PERTANYAAN
:
Assalamu 'alaikum. ada
seorang ustadz menerangkan bahwa "bagi pekerja berat yang tidak kuat puasa
silahkan batalkan puasanya", sedangkan si ustad tau kalau warga yang diberi
penjelasan itu sulit untuk mengqodhoinya karena pekerjaannya terus menerus dan
islamnya dangkal... Apa pendapat anda ? Monggo. [Muhammad
Toyyib].
JAWABAN
:
Wa'alaikum salam. Bagi
pekerja berat (seperti pengetam, kuli bangunan, tukang becak, nelayan, pembajak
tanah dll.) tidak diperbolehkan berbuka puasa (mokel-java-pen) kecuali bila
memenuhi 6 persyaratan :
1.Pekerjaannya tidak bisa
diundur hingga bulan syawal.
2.Ada halangan untuk
dikerjakan di malam hari.
3.Terjadi masyaqqat
(kesulitan) menurut kebiasaan manusia bila menjalani puasa hingga dalam batasan
masyaqqat yang memperkenankan baginya tayammum atau menjalani shalat dengan
duduk.
4.Di malam hari tetap niat,
di pagi hari tetap puasa baru setelah benar-benar tidak kuat boleh
berbuka.
5.Saat berbuka diniati
mencari keringanan hukuman.
6.Tidak boleh menyalahgunakan
keringanan dalam arti pekerjaannya dijadikan tujuan atau membebani diri diluar
batas kemampuan agar dapat keringanan berbuka puasa.
Bila syarat-syarat di atas
tidak terpenuhi maka berdosa baginya berbuka puasa meskipun diganti dihari-hari
selain ramadhan berdasarkan hadits “Barangsiapa berbuka puasa tanpa adanya udzur
tidak mencukupi baginya meskipun diganti dengan puasa sepanjang tahun”.
[Masaji
Antoro ].
- Buhyah alMustarsyidiin
Hal. 234 :
مسألة)
: لا يجوز الفطر لنحو الحصاد وجذاذ النخل والحراث إلا إن اجتمعت فيه الشروط.
وحاصلها كما يعلم من كلامهم ستة : أن لا يمكن تأخير العمل إلى شوّال ، وأن يتعذر
العمل ليلاً ، أو لم يغنه ذلك فيؤدي إلى تلفه أو نقصه نقصاً لا يتغابن به ، وأن يشق
عليه الصوم مشقة لا تحتمل عادة بأن تبيح التيمم أو الجلوس في الفرض خلافاً لابن حجر
، وأن ينوي ليلاً ويصحب صائماً فلا يفطر إلا عند وجود العذر ، وأن ينوي الترخص
بالفطر ليمتاز الفطر المباح عن غيره ، كمريض أراد الفطر للمرض فلا بد أن ينوي بفطره
الرخصة أيضاً ، وأن لا يقصد ذلك العمل وتكليف نفسه لمحض الترخص بالفطر وإلا امتنع ،
كمسافر قصد بسفره مجرد الرخصة ، فحيث وجدت هذه الشروط أبيح الفطر ، سواء كان لنفسه
أو لغيره وإن لم يتعين ووجد غيره ، وإن فقد شرط أثم إثماً عظيماً ووجب نهيه وتعزيره
لما ورد أن : "من أفطر يوماً من رمضان بغير عذر لم يغنه عنه صوم الدهر".