PERTANYAAN
:
Apa ada ukuran waktu dalam
membaca doa (dzikir) sholat ? Semisal membaca doa (dzikir) dalam sujud hingga
100 x karena terlalu lama apa ada pengaruh pada sholatnya? Maksudnya Pengaruh
terhadap ketentuan apakah batal, makruh, sunnat ataukah yang lain ?
[Smel
Mel].
JAWABAN
:
MEMBACA DOA / DZIKIR DALAM
SUJUD HINGGA 100 KALI. Membaca doa (dzikir) saat sujud boleh dan dapat kesunahan
meskipun sekedar membaca SUBHAANALLAAH satu kali, sempurnanya membaca SUBHAANA
ROBBI AL’AZHIIMI WA BIHAMDIH 3 kali, paling sempurnanya sebelas kali. Namun bagi
orang yang sholat sendirian dan Imam sholat untuk jama'ah tertentu yang rela
bila bacaannya dipanjangkan, boleh menambahnya hingga dalam hitungan yang ia
kehendaki.
(
ويقول سبحان ربي العظيم وبحمده ) ويحصل أصل السنة بمرة ولو بنحو سبحان الله ( و )
قوله ذلك ( ثلاثا ) فخمسا فسبعا فتسعا فإحدى عشرة ( أفضل ) للاتباع ويزيد المنفرد (
إن شاء ) ( و ) كذا ( إمام ) جمع محصورين رضوا بالتطويل
(Dan ucapkan SUBHAANA ROBBI
AL’AZHIIMI WA BIHAMDIH) untuk mendapatkan kesunahan bisa dihasilkan dengan
mengucapkannya sekali meskipun sekedar membaca SUBHAANALLAAH. (dan
mengucapkannya tiga kali) kemudian lima kali, tujuh kali, sembilan kali kemudian
sebelas kali lebih afdhal karena itba’ pada Nabi. Bagi orang yang sholat sendiri
dan Imam untuk jamaah tertentu yang rela dipanjangkan bacaan-bacaan sholatnya
boleh menambah hitungannya bila menghendaki. [ Minhaj al-Qawiim I/201
]
وعبارة
التحقيق أقله سبحانه الله أو سبحان ربي وأدنى الكمال سبحان ربي العظيم وبحمده ثلاثا
ثم للكمال درجات فبعد الثلاث خمس ثم سبع ثم تسع ثم إحدى عشرة وهو الأكمل كما في
التحقيق وغيره واختار السبكي أنه لا يتقيد بعدد بل يزيد في ذلك ما شاء
Redaksi dalam kitab
‘at-Tahqiiq’ paling sedikitnya adalah SUBHAANALLAAH atau SUBHAANA ROBBII paling rendahnya
kesempurnaan SUBHAANA ROBBI AL’AZHIIMI
WA BIHAMDIH 3
kali kemudian untuk lebih menggampai derajat kesempurnaan setelah 3 kali adalah
5 kali, 7 kali, 9 kali kemudian 9 kali ini hitungan yang paling sempurna seperti
keterangan dalam kitab ‘at-Tahqiiq’ dan lainnya. Imam as-Subky memilih tidak ada
batasan dalam hitungannya, baginya boleh menambahkan hitungannya bila
menghendaki. [ Mughni al-Muhtaaj I/165 ].
Menurut imam ASSUBKY dalam kitab BUSYRO AL KARIM ada pernyataan yang sama
dengan kitab MUGHNI AL
MUHTAJ.
Wallohu a'lam.
[Masaji
Antoro, Ghufron Bkl].