PERTANYAAN
:
AssaLaamu
'alaikum, maaun
qolilun thoohirun muthohhirun bijaryil maa'i in kaana musta'malaan ashohha fil
wudh'i bi jaryil maa'i, mohon pengertiannya ?
[Imam
Budi Sanjaya].
JAWABAN
:
Wa'alaikumussalaam. Air
sedikit bisa menjadi air yang suci mensucikan bila ditambah denga air lagi
(hinga menjadi 2 kulah. Red), meski dengan air musta'mal, dan bila digunakan
untuk berwudhu bisa menjadi sah. Lihat kitab Fath al-Mu'in :
والماء
القليل إذا تنجس يطهر ببلوغه قلتين ولو بماء متنجس حيث لا تغير به
(
قوله والماء القليل إذا تنجس ) أي بوقوع نجاسة فيه وقوله يطهر ببلوغه قلتين أي
بانضمام ماء إليه لا بانضمام مائع فلا يطهر ولو استهلك فيه وقوله ولو بماء متنجس أي
ولو كان بلوغه ما ذكر بانضمام ماء متنجس إليه أي أو بماء مستعمل أو متغير أو بثلج
أو برد أذيب
WAL MAA-U ALQALIILU IDZAA
TANAJJASA YATHHURU BI BULUUGHIHII QULLATAINI WALAU BI MAA-IN MUTANAJJISIN HAITSU
LAA TAGHAYYARA BIHII
Air sedikit bila menjadi
najis bisa suci kembali dengan menjadikan ia dua qullah meskipun memakai air
yang terkena najis asalkan tidak menjadikannya berubah.
(Keterangan Air sedikit
bila menjadi najis) artinya menjadi najis sebab kejatuhan najis.
(Keterangan bisa suci
kembali dengan menjadikan ia dua qullah) artinya dengan menambahkan air lain
padanya tidak dengan menambahkan barang cair lainnya meskipun bisa melebur
dengan air.
(Keterangan meskipun
memakai air yang terkena najis) artinya meskipun penambahan untuk menjadikannya
dua qullah tersebut memakai air lain yang terkena najis, atau menggunakan air
musta’mal, atau air yang berubah, atau es atau embun yang telah meleleh. [
I’anah at-Thoolibiin I/34 ]. (Hakam
Trunojoyo ElChudrie, Masaji Antoro).