PERTANYAAN
:
Ustadz wa ustadzah mau
tanya. Sucikah pakaian yang dicuci di mesin cuci ? Terimakasih banyak
Sebelumnya. [Kiki
Zaila].
JAWABAN
:
Syarat air sedikit bisa
mensucikan najis bila airnya yang mendatangi najis (menurut pendapat yang paling
shahih), dalam praktek mencuci pakaian di mesin cuci bila air yang terdapat pada
mesin cuci tersebut kurang dua Qullah berarti TIDAK CUKUP karena najisnya
mendatangi air kecuali bila keadaan pakaian sebelum di masukkan ke mesin cuci
tersebut sudah dalam keadaan suci.
Namun menurut pendapat lain
(Imam Suraij) asal dalam mencelupkan najis pada air sedikit tersebut ada tujuan
menghilangkan najis, meskipun airnya sedikit tetap suci.
(
ويشترط ورود الماء ) على المحل إن كان قليلا في الأصح لئلا يتنجس الماء لو عكس لما
علم مما سلف أنه ينجس بمجرد وقوع النجاسة فيه والثاني وهو قول ابن سريج لا يشترط
لأنه إذا قصد بالغمس في الماء القليل إزالة النجاسة طهر كما لو كان الماء واردا
بخلاف ما إذا ألقته الريح
Menurut pendapat yang
paling shahih (benar) saat air kurang dua Qullah disyaratkan air yang mendatangi
najisnya, agar air tidak menjadi najis bila di balik (barang mendatangi
najisnya) sebab hanya dengan kejatuhan najis air sedikit/kurang dua Qullah bisa
langsung najis, menurut pendapat yang kedua, pendapatnya Imam Suraij "Hal
tersebut tidak disyaratkan, karena bila tujuan saat mencelupkan najis pada air
sedikit tersebut menghilangkan najis maka dihkumi suci sebagaimana bila air yang
mendatangi najis berbeda bila masuknya najis pada air tanpa ada tujuan seperti
saat dijatuhkan angin". [ Mughni Al-Muhtaaj I/86 ].
Apa boleh saya
menambahkan...?
وَالْقِسْمُ
الثَّالِثُ : مَا لَمْ يَتَمَيَّزْ نَجَاسَتُهُ : لِامْتِزَاجِهِ وَاخْتُلِفَ فِي
إِمْكَانِ إِزَالَتِهَا مِنْهُ ، وَهُوَ الزَّيْتُ النَّجِسُ ، وَمَا جَرَى
مَجْرَاهُ مِنَ الْأَدْهَانِ ، دُونَ السَّمْنِ .
فَفِي
إِمْكَانِ غَسْلِهِ وَطَهَارَتِهِ وَجْهَانِ : أَحَدُهُمَا : وَهُوَ قَوْلُ أَبِي
الْعَبَّاسِ بْنِ سُرَيْجٍ وَابْنِ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّهُ يُمْكِنُ غَسْلُهُ ،
وَيَطْهُرُ بِأَنْ يُرَاقَ عَلَيْهِ الْمَاءُ فِي إِنَاءٍ ، وَيُمْخَضُ فِيهِ
مَخْضًا ، يَصِيرُ بِهِ مَغْسُولًا ، كَالثَّوْبِ : لِأَنَّ الدُّهْنَ يَتَمَيَّزُ
عَنِ الْمَاءِ وَيَعْلُو عَلَيْهِ ، كَمَا يَتَمَيَّزُ الثَّوْبُ ، ثُمَّ يُؤْخَذُ
، فَيَكُونُ طَاهِرًا .
Intinya… Sedang membahas
cara mensucikan minyak mutanajjis, abu al’abbas bin suaraij dan ibnu abi
hurairoh memberikan solusi dengan cara: tuangkan air ke dalam wadah yang telah
beisi minyak lalu gerak-gerak/kocok/putar, maka setelah itu dihukumi suci
sebagaimana halnya (mencuci) baju, kemudian ambil dan selesailah. [ Alhaawy
alkabiir ]
ولو
صب الماء في اناء نجس ولم يتغير بالنجاسة فهو طهور فإذا اداره على جوابنه طهرت
الجوانب كلها هذا كله قبل الانفصال قال فلو انفصل الماء متغيرا وقد زالت النجاسة عن
المحل فالماء نجس وفى المحل وجهان احدهما أنه طاهر لانتقال النجاسة الي
الماء
Intinya… bila air
dituangkan ke dalam wadah yang najis dan tidak berubah maka air itu masih
muthlaq, dan bila di-idaroh- (diputarkan) ke sekelilingnya, maka keliling wadah
itu menjadi suci selama tidak berubah. [ Almajmu’ ].
وَمُقَابِلُهُ
فِي الْأَوْلَى قَوْلُ ابْنُ سُرَيْجٍ فِي الْمَاءِ الْقَلِيلِ إذَا أُورِدَ
عَلَيْهِ الْمَحَلُّ النَّجِسُ لِيُطَهِّرَهُ كَالثَّوْبِ يُغْمَسُ فِي إجَّانَةِ
مَاءٍ ، كَذَلِكَ أَنَّهُ يُطَهِّرُهُ كَمَا لَوْ كَانَ وَارِدً
Intinya… Wa muqoobiluhuu
(al ashohh) ada qoul ibnu suraij yang menerangkan bahwa air sedikit dalam bejana
apa bila didatangi barang yang najis seperti baju lantas di benamkan, maka
dihukumi suci. Disini tidak disebutkan apakah berubah atau tidak. [ Qolyuby wa
‘umairoh ]. Wallohu a'lam. [Wallaahu A'lamu Bis Showaab. [Masaji
Antoro, Hadlro Maut ]
Sumber :
www.fb.com/groups/warposan/205731746131752/