PERTANYAAN
:
Pak, pas ketika selesai
shalat ketika mengusap wajah setelah mengucap salam ternyata di dahi ada kerikil
yang nempel. Apakah shalatnya harus diulang? [Zaky
Aza].
JAWABAN
:
SHALATNYA TIDAK DIULANG
karena yang menjadi ketentuan saat sujud asalkan sebagian anggota dari dahinya
telah menempel pada tempat sujudnya. Keterangan diambil dari :
ولو
سجد على شيء فالتصق بجبهته صح ووجب إزالته للسجود الثاني
وقوله
فالتصق بجبهته قال ع ش ومنه التراب حيث منع مباشرة جميع الجبهة محل
السجود
Bila ia sujud pada suatu
benda kemudian menempel pada dengan dahinya sujudnya sah, dan wajib
menghilangkannya pada sujud yang kedua (sujud berikutnya). (Keterangan kemudian
menempel pada dengan dahinya) termasuk debu bila dapat mencegah bertemunya
‘semua bagian dahinya’ pada tempat sujudnya. [ I’aanah at-Thoolibiin I/164
].
(
و ) سابعها ( سجود مرتين ) كل ركعة… ( مع تنكيس ) بأن ترتفع عجيزته وما حولها على
رأسه ومنكبيه للاتباع فلو انعكس أو تساويا لم يجزئه نعم إن كان به علة لا يمكنه
معها السجود إلا كذلك أجزأه ( بوضع بعض جبهته بكشف ) أي مع كشف فإن كان عليها حائل
كعصابة لم يصح إلا أن يكون لجراحة وشق عليه إزالته مشقة شديدة فيصح ( و ) مع (
تحامل ) بجبهته فقط على مصلاه بأن ينال ثقل رأسه خلافا للإمام ( و ) وضع بعض (
ركبتيه و ) بعض ( بطن كفيه ) من الراحة وبطون الأصابع ( و ) بعض بطن ( أصابع قدميه
) دون ما عدا ذلك كالحرف وأطراف الأصابع وظهرهما
Yang no. 7 sujud dua kali
dalam setiap rakaat dengan cara :
§Menundukkan kepala (dengan
cara mengangkat pantat dan anggauta tunuh sekitarnya diatas kepala dan kedua
pundaknya karena Itbaa’ pada Nabi, bila dibalik (kepala dan pundak diatas diatas
pantat) atau sejajar maka tidak mencukupi sujudnya kecuali bila ia sakit yang
tidak memungkinkan baginya sujud kecuali dengan demikian maka
mencukupi
§Meletakkan sebagian dahinya
denga terbuka (bila didahinya terdapat ishabah (serban, atau ikat kepala, atau
perban) yang menghalangi dahinya maka tidak sah kecuali bila terdapat luka yang
bila dihilangkan akan terdapati masyaqqat (kesulitan) yang teramat sangat maka
sah
§Dan harus dengan menekankan
dahinya (bukan anggauta lainnya) pada tempat shalatnya sekira didahinya
terasakan berat
§Meletakkan sebagian kedua
lututnya
§Meletakkan sebagian perut
telapak tangannya (perut tapak tangan dan perut jemarinya)
§Meletakkan sebagian perut
jemari kakinya (bukan anggauta lainnya seperti tepi, ujung jemari dan perut
telapak kaki)
[ Fath al-Mu’in Hamisy
I’aanah I/164 ].
(
و ) كما يجب السجود على بعض جبهته يجب على بعض ( ركبتيه و ) بعض ( بطن كفيه ) من
الراحة وبطون الأصابع دون ما عداهما ( و ) بعض بطن ( أصابع قدميه ) لقوله صلى الله
عليه وسلم أمرت أن أسجد على سبعة أعظم على الجبهة واليدين والركبتين وأطراف
القدمين
Dan sebagaimana wajibnya
sujud dengan (meletakkan) sebagian dahinya wajib juga dengan sebagian kedua
lututnya, sebagian perut kedua telapak tangannya (baik telapak tangan dan perut
jemari-jemarinya bukan selain keduanya), sebagian perut jemari telapak kakinya
berdasarkan sabda nabi Muhammad shallallaahu alaihi wa sallam “Aku diperintahkan
untuk bersujud dengan menggunakan 7 anggota badan yaitu dahi, kedua tangan, dua
lutut, ujung kedua telapak kaki”.(HR Bukhari dan Muslim). [ Nihaayah az-Zain
I/69 ].
"Walau hanya sehelai
rambut, apa benar?" Pernyataan ini buat kaum hawa karena rambut bagi mereka saat
shalat adalah aurat tidak untuk pria.
قال
ابن السني : أخبرنا سلام بن معاذ ، حدثنا حماد بن الحسن بن عنبسة ، حدثنا أبو عمر
الحوضي ، حدثنا سلام المدائني ، عن زيد العمي ، عن معاوية بن قرة ، عن أنس بن مالك
رضي الله عنه قال : « كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا... قضى صلاته مسح جبهته
بيده اليمنى ، ثم قال : : أشهد أن لا إله إلا الله الرحمن الرحيم ، اللهم أذهب عني
الحزن »
Ibnu Sinny berkata :
Bercerita kepadaku salam Bin Mu’adz, dari Hammad bin Hasan Bin ‘Anbasah dari Abu
Umar al-Khoudhy dari Salam al-madaa-iny dari Zaid ‘Amy dari Mu’awiyah Bin Qurroh
dari Sahabat Anas Bin Malik Ra dia berkata “Adalah Rosulullah shallallahu alaihi
wa sallam saat usai sholatnya mengusap dahi dengan tangan kanan beliau seraya
berdoa “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah yang Pengasih dan Penyayang, Ya
Allah hilangkan kesedihan dariku”. [ Majallah albuhuus islaamiyyah 65/360
].
فائدة
) قال النووي في الأذكار وروينا في كتاب ابن السني عن أنس رضي الله عنه كان رسول
الله صلى الله عليه وسلم إذا قضى صلاته مسح وجهه بيده اليمنى ثم قال أشهد أن لا إله
إلا هو الرحمن الرحيم اللهم أذهب عني الهم والحزن اه
[ FAEDAH ] Imam Nawawy
berkata dalam kitab Al-Adzkaar : Aku melihat dalam kitab Imam Ibnu Sinny dari
riwayat Sahabat Anas Bin Malik Ra dia berkata “Adalah Rosulullah shallallahu
alaihi wa sallam saat usai sholatnya mengusap wajah dengan tangan kanan beliau
seraya berdoa “Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah yang Pengasih dan
Penyayang, Ya Allah hilangkan kesedihan dan kegelisahan dariku”. [ Iaanah
atThoolibin I/184 ].
فائدة
: روى ابن منصور : أنه كان إذا قضى صلاته مسح جبهته بكفه اليمنى ثم أمرَّها على
وجهه حتى يأتي بها على لحيته الشريفة وقال : "بسم الله الذي لا إله إلا هو عالم
الغيب والشهادة الرحمن الرحيم ، اللهم أذهب عني الهم والحزن والغم ، اللهم بحمدك
انصرفت ، وبذنبي اعترفت ، أعوذ بك من شرِّ ما اقترفت ، وأعوذ بك من جهد بلاء الدنيا
وعذاب الآخرة".
[ FAEDAH ] Ibnu Mansyur
meriwayatkan bahwa beliau saat usai sholat mengusap dahi dengan telapak tangan
kanan kemudian beliau gerakkan kearah wajah hingga sampai pada jenggotnya yang
muia seraya berdoa “Dengan menyebut asma Allah yang tiada Tuhan selainNya, Yang
Mengetahui yang Ghoib dan nyata Yang Pengasih dan Penyayang, Ya Allah hilangkan
kesedihan, kegelisahan dan kesusahan dariku, Ya Allah dengan memujiMu aku
berpaling (selesai dari sholat), dengan dosaku aku mengakui, aku berlindung
kepadaMu dari kejelekan yang telah aku perbuat dan aku berlindung kepadaMu dari
keadaan berat dunia dan siksa akhirat”. [ Bughyah alMustarsyidiin I/99
].
Coba njenengan cek ibaroh
ini :
ولو
سجد على شيء في موضع سجوده كورقة فالتصقت بجبهته وارتفعت معه وسجد عليها ثانيا ضر
وإن نحاها ثم سجد لم يضر
Bila seseorang sujud pada
secarik kertas ditempat sujudnya kemudian menempel pada dahinya dan terangkat
bersamanya dan ia sujud padanya untuk yang kedua kalinya maka berbahaya tapi
bila ia menyingkirkannya dan kemudian ia sujud maka tidak bahaya. [ Iqnaa I/136
].
وَلَوْ
سَجَدَ عَلَى شَيْءٍ فِي مَوْضِعِ سُجُودِهِ كَوَرَقَةٍ فَالْتَصَقَتْ بِجَبْهَتِهِ
وَارْتَفَعَتْ مَعَهُ وَسَجَدَ عَلَيْهَا ثَانِيًا ضَرَّ ، وَإِنْ نَحَاهَا ثُمَّ
سَجَدَ لَمْ يَضُرَّ .
الشَّرْحُ
قَوْلُهُ : ( ضَرَّ ) أَيْ تَبْطُلُ صَلَاتُهُ إنْ كَانَ عَامِدًا عَالِمًا
وَإِلَّا فَلَا تَبْطُلُ ،
Bila seseorang sujud pada
secarik kertas ditempat sujudnya kemudian menempel pada dahinya dan terangkat
bersamanya dan ia sujud padanya untuk yang kedua kalinya maka berbahaya tapi
bila ia menyingkirkannya dan kemudian ia sujud maka tidak bahaya. (keterangan
maka berbahaya) artinya batal shalatnya bila ia sengaja dan tahu bila tidak maka
tidak batal. [ Hasyiyah al-Bujairomi ala al-Khothiib IV/258 ].
Lalu bagaimana dengan peci
yang jatuh di tempat sujud apakah harus dipindah juga...? sama sekiranya ia
menghalangi pertemuan dahi dengan tempat sujud, bila tidak menghalangi biarkan
saja karena mengambil songkok yang terjatuh saat shalat hukumnya makruh sebab
dapat meniadakan kekhusyuan.
قال
الغزالي في الإحياء لا يرد رداءه إذا سقط أي إلا لعذر ومثله العمامة ونحوها… (
قوله قال الغزالي في الإحياء لا يرد إلخ ) أي فلو رده كره لأنه ينافي الخشوع
وقوله أي إلا لعذر أي كشدة حر أو برد أو خوف ضياع لو تركه ملقى في الأرض ( قوله
ومثله ) أي الرداء وقوله ونحوها أي نحو العمامة كالطيلسان والطاقية
Berkata al-Ghozali dalam
Kitab al-Ihyaa’ “Janganlah mengambil selendangnya saat jatuh kecuali saat ada
udzur begitu juga serban dan sejenisnya”. (Keterangan Janganlah mengambil) bila
ia mengambilnya hukumnya makruh karena dapat meniadakan kekhusu’an. (Keterangan
kecuali saat ada udzur) seperti terlalu panas, terlalu dingin, khawatir hilang
saat ia tidak mengambilnya sebab dianggap telah dibuang di atas tanah.
(Keterangan dan sejenisnya) seperti jubah hijau dan jenis penutup kepala semacam
songkok. [ I’aanah at-Thoolibiin I/194 ]. Wallahu A'lam bish-showaab.
[Masaji
Antoro].