PERTANYAAN
:
Assalamu 'alaikum wrwrkth. TATO sekarang jadi trend di kalangan anak-anak muda, tidak cuma laki-laki yang perempuan pun tidak kalah banyak. Katanya seni. Gimana nih hukumnya menurut islam itu sendiri ?? Skarena kang akeh. [Alech Najwa].
JAWABAN :
Wa'alaikumsalam, sebenarnya Tato itu ada 2 macam :
1. permanen sulit hilang, model ini tinta ada dibawah kulit cara masukkan tinta dengan jarum, yang jenis ini wudhu/junub sah karena tidak menghalangi sampainya air ke kulit.
2. non permanen tinta di luar kulit, jenis ini wudhunya tidak sah.
Dua-duanya Hukum membuatnya haram.
- Bujaiirimi alal manhaj 1/71 :
Hukum membikin TATTO satu paket dengan hukum memakai BEHEL atau PANGUR, HARAM
Diriwayatkan dari Ibn Mas'ud ra bahwasanya beliau telah berkata: Allah melaknat para wanita yang bertato dan para wanita yang minta ditato, para wanita yang menyuruh wanita lain untuk mencabuti bulu alisnya agar menjadi tipis dan tampak indah dan para wanita yang merenggangkan gigi mereka sedikit untuk kecantikan dan para wanita yang mengubah ciptaan Allah. Ada seorang wanita yang berkata kepada beliau dalam hal tersebut, kemudian beliau berkata: "Bagaimana aku tidak melaknat orang yang dilaknat oleh Rasulullah saw, sedangkan hal itu disebutkan dalam al Quran", Allah ta’ala berfirman: Apa saja yang rasul datangkan kepadamu, maka ambillah dan apa saja yang Rasul melarang kepada kamu sekalian, maka hentikanlah. Telah disepakati kesahihannya oleh Imam Bukhori dan Muslim. [ Kitab Dalilul Falikhin juz 4 hal 494 ].
- Al-Fiqh al-Islaam I/410 :
Hukum bertatto HARAM.
Menghilangkan tatto bila dilakukan saat seseorang sudah mukallaf (dewasa dan
berakal), tidak dipaksa, tahu keharamannya, tanpa kepentingan, bisa dihilangkan
maka wajib menghilangkannya, bila tidak maka tidak wajib. Wudhu, shalat dan
menjadikan imam orang yang bertatto sah
Tatto ialah tanda pada tubuh yang dihasilkan dengan cara menusukkan jarum pada tubuh hingga mengeluarkan darah kemudian meninggalkan warna membiru atau menghijau dari bekas tusukan jarum tersebut, perbuatan semacam ini dilarang berdasarkan hadits Nabi
Diriwayatkan dari Ibn Mas'ud ra bahwasanya beliau telah berkata: Allah melaknat para wanita yang bertato dan para wanita yang minta ditato, para wanita yang menyuruh wanita lain untuk mencabuti bulu alisnya agar menjadi tipis dan tampak indah dan para wanita yang merenggangkan gigi mereka sedikit untuk kecantikan dan para wanita yang mengubah ciptaan Allah. Ada seorang wanita yang berkata kepada beliau dalam hal tersebut, kemudian beliau berkata: "Bagaimana aku tidak melaknat orang yang dilaknat oleh Rasulullah saw, sedangkan hal itu disebutkan dalam al Quran", Allah ta’ala berfirman: Apa saja yang rasul datangkan kepadamu, maka ambillah dan apa saja yang Rasul melarang kepada kamu sekalian, maka hentikanlah. Telah disepakati kesahihannya oleh Imam Bukhori dan Muslim. [ Kitab Dalilul Falikhin juz 4 hal 494 ].
Dan bagi yang sudah terlanjur memakainya wajib menghilangkannya sedapat mungkin bila memang tidak menimbulkan bahaya pada dirinya dengan bahaya yang dapat diperkenankan seseorang menjalani tayammum, bila khawatir menimbulkan bahaya maka tidak wajib menghilangkannya dan ia juga tidak berdosa karenanya bila memang ia telah bertaubat.Ketentuan ini (wajib menghilangkannya) saat tattoo tersebut dilakoni dengan kerelaannya (tidak dipaksa) waktu ia sudah baligh/dewasa, bila terdapat sebelum dewasa atau dipaksa saat membuatnya maka tidak wajib dihilangkan.Shalat dan menjadikan imam orang bertatto dihukumi sah, dan tinak menjadi najis akibat semacam tangan disentuhkan pada anggauta tubuh yang terdapat tattonya. (IQNAA' I/139).
Tatto ialah tanda pada tubuh yang dihasilkan dengan cara menusukkan jarum pada tubuh hingga mengeluarkan darah kemudian meninggalkan warna membiru atau menghijau dari bekas tusukan jarum tersebut.Hukum menghilangkan tatto bila dilakukan saat seseorang sudah mukallaf (dewasa dan berakal), tidak dipaksa, tahu keharamannya, tanpa kepentingan, bisa dihilangkan maka wajib menghilangkannya, bila tidak maka tidak wajib.Maka bila dilakukan saat ia masih kecil, dipaksa, tidak tahu keharamannya, karena ada keperluan, khawatir timbul bahaya yang hingga diperbolehkan baginya tayaammum maka tidak wajib menghilangkannya dan sahlah shalat serta menjadikan imam dia.Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa orang yang menjalaninya setelah ia mukallaf atas dasar kerelaan, tidak menimbulkan bahaya saat menghilangkannya dengan bahaya yang memperkenankan menjalani tayammum maka terhalanglah hilangnya hadats dari tempat dari anggauta tubuh yang ditatto karena kenajisannya, bila tidak dalam ketentuan diatas (mukallaf atas dasar kerelaan, tidak menimbulkan bahaya saat menghilangkannya dengan bahaya yang memperkenankan menjalani tayammum) maka dianggap udzur keberadaannya.Keberadaan tattoo yang tidak dianggap udzur bila bertemu dengan air sedikit atau barang cair lainnya atau sesuatu yang basah dapat menjadikan kenajisannya. [ Bujairomi alaa al-Khothiib IV/55 ].
Adapun wudhu dan mandinya tetap sah, sebagaimana dalam kitab Qurratul 'Ain bifatawaa Ismail Zain halaman 49 berikut :
Terjemah fatwa Syeikh Isma'il Zain : Bagiamana pendapat anda tentang orang yang mencocok pada anggota wudhunya atau disemua badannya dengan jarum misalnya, kemudian dia meletakkan tinta ditempat yang dicocok tersebut dengan tujuan mewarnai atau melukis. Ketika merapat (tumbuh daging diatasnya) setelah itu, apakah sah wudhunya, begitu juga mandinya atau tidak ?
Benar, sah wudhu dan mandinya, namun dia berdosa dengan perbuatan itu, dia wajib bertaubat, dan wajib menghilangkannya jika memang tidak mendatangkan bahaya, karena itu termasuk WASYM, yang membuatnya tidak boleh, akan tetapi wudhu dan mandi dengan keduanya sah karena darurat, karena itu didalam kulit yang telah merapat (tumbuh daging di atasnya), maka tidak menghalng-halangi sahnya wudhu dan mandi karena itu didalam kulit. Shalat dengannya sah karena darurat. Wallaahu a'lamu Bis Showaab. [Raden Mas LeyehLeyeh, Masaji Antoro, Mbah Jenggot, Mbah Jenggot Putih ].
Assalamu 'alaikum wrwrkth. TATO sekarang jadi trend di kalangan anak-anak muda, tidak cuma laki-laki yang perempuan pun tidak kalah banyak. Katanya seni. Gimana nih hukumnya menurut islam itu sendiri ?? Skarena kang akeh. [Alech Najwa].
JAWABAN :
Wa'alaikumsalam, sebenarnya Tato itu ada 2 macam :
1. permanen sulit hilang, model ini tinta ada dibawah kulit cara masukkan tinta dengan jarum, yang jenis ini wudhu/junub sah karena tidak menghalangi sampainya air ke kulit.
2. non permanen tinta di luar kulit, jenis ini wudhunya tidak sah.
Dua-duanya Hukum membuatnya haram.
- Bujaiirimi alal manhaj 1/71 :
فرع
لو دخلت شوكة في اسبعه مثلا وصار رأسها ظاهرا غير مستور فإن كانت بحيث لو قلعت بقى
موضعها مجوفا وجب قلعها ولا يصح غسل اليدين او الرجلين مع بقائها وإن كانت لو قلعت
لا يبقى موضعها مجوفا بل يلتحم وينطبق لم يجب قلعها وصح غسل اليدين
Hukum membikin TATTO satu paket dengan hukum memakai BEHEL atau PANGUR, HARAM
وَعَنْ
اَبِيْ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ اَنَّهُ قَالَ: لَعنَ اللّهُ الْوَاشِمَاتِ
وَالْمُسْتَوْشِِِمَاتِ وَالمُتَنَمِّصَاتِ وَالمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ
المُتَغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللهِ, فَقَالَتْ لَهُ إِمْرَاءَةٌ فِى ذَلِكَ، فَقَالَ:
وَمَا لِى لأَلْعَنُ مَنْ لَعَنَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَهُوَ فِى كِتَابِ اللهِ، قَال اللهٌ تَعَالَى: وَمَا آتَاكُمْ الرَسُولُ فَخُذُوه
وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فانْتَهُوا. مُتَّفَقْ عَلَيْهِ
Diriwayatkan dari Ibn Mas'ud ra bahwasanya beliau telah berkata: Allah melaknat para wanita yang bertato dan para wanita yang minta ditato, para wanita yang menyuruh wanita lain untuk mencabuti bulu alisnya agar menjadi tipis dan tampak indah dan para wanita yang merenggangkan gigi mereka sedikit untuk kecantikan dan para wanita yang mengubah ciptaan Allah. Ada seorang wanita yang berkata kepada beliau dalam hal tersebut, kemudian beliau berkata: "Bagaimana aku tidak melaknat orang yang dilaknat oleh Rasulullah saw, sedangkan hal itu disebutkan dalam al Quran", Allah ta’ala berfirman: Apa saja yang rasul datangkan kepadamu, maka ambillah dan apa saja yang Rasul melarang kepada kamu sekalian, maka hentikanlah. Telah disepakati kesahihannya oleh Imam Bukhori dan Muslim. [ Kitab Dalilul Falikhin juz 4 hal 494 ].
- Al-Fiqh al-Islaam I/410 :
ويحرم
نمص (وهو نتف الشعر من الوجه)، ووَشْر (أي برد الأسنان لتحدد وتفلج وتحسن)، ووشْم
(وهو غرز الجلد بإبرة حتى يخرج الدم ثم حشوه كحلاً أو نيلة ليخضر أو يزرق بسبب الدم
الحاصل بغرز الإبرة)، ووصل شعر بشعر، لقوله صلّى الله عليه وسلم : «لعن الله
الواشمات والمستوشمات، والنامصات والمتنمصات، والمتفلجات للحسن، المغيرات خلق الله»
(3) أي الفاعلة، والمفعول بها ذلك بأمرها، واللعنة على الشيء تدل على تحريمه؛ لأن
فاعل المباح لا تجوز لعنته.
__________
(3)
رواه الجماعة عن ابن مسعود، ورواه الجماعة أيضاً عن ابن عمر: «لعن الله الواصلة
والمستوصلة،والواشمة والمستوشمة» وهم صحيحان (نيل الأوطار: 190/6) والواصلة: هي
التي تصل شعر امرأة بشعر امرأة أخرى، لتكثر به شعر المرأة. والمستوصلة: هي التي
تطلب أن يفعل بها ذلك، ويقال لها: موصولة. والوشم حرام على الفاعل والمفعول به.
والمتنمصات: جمع متنمصة: وهي التي تطلب نتف الشعر من وجهها، والنامصة: المزيلة
شعرها من نفسها أو من غيرها، والمتفلجات جمع متفلجة وهي التي تبرد ما بين أسنانها
والثنايا والرباعيات. قال الطبري: لا يجوز للمرأة تغيير شيء من خلقتها التي خلقها
الله عليها بزيادة أو نقص، التماس حسن، لا للزوج ولا لغيره، .كمن تكون مقرونة
الحاجبين، فتزيل ما بينهما توهم البلج وعكسه (تحفة الأحوذي بشرح الترمذي:
67/1).
- Al-Mausuu’ah al-Fiqhiyyah
XI/273 :
-
وَمِنْ أَنْوَاعِ الْجِرَاحَةِ أَيْضًا مِنْ أَجْل التَّزَيُّنِ : مَا اعْتَادَهُ
بَعْضُ النَّاسِ مِنَ الْوَشْمِ وَالْوَشْرِ الْوَارِدَيْنِ فِي حَدِيثِ ابْنِ
مَسْعُودٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَال : قَال رَسُول اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لَعَنَ اللَّهُ الْوَاشِمَاتِ وَالْمُسْتَوْشِمَاتِ ، (2)
وَالنَّامِصَاتِ وَالْمُتَنَمِّصَاتِ ، وَالْمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ
الْمُغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللَّهِ ، (1) وَفِي رِوَايَةٍ : نَهَى عَنِ الْوَاشِرَةِ
(2) .
قَال
الْقُرْطُبِيُّ : هَذِهِ الأُْمُورُ مُحَرَّمَةٌ ، نَصَّتِ الأَْحَادِيثُ عَلَى
لَعْنِ فَاعِلِهَا ؛ وَلأَِنَّهَا مِنْ بَابِ التَّدْلِيسِ ، وَقِيل : مِنْ بَابِ
تَغْيِيرِ خَلْقِ اللَّهِ تَعَالَى . (3)
__________
(2)
الوشم : أن يغرز في العضو إبرة أو نحوها حتى يسيل الدم ثم يحشي بنورة أو غيرها
فيخضر . والواشمات جمع واشمة وهي : التي تشم ، والمستوشمات جمع مستوشمة وهي التي
تطلب الوشم .
(1)
حديث : " لعن الله الواشمات والمستوشمات . . . " أخرجه مسلم ( 3 / 1678 - ط الحلبي
) من حديث عبد الله بن مسعود رضي الله عنه ، وفي رواية : نهى عن الواشرة . أخرجه
أحمد في مسنده وصححه أحمد شاكر . ( المسند 6 / 22 - ط المعارف ) .
(2)
والوشر : أن تحد الأسنان بمبرد ليتباعد بعضها عن بعض قليلا تحسينا لها .
(3)
تفسير القرطبي 5 / 392 ، 393 ، وفتح الباري 10 / 372 .
- I’aanah at-Thoolibiin
I/107 :
(
تتمة ) تجب إزالة الوشم وهو غرز الجلد بالإبرة إلى أن يدمى ثم يذر عليه نحو نيلة
فيخضر لحمله نجاسة هذا إن لم يخف محذورا من محذورات التيمم السابقة في بابه أما إذا
خاف فلا تلزمه الإزالة مطلقا
وقال
البجيرمي إن فعله حال عدم التكليف كحالة الصغر والجنون لا يجب عليه إزالته مطلقا
وإن فعله حال التكليف فإن كان لحاجة لم تجب الإزالة مطلقا وإلا فإن خاف من إزالته
محذور تيمم لم تجب وإلا وجبت ومتى وجبت عليه إزالته لا يعفى عنه ولا تصح صلاته معه
ثم
قال وأما حكم كي الحمصة فحاصله أنه إن قام غيرها مقامها في مداواة الجرح لم يعف
عنها ولا تصح الصلاة مع حملها وإن لم يقم غيرها مقامها صحت الصلاة ولا يضر انتفاخها
وعظمها في المحل ما دامت الحاجة قائمة وبعد انتهاء الحاجة يجب نزعها
فإن
ترك ذلك من غير عذر ضر ولا تصح صلاته اه
الكتاب
: الإقناع في حل ألفاظ أبى شجاع 1/ 139القول في حكم الوشم فروع: الوشم وهو غرز
الجلد بالابرة حتى يخرج الدم ثم يذر عليه نحو نيلة ليزرق أو يخضر بسبب الدم الحاصل
بغرز الجلد بالابرة حرام للنهي عنه، فتجب إزالته إن لم يخف ضررا يبيح التيمم، فإن
خاف لم تجب إزالته ولا إثم عليه بعد التوبة، وهذا إذا فعله برضاه بعد بلوغه وإلا
فلا تلزمه إزالته، وتصح صلاته وإمامته ولا ينجس ما وضع فيه يده مثلا إذا كان عليها
وشم.
Tatto ialah tanda pada tubuh yang dihasilkan dengan cara menusukkan jarum pada tubuh hingga mengeluarkan darah kemudian meninggalkan warna membiru atau menghijau dari bekas tusukan jarum tersebut, perbuatan semacam ini dilarang berdasarkan hadits Nabi
وَعَنْ
اَبِيْ مَسْعُوْدٍ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ اَنَّهُ قَالَ: لَعنَ اللّهُ الْوَاشِمَاتِ
وَالْمُسْتَوْشِِِمَاتِ وَالمُتَنَمِّصَاتِ وَالمُتَفَلِّجَاتِ لِلْحُسْنِ
المُتَغَيِّرَاتِ خَلْقَ اللهِ, فَقَالَتْ لَهُ إِمْرَاءَةٌ فِى ذَلِكَ، فَقَالَ:
وَمَا لِى لأَلْعَنُ مَنْ لَعَنَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَهُوَ فِى كِتَابِ اللهِ، قَال اللهٌ تَعَالَى: وَمَا آتَاكُمْ الرَسُولُ فَخُذُوه
وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فانْتَهُوا. مُتَّفَقْ عَلَيْهِ
Diriwayatkan dari Ibn Mas'ud ra bahwasanya beliau telah berkata: Allah melaknat para wanita yang bertato dan para wanita yang minta ditato, para wanita yang menyuruh wanita lain untuk mencabuti bulu alisnya agar menjadi tipis dan tampak indah dan para wanita yang merenggangkan gigi mereka sedikit untuk kecantikan dan para wanita yang mengubah ciptaan Allah. Ada seorang wanita yang berkata kepada beliau dalam hal tersebut, kemudian beliau berkata: "Bagaimana aku tidak melaknat orang yang dilaknat oleh Rasulullah saw, sedangkan hal itu disebutkan dalam al Quran", Allah ta’ala berfirman: Apa saja yang rasul datangkan kepadamu, maka ambillah dan apa saja yang Rasul melarang kepada kamu sekalian, maka hentikanlah. Telah disepakati kesahihannya oleh Imam Bukhori dan Muslim. [ Kitab Dalilul Falikhin juz 4 hal 494 ].
Dan bagi yang sudah terlanjur memakainya wajib menghilangkannya sedapat mungkin bila memang tidak menimbulkan bahaya pada dirinya dengan bahaya yang dapat diperkenankan seseorang menjalani tayammum, bila khawatir menimbulkan bahaya maka tidak wajib menghilangkannya dan ia juga tidak berdosa karenanya bila memang ia telah bertaubat.Ketentuan ini (wajib menghilangkannya) saat tattoo tersebut dilakoni dengan kerelaannya (tidak dipaksa) waktu ia sudah baligh/dewasa, bila terdapat sebelum dewasa atau dipaksa saat membuatnya maka tidak wajib dihilangkan.Shalat dan menjadikan imam orang bertatto dihukumi sah, dan tinak menjadi najis akibat semacam tangan disentuhkan pada anggauta tubuh yang terdapat tattonya. (IQNAA' I/139).
والنقاء
عما منع وصول ماء جسما….وليس منه طبوع عسر زواله كوشم فيعفي عنه
Di antara syarat-syarat
wudhu adalah bersih dari segala hal yang dapat mencegah sampainya air pada
tubuh, dan tidak tergolong mencegah sampainya air tera yang sulit dihilangkan
seperti tattoo maka hukumnya dima’fu (dimaafkan). [ Inaarah ad-Dujaa hal. 60
].
الكتاب
: حاشية البجيرمي على الخطيب 4 / 55( الْوَشْمُ ) وَهُوَ غَرْزُ الْإِبْرَةِ فِي
الْجِلْدِ حَتَّى يَخْرُجَ الدَّمُ ثُمَّ يَذُرَّ عَلَيْهِ نَحْوَ نِيلَةٍ
لِيَخْضَرَّ أَوْ يَزْرَقَّ ا هـ ا ج .قَوْلُهُ : ( فَفِيهِ التَّفْصِيلُ
الْمَذْكُورُ ) وَهُوَ أَنَّهُ إذَا فَعَلَهُ مُكَلَّفٌ مُخْتَارٌ عَالِمٌ
بِالتَّحْرِيمِ بِلَا حَاجَةٍ وَقَدْرَ عَلَى إزَالَتِهِ لَزِمَتْهُ ، وَإِلَّا
فَلَا .فَإِذَا فُعِلَ بِهِ فِي صِغَرِهِ أَوْ فَعَلَهُ مُكْرَهًا أَوْ جَاهِلًا
بِالتَّحْرِيمِ أَوْ لِحَاجَةٍ وَخَافَ مِنْ إزَالَتِهِ مَحْذُورَ تَيَمُّمٍ فَلَا
تَلْزَمُهُ إزَالَتُهُ وَصَحَّتْ صَلَاتُهُ وَإِمَامَتُهُ ، وَعُلِمَ مِنْ ذَلِكَ
أَنَّ مَنْ فَعَلَ الْوَشْمَ بِرِضَاهُ فِي حَالِ تَكْلِيفِهِ ، وَلَمْ يَخَفْ مِنْ
إزَالَتِهِ مَحْذُورَ تَيَمُّمٍ مَنَعَ ارْتِفَاعَ الْحَدَثِ عَنْ مَحَلِّهِ
لِتَنَجُّسِهِ وَإِلَّا عُذِرَ فِي بَقَائِهِ مُطْلَقًا وَحَيْثُ لَمْ يُعْذَرْ
فِيهِ وَلَاقَى مَاءً قَلِيلًا أَوْ مَائِعًا أَوْ رَطْبَا نَجَّسَهُ ، كَذَا
أَفْتَى بِهِ الْوَالِدُ شَرْحُ م ر .
Tatto ialah tanda pada tubuh yang dihasilkan dengan cara menusukkan jarum pada tubuh hingga mengeluarkan darah kemudian meninggalkan warna membiru atau menghijau dari bekas tusukan jarum tersebut.Hukum menghilangkan tatto bila dilakukan saat seseorang sudah mukallaf (dewasa dan berakal), tidak dipaksa, tahu keharamannya, tanpa kepentingan, bisa dihilangkan maka wajib menghilangkannya, bila tidak maka tidak wajib.Maka bila dilakukan saat ia masih kecil, dipaksa, tidak tahu keharamannya, karena ada keperluan, khawatir timbul bahaya yang hingga diperbolehkan baginya tayaammum maka tidak wajib menghilangkannya dan sahlah shalat serta menjadikan imam dia.Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa orang yang menjalaninya setelah ia mukallaf atas dasar kerelaan, tidak menimbulkan bahaya saat menghilangkannya dengan bahaya yang memperkenankan menjalani tayammum maka terhalanglah hilangnya hadats dari tempat dari anggauta tubuh yang ditatto karena kenajisannya, bila tidak dalam ketentuan diatas (mukallaf atas dasar kerelaan, tidak menimbulkan bahaya saat menghilangkannya dengan bahaya yang memperkenankan menjalani tayammum) maka dianggap udzur keberadaannya.Keberadaan tattoo yang tidak dianggap udzur bila bertemu dengan air sedikit atau barang cair lainnya atau sesuatu yang basah dapat menjadikan kenajisannya. [ Bujairomi alaa al-Khothiib IV/55 ].
Adapun wudhu dan mandinya tetap sah, sebagaimana dalam kitab Qurratul 'Ain bifatawaa Ismail Zain halaman 49 berikut :
سؤال
. ماقولكم فيمن غرز فى أعضاء وضوءه او فى سائر بدنه بالإبرة مثلا ووضع محله نحو حبر
للتلوين والتصوير فإذا التحم بعد ذلك فهل يصح وضوؤه وكذلك غسله اولا ؟ الجواب : نعم
يصح وضوؤه وغسله مع كونه إثما بذلك الفعل يجب عليه التوبة وإزالته ان لم يؤد الى
ضرر لأنه نوع من الوشم ففعله غير جائز ولكن الوضوء والغسل معه صحيحان للضرورة لأنه
داخل الجلد ملتحم عليه فلا يمنع صحة الوضوء والغسل لكونه داخل البشرة والصلاة معه
صحيحة للضرورة.
Terjemah fatwa Syeikh Isma'il Zain : Bagiamana pendapat anda tentang orang yang mencocok pada anggota wudhunya atau disemua badannya dengan jarum misalnya, kemudian dia meletakkan tinta ditempat yang dicocok tersebut dengan tujuan mewarnai atau melukis. Ketika merapat (tumbuh daging diatasnya) setelah itu, apakah sah wudhunya, begitu juga mandinya atau tidak ?
Benar, sah wudhu dan mandinya, namun dia berdosa dengan perbuatan itu, dia wajib bertaubat, dan wajib menghilangkannya jika memang tidak mendatangkan bahaya, karena itu termasuk WASYM, yang membuatnya tidak boleh, akan tetapi wudhu dan mandi dengan keduanya sah karena darurat, karena itu didalam kulit yang telah merapat (tumbuh daging di atasnya), maka tidak menghalng-halangi sahnya wudhu dan mandi karena itu didalam kulit. Shalat dengannya sah karena darurat. Wallaahu a'lamu Bis Showaab. [Raden Mas LeyehLeyeh, Masaji Antoro, Mbah Jenggot, Mbah Jenggot Putih ].
Link
Asal :
www.fb.com/groups/piss.ktb/429131817109632/