PERTANYAAN
:
Assalamu alaikum semuanya,
bagaimana pendapat temen-temen semua tentang hukum memakai kaos kaki bagi
perempuan, baik ditinjau dari nash maupun qoul ulama muktabar ? [Qomari
Arisandi Assirri].
JAWABAN
:
Wa'alaikumsalam. Seandainya
hanya dengan cewek memakai kaos kaki auratnya bisa tertutup, maka hukum memakai
kaos kaki bisa jadi WAJIB sesuai kaedah MAA LAA YATIMMUL WAJIBU ILLA BIHI FA
HUWA WAJIBUN. Lihat kitab Asybaah wa An-Nadhooir I/410 :
و
منها : المرأة في العورة لها أحوال : حالة مع الزوج : و لا عورة بينهما و في الفرج
وجه و حالة مع الأجانب : و عورتها كل البدن حتى الوجه و الكفين في الأصح و حالة مع
المحارم و النساء : و عورتها ما بين السرة و الركبة و حالة في الصلاة :
و
عورتها كل البدن إلا الوجه و الكفين و صرح الإمام في النهاية : بأن الذي يجب ستره
منها في الخلوة هي العورة الصغرى و هو المستور من عورة الرجل
AURAT WANITA :
1. Bersama suami
:
Tiada batasan aurat baginya
saat bersama suami, semua bebas terbuka kecuali bagian FARJI (alat kelamin
wanita) yang terjadi perbedaan pendapat di antara Ulama
2. Bersama lelaki lain
:
Menurut pendapat yang
paling shahih seluruh tubuhnya hingga wajah dan kedua telapak tangannya, menurut
pendapat yang lain wajah dan telapaknya boleh terbuka
3. Bersama lelaki mahramnya
dan sesama wanita :
Auratnya diantara pusar dan
lutut
4. Di dalam sholat
:
Seluruh tubuh menjadi
auratnya kecuali wajah dan kedua telapak tangannya
5. Saat sendiri
:
Menurut Imam Romli dalam
Kitab Nihaayah al-Muhtaaj aurat wanita saat sendiri adalah 'aurat kecil' yaitu
aurat yang wajib ditutup oleh seorang lelaki (antara pusar dan lutut).
Dengan demikian bila kaos
kaki merupakan salah satu sarana untuk menutupi aurat kakainya saat di luar
rumah atau bersama laki-laki lain berarti dia telah menjalankan ajaran sesuai
tuntunannya. Wallaahu A'lamu Bis Showaab. [Hakam
Ahmed ElChudrie, Masaji Antoro].