Rasulullah shallallah u alaihi wasallam bersabda “Sungguh aku (Rasululla h) tahu bahwa ajalku telah dekat. Sesungguhn ya kamu adalah orang yang paling pertama menyusulku dari kalangan ahlul baitku. Sebaik-bai k pendahulum u adalah aku.‘ Fatimah berkata; ‘Mendengar bisikan itu, maka saya pun menangis. Kemudian ketika Rasulullah shallallah u ‘alaihi wasallam berbisik lagi kepada saya: ‘Hai Fatimah, maukah kamu menjadi pemimpin para istri orang-oran g mukmin atau sebaik-bai knya wanita umat ini? Lalu saya pun tertawa karena hal itu” (HR Muslim 4488)
Hadits ini sama sekali bukan menceritak an tentang “manhaj Salaf”. Hadits ini menceritak an bahwa pemimpin pendahulu Fatimah Radhiallah u Anha adalah Rasulullah yang merupakan sebaik-bai k pemimpin sedangkan pemimpin yang menyusul dari kalangan ahlul bait untuk para istri orang-oran g mukmin adalah Fatimah Radhiallah u Anha. Kata salaf dalam hadits ini adalah semata-mat a artinya pendahulu bukan menerangka n adanya istilah “manhaj salaf” ataupun “mazhab salaf”.
Para Imam Mazhab yang empat yang merupakan pemimpin ijtihad kaum muslim (Imam Mujtahid Mutlak) yang bertalaqqi (mengaji) langsung dengan Salaf yang Sholeh tidak pernah menyampaik an adanya manhaj salaf atau mazhab salaf.
Istilah manhaj salaf atau mazhab salaf adalah perkara baru (bid'ah) yang dapat menyesatka n kaum muslim.
Istilah manhaj salaf atau mazhab salaf adalah bagian dari hasutan atau ghazwul fikri (perang pemahaman) dari kaum Zionis Yahudi dalam rangka gerakan anti mazhab
Salah satu contoh penghasutn ya
adalah perwira Yahudi Inggris bernama Edward Terrence Lawrence yang
dikenal oleh ulama jazirah Arab sebagai Laurens Of Arabian. Laurens
menyelidik i dimana letak kekuatan umat Islam dan berkesimpu lan bahwa kekuatan umat Islam terletak kepada ketaatan dengan mazhab (bermazhab ) dan istiqomah mengikuti tharikat-t harikat tasawuf.
Laurens mengupah ulama-ulam a yang anti tharikat dan anti mazhab untuk menulis buku buku yang menyerang tharikat dan mazhab. Buku tersebut diterjemah kan ke dalam berbagai bahasa dan dibiayai oleh pihak orientalis .
Cara ulama-ulam a yang anti tasawuf dan anti mazhab menghasut adalah memotong-m otong firman Allah, hadits Rasulullah , perkataan Salafush Sholeh maupun perkataan ulama-ulam a terdahulu seperti perkataan Imam Mazhab yang empat.
Dalam tulisan pada http:// mutiarazuhu d.wordpres s.com/ 2012/02/02/ potongan-pe rkataan-ul ama/ telah diuraikan bagaimana mereka terhasut oleh potongan perkataan ulama.
Dalam tulisan pada http:// mutiarazuhu d.wordpres s.com/ 2012/02/03/ terhasut-pe ngalihan-m akna/ telah diuraikan bagaimana mereka terhasut oleh pengalihan makna perkataan ulama.
Dalam tulisan pada http:// mutiarazuhu d.wordpres s.com/ 2012/02/05/ menyalah-ma knakan-had its/ telah diuraikan bagaimana mereka terhasut oleh penyalah makna dari hadits.
Dalam tulisan pada http:// mutiarazuhu d.wordpres s.com/ 2012/02/08/ terhasut-pe mbatasan-m akna/ telah diuraikan bagaimana mereka terhasut oleh pembatasan makna firman Allah ta’ala
Imam an-Nawawi di dalam kitab al-Majmu’ Syarh al-Muhazza b pada bab Adab Berfatwa, Mufti dan Orang Yang Bertanya Fatwa. berpendapa t
: “Tidak boleh bagi si awam untuk bermazhab kepada salah seorang dari
para sahabat r.a atau bermazhab kepada generasi awal, walaupun mereka
lebih alim dan lebih tinggi derajatnya dibanding dengan ulama’ sesudah mereka. Kerena mereka tidak meluangkan waktu sepenuhnya untuk merumuskan prinsip-pr insip asas dan furu’nya. Maka tidak ada seorang pun dari generasi sahabat yang memiliki mazhab yang telah dianalisis , Tapi para ulama’ yang datang sesudah merekalah yang melakukan usaha merumuskan hukum-huku m serta menerangka n prinsip-pr insip asas dan furu’, seperti Imam Malik dan Imam Abu Hanifah dan lain-lain. ”
“Bahkan Imam Syafi’ie adalah imam berikutnya yang telah menganalis is mazhab-maz hab pendahulun ya seperti mereka melihat mazhab-maz hab para ulama’ sebelumnya . Beliau menguji, mengkritik dan memilih mana yang paling rajih (kuat), dan beliau mendapat hasil dari usaha ulama’ sebelumnya dan telah meluangkan waktu untuk memilih dan mentarjih serta menyempurn akannya.
Dan dengan alasan inilah beliau mendapat kedudukan yang lebih kuat dan
rajih, bahkan tidak ada sesudah beliau, ulama yang mencapai kedudukan
ini. Maka dengan alasan ini pula, mazhab beliau adalah mazhab yang
paling utama untuk diikuti dan bertaqlid dengannya” .
Ulama besar Syria, Dr. Said Ramadhan Al-Buthi dengan adanya gerakan paham anti mazhab menuliskan buku berjudul “Al-Laa Mazhabiyah , Akhtharu Bid’atin Tuhaddidu As-Syariah Al-Islamiy ah”. Kalau kita terjemahka n secara bebas, kira-kira makna judul itu adalah : “Paham Anti Mazhab, Bid’ah Paling Gawat Yang Menghancur kan Syariat Islam”. Sekilas ulasan buku tersebut dalam tulisan pada http:// mutiarazuhu d.wordpres s.com/ 2012/02/13/ 2011/01/18/ paham-anti- mazhab/
Wassalam
Zon di Jonggol, Kab Bogor 16830