Ia juga berkedudukan sebagai patih Rasûlullâh saw. dari penghuni langit. Dalam
sebuah hadits nabi bersabda; "sesungguhnya aku memiliki dua patih dari golongan
langit dan dua patih dari penghuni bumi. Dua patihku dari ahli langit itu adalah
Jibrîl dan Mîkâ'îl, sedangkan dua patihku dari ahli bumi itu adalah Abû Bakar
dan Umar". (HR. At-Turmudzy). Lantaran sebagai patih Nabi inilah ketika
peristiwa perang Uhud keduanya turut berperang di samping beliau yang dilukiskan
oleh Sa'd bin Abî Waqash sebagai dua laki-laki berpakaian putih bersih yang
berperang pilih tanding di kanan-kiri Nabi.
3. Isrôfîl
Ia termasuk dalam barisan
pembesar Malaikat yang diberi tugas meniup sangkakala kematian dan kebangkitan.
Terjadi perbedaan pendapat seputar berapa kali Isrôfîl meniup terompet tersebut.
Satu versi mengatakan dua kali, tiupan pertama mengakibatkan kematian global dan
berakhirnya kehidupan. Tiupan kedua adalah awal kebangkitan masal dari kematian
global. Versi lain mengatakan tiga kali peniupan. Pertama adalah tiupan yang
mengakibatkan keterkejutan dahsyat yang dirasakan seluruh makhluk. Kedua adalah
tiupan kematian global dan terakhir adalah tiupan kebangkitan masal. Pada tiupan
kematian global ini tidak ada kehidupan yang tersisa selain yang mendapat
pengecualian Allâh. Ahli ta'wil masih beda pandangan terkait siapa pihak yang
dikecualikan ini. Versi pertama mengatakan mereka adalah Jibrîl, Mîkâ'îl,
Isrôfîl dan Izrô'îl. Versi kedua mengatakan mereka adalah para syuhadâ dan versi
ketiga menyatakan yang dilindungi dari keterkejutan (tiupan pertama) adalah para
syuhadâ dan yang dikecualikan dari kematian (tiupan kedua) adalah Jibrîl,
Izrô'îl dan Malaikat penyangga Arsy.
4. Izrô'îl
Ia adalah pemimpin dari
para Malaikat pencabut nyawa seluruh makhluk hidup. Dalam surat aL-An'âm : 93
digambarkan bagaimana sadisnya Izrô'îl mencabut nyawa orang-orang kafir.
Sedangkan terhadap orang-orang beriman dalam An-Nahl : 32 disebutkan ia terlebih
dulu mengucapkan salam, sangat pelan-pelan dan membahagiakannya dengan surga.
Dalam sebuah hadits dikisahkan bahwa Nabi saw. melihat Malaikat maut di sisi
kepala seorang sahabat Anshâr. Beliau berkata kepada Malaikat maut; "pelan-pelan
terhadap sahabatku ini, dia seorang mukmin'. Malaikat maut menjawab; "Ya
Muhammad, aku melakukannya kepada setiap mukmin dengan lembut".
5. Roqîb dan
Atîd
Keduanya adalah Malaikat
yang ditugaskan mencatat segala amal perbuatan hamba Allâh yang mukallaf, karena
tugas inilah keduanya tidak pernah meninggalkan keberadaan hamba mukallaf. Roqîb
dan Atîd diberi kemampuan mengetahui apa yang terlintas dalam hati manusia. Oleh
karena itu Allâh berfirman kepada keduanya; "Bila hamba-Ku hendak melakukan
keburukan, janganlah kalian catat sebagai dosa sebelum ia melakukan, dan bila
melakukan maka catatlah setara dengan keburukannya itu. Bila ia mengurungkan
niatnya karena Aku, maka catatlah sebagai satu kebaikan. Apabila hamba-Ku hendak
melakukan kebaikan, maka catatlah sebagai satu kebaikan meski tidak
melakukannya, dan bila melakukannya catatlah sepuluh hingga tujuh ratus
kebaikan". (HR. aL-Bukhâry).
6. Munkar dan
Nakîr
Keduanya adalah hamba Allâh
yang ditugaskan untuk memberi pertanyaan kubur seputar apa yang diyakini semasa
hidup dan memberi siksa kubur bagi yang tidak bisa menjawab. Munkar dan Nakîr
dilukiskan oleh Nabi sebagai dua sosok yang sangat menyeramkan. Sorot kedua
matanya seperti kilat, suaranya seperti halilintar, memiliki taring, membawa
tongkat dari besi yang sekali hantam manusia nyaris menjadi abu dan Allâh telah
mencabut rasa belas kasihan dari keduanya.
7. Ridlwân
Ia dipasrahi oleh Allâh
berada di gerbang surga untuk menyambut kehadiran hamba-hamba Allâh yang beriman
memasuki surga dengan ucapan salam dan penuh penghormatan. Hal ini dijelaskan
Allâh dalam surat Az-Zumar : 73. Dalam sebuah hadits Rasûlullâh saw. Bersabda;
"Aku berada di pintu surga dan hendak membukanya, lalu penjaga berkata; "siapa?"
Aku menjawab; "Muhammad". Penjaga itu lalu berkata; "untukmu aku diutus agar
tidak membukanya kepada seorang pun sebelum engkau". (HR. Muslim).
8. Mâlik
Ia dipilih Allâh sebagai
pemimpin Malaikat Zabâniyyah. Yakni Malaikat yang bertugas sebagai penjaga
neraka. Dalam surat At-Tahrîm : 6, Ia dilukiskan sebagai sosok yang sangat kuat,
keras dan kasar serta patuh terhadap segala yang diperintah oleh
Allâh.
Demikianlah nama-nama dan
tugas-tugas Malaikat yang dapat dikenali, di luar itu masih banyak Malaikat
dengan tugas-tugas kompleks seperti Malaikat aL-A'lâ, Malaikat Muqorrobûn,
Malaikat yang ditugaskan membentuk janin dan meniupkan ruh, Malaikat yang
mengatur alam, Malaikat penjaga manusia dan lain-lain yang hanya Allâh swt. yang
mengetahui. Semuanya adalah hamba-hamba Allâh yang agung dan mulia, tidak
memiliki nafsu dan patuh terhadap segala perintah Allâh. [Fiq
Khachu Jumfunk, Ani Fah, Mbah Jenggot II].