OLEH :
Chabib Musthofa El Qudsy
02. SEJARAH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB PENDIRI AJARAN "WAHHABI"
========== ========== ========== ========== ========== =
Gerakan kaum Wahabi ini membuat Sultan Mahmud II, penguasa Kerajaan Usmani, Istanbul-T urki, murka. Dikirimlah prajuritny a yang bermarkas di Mesir, di bawah pimpinan Muhammad Ali, untuk melumpuhka nnya. Pada 1813, Madinah dan Mekkah bisa direbut kembali.
Gerakan Wahabi surut. Tapi, pada awal abad ke-20, Abdul Aziz bin Saud bangkit kembali mengusung paham Wahabi. Tahun 1924, ia berhasil menduduki Mekkah, lalu ke Madinah dan Jeddah, memanfaatk an kelemahan Turki akibat kekalahann ya dalam Perang Dunia I.
Sejak itu, hingga kini, paham Wahabi mengendali kan pemerintah an di Arab Saudi. Dewasa ini pengaruh gerakan Wahabi bersifat global. Riyadh mengeluark an jutaan dolar AS setiap tahun untuk menyebarka n ideologi Wahabi. Sejak hadirnya Wahabi, dunia Islam tidak pernah tenang penuh dengan pergolakan pemikiran, sebab kelompok ekstrem itu selalu menghalau pemikiran dan pemahaman agama Sunni-Syaf ii yang sudah mapan.
Kekejaman dan kejahilan Wahabi lainnya adalah meruntuhka n kubah-kuba h di atas makam sahabat-sa habat Nabi Muhammad SAW yang berada di Ma'la (Mekkah), di Baqi dan Uhud (Madinah) semuanya diruntuhka n dan diratakan dengan tanah dengan mengunakan dinamit penghancur . Demikian juga kubah di atas tanah Nabi Muhammad SAW dilahirkan , yaitu di Suq al Leil diratakan dengan tanah dengan menggunaka n dinamit dan dijadikan tempat parkir onta, namun karena gencarnya desakan kaum Muslimin Internatio nal maka dibangun perpustaka an.
Kaum Wahabi benar-bena r tidak pernah menghargai peninggala n sejarah dan menghormat i nilai-nila i luhur Islam. Semula AI-Qubbatu l Khadra (kubah hijau) tempat Nabi Muhammad SAW dimakamkan juga akan dihancurka n dan diratakan dengan tanah tapi karena ancaman Internatio nal maka orang-oran g biadab itu menjadi takut dan mengurungk an niatnya.
Begitu pula seluruh rangkaian yang menjadi manasik haji akan dimodifika si termasuk maqom Ibrahim akan digeser tapi karena banyak yang menentangn ya maka diurungkan . Pengembang an kota suci Makkah dan Madinah akhir-akhi r ini tidak mempedulik an situs-situ s sejarah Islam. Makin habis saja bangunan yang menjadi saksi sejarah Rasulullah SAW dan sahabatnya .
Bangunan-b angunan itu dibongkar karena khawatir dijadikan tempat keramat. Bahkan sekarang, tempat kelahiran Nabi Muhammad SAW terancam akan dibongkar untuk perluasan tempat parkir. Sebelumnya , rumah Rasulullah pun sudah lebih dulu digusur dan dijadikan wc umum. Padahal, disitulah Rasulullah berulang-u lang menerima wahyu. Di tempat itu juga putra-putr inya dilahirkan serta Khadijah meninggal.
Islam dengan tafsiran kaku yang dipraktikk an wahabisme paling punya andil dalam pemusnahan ini. Kaum Wahabi memandang situs-situ s sejarah itu bisa mengarah kepada pemujaan berhala baru.
Pada bulan Juli yang lalu, Sami Angawi, pakar arsitektur Islam di wilayah tersebut mengatakan bahwa:
"Beberapa bangunan dari era Islam kuno terancam musnah. Pada lokasi bangunan berumur 1.400 tahun Itu akan dibangun jalan menuju menara tinggi yang menjadi tujuan ziarah jamaah haji dan umrah. Saat ini kita tengah menyaksika n saat-saat terakhir sejarah Makkah. Bagian bersejarah nya akan segera diratakan untuk dibangun tempat parkir," katanya kepada Reuters.
Angawi menyebut setidaknya 300 bangunan bersejarah di Makkah dan Madinah dimusnahka n selama 50 tahun terakhir. Bahkan sebagian besar bangunan bersejarah Islam telah punah semenjak Arab Saudi berdiri pada 1932.
Hal tersebut berhubunga n dengan maklumat yang dikeluarka n Dewan Keagamaan Senior Kerajaan pada tahun 1994. Dalam maklumat tersebut tertulis, Pelestaria n bangunan bangunan bersejarah berpotensi menggiring umat Muslim pada penyembaha n berhala. Nasib situs bersejarah Islam di Arab Saudi memang sangat menyedihka n. Mereka banyak menghancur kan peninggala n- peninggala n Islam sejak masa Ar-Rasul Muhammad SAW. Semua jejak jerih payah Rasulullah itu habis oleh modernisas i ala Wahabi.
Sebaliknya mereka malah mendatangk an para arkeolog (ahli purbakala) dari seluruh dunia dengan biaya ratusan juta dollar untuk menggali peninggala n- peninggala n sebelum Islam baik yang dari kaum jahiliyah maupun sebelumnya dengan dalih obyek wisata. Kemudian dengan bangga mereka menunjukka n bahwa zaman pra Islam telah menunjukka n kemajuan yang luar biasa, tidak diragukan lagi ini merupakan pelenyapan bukti sejarah yang akan menimbulka n suatu keraguan di kemudian hari.
Gerakan wahabi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal dan ekstrim, mereka menebarkan kebencian permusuhan dan didukung oleh keuangan yang cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yang tak sejalan dengan mereka dengan tuduhan kafir, syirik dan ahli bid'ah. Itulah ucapan yang selalu didengungk an di setiap kesempatan , mereka tak pernah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri.
Di negeri kita ini (Indonesia ) mereka menaruh dendam dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo yang menyebarka n dan meng-Islam -kan penduduk negeri ini. Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih kecampuran kemusyrika n Hindu dan Budha, padahal para Wali itu telah meng-Islam -kan 90 % penduduk negeri ini.
Mampukah wahabi-wah abi itu meng-Islam -kan yang 10% sisanya? Mempertaha nkan yang 90 % dari terkaman orang kafir saja tak bakal mampu, apalagi mau menambah 10 % sisanya. Justru mereka dengan mudahnya mengkafirk an orang-oran g yang dengan nyata bertauhid kepada Allah SWT.
Jika bukan karena Rahmat Allah yang mentakdirk an para Wali Songo untuk berdakwah ke negeri kita ini, tentu orang-oran g yang menjadi corong kaum wahabi itu masih berada dalam kepercayaa n animisme, penyembah berhala atau masih kafir. (Naudzu billah min dzalik).
Oleh karena itu janganlah dipercaya kalau mereka mengaku-ak u sebagai faham yang hanya berpegang teguh pada Al-Quran dan As-Sunnah. Mereka berdalih mengikuti keteladana n kaum salaf apalagi mengaku sebagai golongan yang selamat dan sebagainya , itu semua omong kosong belaka. Mereka telah menorehkan catatan hitam dalam sejarah dengan membantai ribuan orang di Makkah dan Madinah serta daerah lain di wilayah Hijaz (yang sekarang dinamakan Saudi).
Tidakkah anda ketahui bahwa yang terbantai waktu itu terdiri dari para ulama yang sholeh dan alim, bahkan anak-anak serta balita pun mereka bantai di hadapan ibunya. Tragedi berdarah ini terjadi sekitar tahun 1805. Semua itu mereka lakukan dengan dalih memberanta s bid'ah, padahal bukankah nama Saudi sendiri adalah suatu nama bid'ah. Karena nama negeri Rasulullah Muhammad SAW diganti dengan nama satu keluarga kerajaan pendukung faham wahabi yaitu As-Saud.
Sungguh Nabi Muhammad SAW telah memberitak an akan datangnya Faham Wahabi ini dalam beberapa hadits, ini merupakan tanda kenabian beliau Nabi Muhammad SAW dalam memberitak an sesuatu yang belum terjadi. Seluruh hadits-had its ini adalah shahih, sebagaiman a terdapat dalam kitab shahih BUKHARI & MUSLIM dan lainnya. Diantarany a: "Fitnah itu datangnya dari sana, fitnah itu datangnya dari arah sana, sambil menunjuk ke arah timur (Najed)." (HR. Muslim dalam Kitabul Fitan).